
Mobitekno – Schneider Electric, pemimpin global dalam transformasi digital pengelolaan energi dan otomasi, mencatatkan sejarah baru dengan memecahkan rekor MURI (Museum Rekor Dunia Indonesia) untuk “Pelatihan Instalatur Listrik dengan Peserta Terbanyak”. Rekor yang terjadi pada 23 Mei 2025 ini dicatat karena ada lebih dari 7.800 instalatur listrik dari 15 asosiasi dan komunitas di 10 kota besar di Indonesia mengikuti pelatihan instalasi listrik hunian secara serentak.
Acara yang merupakan bagian dari Innovation Day for Electrician 2025 di Jakarta, menjadi tonggak penting dalam kampanye nasional Gerakan Listrik Aman yang digagas oleh Schneider Electric. Inisiatif ini tidak hanya meningkatkan kompetensi teknis para instalatur, tetapi juga mendukung program strategis pemerintah untuk membangun 3 juta rumah layak huni yang aman dan andal secara kelistrikan.

Pelatihan ini dilaksanakan secara daring dan luring di Jakarta, Bandung, Surabaya, DI Yogyakarta, Medan, Semarang, Makassar, Bali, Pekanbaru, dan Kalimantan Timur. Fokus utama pelatihan adalah memastikan para instalatur memahami standar keselamatan kelistrikan, khususnya penerapan Gawai Proteksi Arus Sisa (GPAS) atau Residual Current Circuit Breaker (RCCB).
GPAS, yang dikenal juga sebagai Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB), merupakan perangkat penting yang mampu mendeteksi dan memutus arus bocor secara otomatis, mencegah risiko sengatan listrik dan kebakaran.
Lebih dari 60% kebakaran disebabkan masalah kelistrikan
Menurut data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta tahun 2025, lebih dari 60% kebakaran bangunan di DKI Jakarta disebabkan oleh masalah kelistrikan. Fakta ini menegaskan urgensi penggunaan perangkat seperti GPAS.
Jisman P. Hutajulu, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, menekankan pentingnya keselamatan kelistrikan di tingkat rumah tangga.
“Listrik adalah penyebab utama kebakaran di perumahan. Penerapan GPAS sangat krusial untuk melindungi masyarakat dari bahaya arus sisa, mencegah kecelakaan, dan kerusakan peralatan elektronik,” ujarnya.
Jisman lebh lanjut menyatakan bahwa pemerintah akan terus menggalakkan sosialisasi masif untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya GPAS, terutama di pasar, gedung pemerintahan, dan perumahan baru.
Martin Setiawan, President Director Schneider Electric Indonesia & Timor Leste, menambahkan bahwa keselamatan kelistrikan dimulai dari instalasi yang sesuai standar.
“Melalui pelatihan ini, kami membekali instalatur dengan pengetahuan teknis untuk menerapkan perangkat proteksi seperti GPAS. Ini bukan hanya soal memenuhi regulasi, tetapi melindungi nyawa dan aset masyarakat,” ujar Martin.
Schneider Electric juga memastikan produk seperti RCCB Domae, yang tersedia dalam varian sensitivitas 30 mA (untuk perlindungan terhadap sengatan listrik) dan 300 mA (untuk mencegah kebakaran), memenuhi standar keamanan nasional seperti Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2020 dan Peraturan Menteri ESDM No. 7 Tahun 2021.
Rekor pertama MURI kategori pelatihan instalatur listrik
Andre Purwandono, Senior Customer Relations Manager MURI, menyebut pencapaian ini sebagai simbol kolaborasi lintas sektor. Ini menjadi rekor pertama MURI dalam kategori pelatihan instalatur listrik secara serentak di berbagai kota.
“Rekor ini bukan hanya soal jumlah peserta, tetapi menunjukkan komitmen untuk meningkatkan kualitas hidup melalui edukasi teknis dan teknologi proteksi listrik,” ungkap Andre.
Gerakan Listrik Aman tidak hanya berfokus pada pelatihan, tetapi juga edukasi masyarakat. Schneider Electric menyediakan informasi lengkap tentang cara mengenali produk asli dan daftar distributor resmi melalui situs se.com/id serta aplikasi mySchneider. Langkah ini penting untuk memastikan masyarakat mendapatkan produk berkualitas tinggi yang mendukung keamanan kelistrikan.

Sebagai perusahaan global yang beroperasi di lebih dari 100 negara, Schneider Electric memiliki visi untuk memberdayakan semua orang melalui solusi energi yang berkelanjutan. Dengan ekosistem yang melibatkan 150.000 kolega dan lebih dari satu juta mitra, perusahaan ini terus mendorong inovasi untuk mendukung sustainability dan Electricity 4.0. Pelatihan ini menjadi bukti nyata komitmen mereka dalam menciptakan rumah yang nyaman dan aman melalui sistem kelistrikan yang andal.
Inisiatif seperti Gerakan Listrik Aman tidak hanya mendukung agenda pemerintah, tetapi juga menjadi langkah strategis dalam mengurangi risiko kecelakaan kelistrikan. Dengan melibatkan ribuan instalatur sebagai agen perubahan, Schneider Electric berupaya mewujudkan masa depan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi masyarakat Indonesia.
Tags: Gawai Proteksi Arus Sisa, GPAS, instalatur, kelistrikan, MURI, RCCB, Rekor MURI, Residual Current Circuit Breaker, Schneider Electric