Mobitekno – Red Hat baru-baru ini mengumumkan bahwa sejumlah perusahaan terkemuka dunia menggunakan layanan managed cloud dari Red Hat untuk membangun, menjalankan, mengelola, dan meningkatkan aplikasi cloud native di seluruh lingkungan hybrid.
Layanan ini menyediakan konfigurasi berdasarkan pengalaman bertahun-tahun dan mengalihkan tanggung jawab dan dukungan operasional ke Red Hat, sehingga perusahaan besar seperti Andreani, Audi, Japan Research Institute, Pelayo, dan VINCI Energies bisa mendorong lahirnya inovasi-inovasi terbaru, berkembang seiring demand, mengurangi kompleksitas dan biaya, dan mempercepat time-to-value.
Sathish Balakrishnan, Vice President, Hosted Platforms, Red Hat, menjelaskan, “Kemudahan menggunakan OpenShift sebagai layanan managed cloud merupakan kebutuhan penting bagi pelanggan — tidak hanya agar mereka dapat menjalankan OpenShift di mana saja, tetapi juga untuk mengalihkan keahlian menjalankan OpenShift ke Red Hat saat mereka fokus pada aplikasi bisnis mereka.
“Dengan layanan managed cloud dari Red Hat, pelanggan dapat mempercepat kemampuan mereka untuk membangun aplikasi generasi berikutnya, apa pun cloud yang mereka gunakan untuk menjalankan aplikasi tersebut.” kata Balakrishnan.
Layanan managed cloud Red Hat membuat para pelanggannya mampu mempercepat kemampuan mereka untuk membangun aplikasi generasi berikutnya, apa pun cloud yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tersebut. Layanan tersebut menyediakan Kubernetes yang fully-managed di semua public cloud terkemuka. Hal ini memungkinkan pelanggan dan partner Red Hat dengan cepat merespons perubahan, mempercepat migrasi mereka ke cloud, dan membangun strategi open hybrid cloud — semuanya berbasiskan Red Hat OpenShift, platform Kubernetes perusahaan terkemuka di industri — terlepas dari infrastruktur, cloud, atau staf operasional yang ada.
Red Hat OpenShift Dedicated, Red Hat OpenShift on IBM Cloud, Red Hat OpenShift Service on AWS dan Microsoft Azure Red Hat OpenShift semuanya tersedia secara jointly-managed dan didukung bersama-sama sebagai layanan OpenShift, diakses sebagai penawaran konsol native cloud dari masing-masing penyedia cloud.
Layanan ini dirancang untuk mengurangi biaya operasional dan memungkinkan pelanggan dengan cepat merilis aplikasi yang memberikan value lebih bagi bisnis. Banyak perusahaan terkemuka sudah menemukan keunggulan pendekatan managed services ini untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, di antaranya:
Audi
Sebagai partner sentral di semua divisi bisnis Audi Group, Audi IT adalah pendorong utama transformasi digital di perusahaan ini, dan memberikan dukungan di sepanjang rantai proses dalam pengembangan solusi IT yang cerdas, andal, dan lebih aman.
Misi tim adalah menjadi yang terdepan dalam memperkaya pengalaman developer, memungkinkan bisnis untuk menskalakan aplikasi mereka tanpa bergantung pada infrastruktur fisik. Untuk mendukung misi ini, Audi IT bekerja sama dengan Red Hat untuk mengembangkan solusi Kubika O, platform Kubernetes yang fully-managed dengan kapabilitas operator.
Solusi ini didasarkan pada Azure Red Hat OpenShift dan Red Hat OpenShift Service on AWS, dan memasok platform, aplikasi, dan project lain dengan titik akhir Kubernetes multitenant sebagai layanan, termasuk Audi Open Source Diagnostics, Group Measurement Data Management, dan CO2 Fleet Emission Optimization Service. Dengan managed platform, Audi IT telah sepenuhnya mengotomatiskan sistem penyediaan beban kerjanya, dan memperoleh kemampuan untuk berpindah antar platform cloud sesuai kebutuhan tanpa terikat oleh dependensi pengoperasian sistem native.
Japan Research Institute
Sumitomo Mitsui Banking Corporation Group (SMFG) adalah perusahaan perbankan dan layanan keuangan Jepang yang beroperasi di lebih dari 40 negara di seluruh dunia. Untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis grup dan memungkinkan transformasi dan pertumbuhan masa depan dengan lebih baik, SMFG dan anak perusahaan IT-nya, Japan Research Institute, bekerja sama dengan Red Hat Consulting untuk mengimplementasikan penawaran layanan managed cloud yang dapat membantu merampingkan operasional dan mempercepat pengembangan dan pendistribusian aplikasi yang baru.
Grup ini mengadopsi Red Hat OpenShift Dedicated yang memungkinkan para developer mereka untuk berfokus pada pemberian value yang lebih besar melalui layanan baru atau yang diperluas, alih-alih menghabiskan waktu untuk mengkonfigurasi dan mengelola infrastruktur pendukung.
Pelayo
Pelayo merupakan perusahaan asuransi bersama di Spanyol dengan lebih dari satu juta pelanggan. Arsitektur aplikasi monolitik memengaruhi kemampuan perusahaan untuk merespons risiko dan peluang pasar dengan cepat. Perusahaan mengembangkan strategi cloud yang akan menyediakan arsitektur yang lebih gesit, kemampuan integrasi dan penyebaran berkelanjutan (CI/CD) penuh, dan memungkinkannya untuk lebih mudah tumbuh dan berintegrasi dengan arsitektur data masa depan.
Selain itu, perusahaan ingin menggunakan Java sebagai bahasa pemrograman inti, dan Kubernetes sebagai platform pengelolaan container-nya. Dengan mempertimbangkan tujuan dan persyaratan ini, perusahaan memilih Microsoft Azure Red Hat OpenShift, yang memungkinkan mereka membawa solusi ke dalam produksi dengan cepat dan dengan dampak minimal pada tim operasinya. Saat ini, perusahaan memiliki infrastruktur hybrid, menjalankan sistem lawasnya di on-premise, terintegrasi ke dalam lingkungan Azure Red Hat OpenShift yang baru dan telah berhasil mempercepat pemasangan aplikasinya, meningkatkan produktivitas developer, dan meningkatkan skala bisnisnya dengan lebih baik sambil menjaga biaya operasional tetap rendah.
Tags: Audi, layanan managed cloud, Open Hybrid Cloud, Pelayo, Red Hat, Red Hat Managed Cloud Services