MOBITEKNO – Monash University yang berlokasi di melbourne, Australia, berhasil mengembangkan sebuah mikroskop yang dapat menangkap dan memproses data untuk divisualisasikan ke dalam bentuk 2D atau 3D oleh para peneliti. Proyek yang dinamakan ‘Synchrotron’ ini menggunakan teknologi NVIDIA untuk membuat tampilan yang detail dari data yang dikumpulkan mikroskop modern ini.
Jumlah data besar yang diambil Mikroskop ini akan diproses oleh super komputer dalam sebuah proyek lagi yang dinakan MASSIVE (Multi-modal Australian Science’s Imaging dna visualisation Environment). Proyek ini menyediakan hardware, software, dan keahlian untuk mendorong penelitian dalam berbagai disiplin ilmu.
Data yang diproses MASSIVE, kemudian divisualisasikan dalam CAVE 2 ( Cave Automatic Virtual Environment),sebuah ruang lengkung yang dikelilingi oleh layar LCD 80 yang menghasilkan gambar 2D atau 3D dengan kacamata khusus.
Untuk proses visualisasi ini tentu saja membutuhkan kemampuan GPU yang andal. “Adalah GPU yang mempercepat analisis dan rekonstruksi volume visualisasi, yang biasanya memakan waktu berminggu-minggu, kini hanya beberapa menit saja,” ujar Profesor Paul Bonnington, Direktur Pusat E-Research Monash University.
Berbagai teknologi dalam GPU NVIDIA turut digunakan dalam pengembangan mikroskop ini. “Tesla digunakan untuk super komputer, Quadro untuk CAVE2 dan GRID untuk akses jarak jauh dan cloud computing,” tutup Mark Patane, Country Manager NVIDIA Australia/New Zealand
Tags: GPU, GRID, Monash University, NVIDIA, Quadro, Tesla