June 24, 2015

Tim Cook Buka Kesempatan Warga Tiongkok untuk Pilih Warna Apple

Penulis: Elizabeth Swanti
Tim Cook Buka Kesempatan Warga Tiongkok untuk Pilih Warna Apple  

MOBITEKNO – Pasar Asia kini semakin menjadi target utama bagi perusahaan teknologi telekomunikasi terkemuka di dunia, Apple. Saking pentingnya, bahkan CEO Apple Inc, Tim Cook, baru-baru ini memutuskan untuk membuka kesempatan bagi konsumen di Tiongkok untuk memilih warna bagi perangkat barunya itu.

Dalam wawancaranya dengan Bloomberg BusinessWeek China, Apple menganggap bahwa rencana tersebut akan memenuhi keinginan konsumennya di Tiongkok akan selera lokal. Sebelumnya, Apple telah sukses meluncurkan iPhone 6 dengan seri warna emas, yang ternyata dibuat sesuai selera masyarakat Tiongkok di awal tahun ini.

Dikutip melalui The Telegraph, Tim Cook mengatakan bahwa Daratan Tiongkok atau Greater China, yang meliputi Taiwan dan Hong Kong, saat ini merupakan pasar terbesar kedua Apple dan telah menjadi ‘medan pertempuran’ bagi perusahaan tersebut dengan Samsung dan Xiaomi untuk pasar smartphone. Menurut data Bloomberg, Daratan Tiongkok menyumbang 29 persen dari pendapatan Apple pada kuartal Maret lalu.

Meski mengomentari soal pasar penjualan di Tiongkok, namun Cook juga menggarisbawahi latar belakang alasannya menggenjot pasar di wilayah berpenduduk terbesar di dunia itu. Saat ini, dikatakan Cook, Apple memiliki ratusan program yang ditujukan untuk pendidikan anak muda, terutama di Tiongkok. Diantaranya mengajarkan kaum muda untuk menulis musik melalui aplikasi GarageBand, membantu anak-anak tuna rungu mengoperasikan ponsel, yang kesemuanya bertujuan untuk mengubah model  pendidikan tradisional dan membantu siswa memberikan kontribusi kepada masyarakat Tiongkok.

Meski demikian, pada saat yang bersamaan, Apple juga terus menggenjot penjualannya di tahun ini, dan peluncuran Apple Watch dianggap produk yang benar-benar baru sejak kepergian Steve Jobs. Namun hal ini juga menjadi ujian kunci dari kemampuan Cook untuk membentuk produk perusahaan ini.

 

Sumber: bloomberg

Tags: , ,


COMMENTS