May 15, 2025

Penjualan Mobil April 2025: Pasar Nasional Menurun, Persaingan Merek Semakin Ketat

Penulis: Desmal Andi
Penjualan Mobil April 2025: Pasar Nasional Menurun, Persaingan Merek Semakin Ketat 

Mobitekno – Data penjualan mobil atau kendaraan roda empat di Indonesia untuk bulan April 2025 menunjukkan tren penurunan yang cukup signifikan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya. Berdasarkan laporan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dirilis oleh PT Astra International Tbk, total penjualan mobil domestik pada April 2025 tercatat sebanyak 51.205 unit, menurun dari 70.895 unit di bulan Maret.

Penurunan penjualan tidak hanya terjadi pada merek-merek di bawah naungan Grup Astra, tetapi juga pada merek non-Astra. Grup Astra, yang menaungi merek seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks, mencatat penjualan sebesar 26.976 unit, turun dari 37.735 unit pada bulan sebelumnya. Penurunan serupa juga dialami oleh merek-merek di luar Grup Astra yang secara total hanya membukukan 24.229 unit, turun dari 33.160 unit di Maret.

Hal ini turut berimbas pada pangsa pasar Astra yang tetap di angka 53%, angka yang stagnan jika dibandingkan bulan sebelumnya. Meski demikian, secara agregat sejak Januari hingga April 2025, Astra masih menguasai sekitar 54% pasar mobil domestik Indonesia.

Toyota Masih Unggul, Tapi Melemah

Dari seluruh merek, Toyota dan Lexus tetap mendominasi penjualan dengan total 16.268 unit di bulan April. Meskipun begitu, angka ini menurun tajam dari 22.658 unit pada bulan Maret. Penurunan tajam juga dialami oleh Daihatsu, yang hanya menjual 8.884 unit, jauh di bawah pencapaian bulan sebelumnya sebesar 13.057 unit.

Isuzu dan UD Trucks yang juga berada di bawah Astra pun tidak luput dari penurunan. Isuzu mencatat 1.635 unit, turun dari 1.802 unit pada bulan Maret. UD Trucks menyumbang penjualan sebanyak 189 unit.

Merek Non-Astra: BYD dan Chery Tetap Agresif

Di luar Grup Astra, Mitsubishi dan Honda masih menjadi pemain utama dengan penjualan masing-masing 5.195 unit dan 3.000 unit pada April 2025. Meski tetap tinggi, angka ini juga mengalami penurunan dari bulan sebelumnya.

Namun, terdapat dua merek yang cukup mencuri perhatian dari sisi pertumbuhan: BYD dan Chery. Produsen kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD (digabungkan dengan Denza), membukukan penjualan sebesar 4.307 unit, nyaris menyamai angka Mitsubishi. Ini menunjukkan tren minat konsumen terhadap mobil listrik yang terus menguat.

BYD Sealion 7 Penjualan Mobil

Sementara itu, Chery menunjukkan konsistensi pertumbuhan dengan capaian 1.620 unit, meningkat dibanding Maret yang tercatat 1.829 unit. Angka ini menjadikan Chery sebagai salah satu pendatang baru yang cukup sukses merebut perhatian pasar otomotif nasional.

Suzuki dan Hyundai, dua merek yang sebelumnya memiliki basis pasar yang kuat, juga mengalami penurunan penjualan. Suzuki hanya mampu menjual 4.145 unit, sementara Hyundai mencatat 1.607 unit.

Segmen LCGC Turun

Mobil Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil hemat energi dan harga terjangkau turut mencatat penurunan pada bulan April. Total penjualan LCGC pada bulan tersebut mencapai 9.305 unit, menurun dari 12.957 unit di Maret.

Namun, Astra tetap menjadi penguasa di segmen ini dengan pangsa pasar sebesar 79%, naik dari 72% di bulan sebelumnya. Penjualan LCGC Astra pada April mencapai 7.382 unit dari total 9.305 unit secara nasional.

Penurunan penjualan secara umum di bulan April diduga kuat disebabkan oleh kombinasi beberapa faktor. Pertama, faktor musiman seperti Ramadhan dan Idul Fitri yang biasanya menyebabkan konsumen menunda pembelian kendaraan karena fokus pada kebutuhan mudik dan keuangan rumah tangga.

Penjualan mobil

Kedua, kenaikan harga bahan bakar dan suku bunga pinjaman kendaraan juga diyakini berkontribusi terhadap penurunan minat beli masyarakat. Selain itu, kondisi ekonomi makro yang belum sepenuhnya stabil turut menjadi latar belakang menurunnya daya beli.

Meskipun April menunjukkan penurunan signifikan, pasar otomotif diperkirakan akan mulai bangkit kembali pada bulan Mei dan Juni. Hal ini merujuk pada tren historis tahunan di mana kuartal kedua cenderung menunjukkan peningkatan, terutama menjelang masa libur sekolah dan pertengahan tahun.

Selain itu, penetrasi mobil listrik dan produk-produk baru yang akan dirilis di paruh kedua tahun ini diprediksi mampu menjadi pendorong pemulihan penjualan.

Tags: , , , ,


COMMENTS