
Mobitekno – Tesla menghadapi tantangan baru di Tiongkok, pasar terbesar kedua setelah Amerika Serikat. Data terbaru dari Asosiasi Mobil Penumpang Tiongkok (CPCA) mengungkapkan bahwa penjualan Tesla di Tiongkok mengalami penurunan signifikan sebesar 11,5% pada bulan Januari 2024. Angka ini kontras dengan kinerja pesaing domestik seperti BYD, Changan Automobile, dan Xpeng, yang justru mencatat peningkatan penjualan.
Meski Tesla masih berhasil menjual 63.238 unit kendaraan di Tiongkok dan pasar ekspor lainnya, angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan catatan 71.447 unit pada Januari 2023 dan 93.766 unit pada Desember 2023. Lantas, anjloknya penjualan Tesla menimbulkan pertanyaan: Apa yang sebenarnya terjadi dengan Tesla di Tiongkok?
Faktor yang Memengaruhi Penjualan Tesla di Tiongkok
Ada beberapa faktor eksternal yang mungkin berkontribusi terhadap penurunan penjualan Tesla. Pertama, liburan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 28 Januari hingga 4 Februari 2024 menjadi salah satu penyebab utama. Periode liburan ini biasanya ditandai dengan melambatnya aktivitas penjualan mobil, karena konsumen lebih fokus pada perayaan keluarga dan tradisi. Sebagai perbandingan, pada tahun 2023, liburan Tahun Baru Imlek jatuh pada 10-17 Februari, sehingga tidak memengaruhi penjualan Januari.
Selain itu, Tesla juga melakukan penyesuaian produksi di pabrik Shanghai, yang berdampak pada pasokan kendaraan. Menurut laporan CNEVPost, Tesla menghentikan sementara produksi Model Y untuk mempersiapkan peluncuran versi terbaru. Lini produksi ini baru akan beroperasi kembali pada 14 Februari.
Tidak hanya itu, fasilitas produksi Model 3 juga ditutup sementara dari 26 Januari hingga 3 Februari. Hal ini tentu memengaruhi ketersediaan stok dan penjualan.
Sementara Tesla menghadapi tantangan, pesaing domestik Tiongkok justru menunjukkan performa yang mengesankan. BYD, misalnya, mencatat penjualan 300.538 unit kendaraan bertenaga baterai dan plug-in hybrid pada Januari 2024. Meskipun angka ini turun 41,62% dibandingkan dengan rekor penjualan Desember 2023, BYD masih mencatat kenaikan 49,16% dibandingkan Januari 2023. Changan Automobile dan Xpeng juga mencatat pertumbuhan penjualan, menunjukkan bahwa pasar kendaraan listrik Tiongkok tetap dinamis.
Kendati penurunan penjualan Tesla di Tiongkok menimbulkan kekhawatiran, ada harapan besar untuk pemulihan. Tesla diketahui telah menerima 70.000 pesanan untuk Model Y terbaru hanya dalam lima hari setelah peluncurannya di pasar lokal. Ini menunjukkan bahwa minat konsumen terhadap produk Tesla tetap tinggi. Namun, belum jelas kapan pengiriman kendaraan ini akan dimulai, yang membuat analis memprediksi bahwa pemulihan penjualan mungkin baru terlihat pada kuartal kedua 2024.
Penurunan penjualan Tesla di Tiongkok tidak bisa dipandang sebagai kegagalan, melainkan sebagai tantangan sementara yang dipengaruhi oleh faktor musiman dan strategi produksi. Dengan peluncuran Model Y terbaru dan minat konsumen yang tetap tinggi, Tesla memiliki peluang besar untuk bangkit kembali. Namun, persaingan dengan produsen lokal yang semakin tangguh akan terus menjadi ujian bagi dominasi Tesla di pasar kendaraan listrik Tiongkok.
Tags: BYD, China market, penjualan Tesla, Tesla, Tiongkok, Xpeng