March 10, 2025

Salesforce Hadirkan Agentforce 2dx, Era Baru AI dalam Tenaga Kerja Digital

Penulis: Desmal Andi
Salesforce Hadirkan Agentforce 2dx, Era Baru AI dalam Tenaga Kerja Digital 

Mobitekno – Salesforce, yang dikenal sebagai pemimpin dalam AI CRM, baru saja mengumumkan peluncuran Agentforce 2dx, sebuah pembaruan dari platform tenaga kerja digital mereka, Agentforce. Versi terbaru ini menghadirkan agen AI otonom yang lebih canggih untuk membantu bisnis mengoptimalkan alur kerja mereka tanpa memerlukan pengawasan terus-menerus. Dengan peningkatan ini, AI tidak hanya merespons perintah pengguna, tetapi juga dapat bertindak secara proaktif untuk mempercepat otomatisasi baik dalam operasional karyawan maupun layanan pelanggan.

Integrasi yang lebih dalam memungkinkan perusahaan menghubungkan agen AI dengan data internal, sistem bisnis, serta antarmuka pengguna yang mereka gunakan. Dengan begitu, AI dapat memprediksi kebutuhan bisnis serta menyesuaikan langkah-langkah yang diperlukan secara otomatis, meningkatkan efektivitas serta fleksibilitas operasional mereka. Kemampuan ini menjadikan Agentforce 2dx sebagai solusi inovatif dalam transformasi digital perusahaan.

Bagi pengembang yang menggunakan Salesforce, platform ini juga dilengkapi dengan alat low-code dan pro-code terbaru yang memungkinkan mereka lebih cepat dalam mengembangkan, menguji, serta menerapkan Agentforce. Selain itu, fitur analitik yang lebih canggih memungkinkan pemantauan kinerja agen AI secara real-time, memberikan wawasan lebih mendalam mengenai efektivitas dan efisiensi sistem AI yang diterapkan.

Sebagai bagian dari upaya mendorong inovasi, Salesforce turut menghadirkan Agentforce Developer Edition, sebuah lingkungan gratis yang dirancang agar para developer bisa mengeksplorasi dan bereksperimen dengan agen AI. Dengan akses ke Data Cloud, pengembang dapat menguji bagaimana AI bekerja dalam skala besar dengan sumber daya hyperscale dari Salesforce.

Salesforce
Salesforce TDX Event

Salesforce AgentExchange

Selain fitur pengembangan yang ditingkatkan, Salesforce memperkenalkan AgentExchange, sebuah marketplace yang dirancang untuk memperluas ekosistem tenaga kerja digital. Marketplace ini menyediakan berbagai template dan aksi siap pakai yang mempermudah penerapan AI dalam berbagai skenario bisnis. Dengan lebih dari 200 mitra awal dan ratusan aksi yang telah dikurasi secara ketat melalui tinjauan keamanan serta ulasan pelanggan, perusahaan kini dapat dengan mudah mengadopsi AI agent di berbagai industri.

Peluncuran Agentforce 2dx juga diperkuat oleh kehadiran komunitas Agentblazer, wadah interaktif bagi para profesional teknologi seperti administrator Salesforce, pengembang, CIO, CTO, serta pemimpin IT lainnya. Komunitas ini menawarkan akses ke materi pembelajaran di Trailhead, memungkinkan para anggota berbagi wawasan serta mengembangkan keterampilan baru dalam membangun bisnis berbasis AI.

Adam Evans, EVP dan GM Salesforce AI Platform, mengungkapkan bahwa tantangan bisnis saat ini adalah bagaimana menangani beban kerja yang semakin meningkat dengan keterbatasan tenaga kerja. Agentforce hadir sebagai solusi untuk mengisi kesenjangan tersebut dengan memungkinkan bisnis mengintegrasikan agen AI ke dalam berbagai aplikasi dan alur kerja. Dengan fitur ini, bisnis dapat lebih efisien dalam menangani tugas rutin, memberikan dukungan kepada karyawan, serta meningkatkan kualitas interaksi dengan pelanggan.

Selain itu, dengan integrasi mendalam ke dalam platform tenaga kerja digital Salesforce, para pemimpin teknologi serta developer kini dapat membangun serta mengotomatiskan agen AI di berbagai skenario bisnis. Langkah ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga membuka peluang baru dalam industri tenaga kerja digital yang diperkirakan bernilai $6 triliun.

Signifikansi dari peluncuran ini semakin diperkuat oleh hasil survei yang menunjukkan bahwa 96% pengembang percaya agen AI akan membawa perubahan positif dalam pengalaman pengembangan aplikasi. Agentic AI, yang menjadi fokus utama inovasi ini, membawa evolusi dalam otomatisasi dengan memungkinkan AI tidak hanya menjalankan tugas yang diberikan, tetapi juga mampu mengambil keputusan serta menyusun strategi kerja tanpa harus bergantung pada intervensi manusia.

Pendekatan ini berbeda dengan chatbot AI konvensional yang biasanya hanya dapat beroperasi berdasarkan perintah atau pemrograman yang kaku. Sebaliknya, agentic AI memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan data real-time serta perubahan kebutuhan bisnis yang terjadi secara dinamis. Dengan demikian, AI kini tidak lagi sekadar menjadi alat bantu atau asisten digital, tetapi telah berkembang menjadi bagian integral dalam pengambilan keputusan dan eksekusi strategi bisnis.

Peluncuran inovasi terbaru dari Salesforce ini menandai perubahan besar dalam cara organisasi mengadopsi AI dalam operasional mereka. Dengan AI yang terintegrasi langsung ke dalam proses bisnis, perusahaan kini dapat memanfaatkan agen AI untuk bertindak secara otomatis dalam meningkatkan efisiensi, mengurangi beban kerja manual, serta mengakselerasi inovasi di berbagai sektor industri.

Tags:


COMMENTS