Mobitekno – Ingram Micro, distributor teknologi global yang telah menjadi salah satu pemain utama di Indonesia selama lebih dari tiga dekade menyatakan dukungannya terhadap proses transformasi digital yang kian masif hingga saat ini. Sebagai distributor teknologi terbesar di dunia yang ingin mengakomodir berbagai kebutuhan perusahaan di Indonesia akan produk dan solusi teknologi unggul, Ingram Micro secara resmi memperkuat kolaborasinya dengan sejumlah perusahaan teknologi global terkemuka.
Sebagai bentuk nyata, Ingram Micro Indonesia menyediakan layanan teknologi dan rantai pasok terdepan di Industri melalui kerja samanya dengan perusahaan teknologi Informasi terkemuka global, seperti Google Cloud Security, Pexip, HP Anyware, DDN, H20.ai, dan NVIDIA. Kerjasama ini merupakan langkah Ingram Micro Indonesia sebagai bentuk komitmen dalam menghadirkan solusi-solusi cerdas nan transformatif, seperti Artificial Intelligence (Al) dan keamanan siber.
“Kemitraan ini merupakan wujud visi strategis Ingram Micro sebagai pemimpin pasar di bidang solusi-solusi transformatif yang cerdas,” kata Mulia Dewi Karnadi, Presiden Direktur Ingram Micro Indonesia di Hotel kawasan Gondangdia, Jakarta Pusat.
Menurut Dewi, kerja sama ini bertujuan untuk memberikan kemampuan pada bisnis-bisnis di Indonesia agar siap dalam menghadapi dan mengatasi tantangan di era digital. Termasuk di dalamnya adalah ancaman serangan siber trerhadap kemanan data yang semakin meningkat dari waktu ke waktu.
Terlebih dengan bakal diberlakukannya UU Perlidungan Data Pribadi (PDP) pada bulan Oktober tahun ini, setiap bisnis harus siap menghadapi konsekuensi yang tidak kecil dari sisi finansial (denda) dan reputasi jika mengalami kebocoran data.
“Kolaborasi yang kami bangun bersama sejumlah penyedia teknologi terkemuka dunia mengukuhkan komitmen kami dalam menghadirkan solusi-solusi yang tidak saja mampu menjawab tantangan-tantangan bisnis di masa kini, tetapi juga mengantisipasi kebutuhan yang akan muncul di masa depan. Ekspansi ini menjadi penegasan akan dedikasi kami dalam mendukung bisnis-bisnis di Indonesia untuk meraih sukses di era digital.” tegas Dewi.
Teknologi AI ibarat koin dengan dua sisi baik dan buruk
Dewi juga menjelaskan bahwa dengan semakin masifnya integrasi teknologi informasi dan komunikasi terkini yang dilakukan banyak perusahaan di Indonesia, transformasi digital dapat menghadirkan peluang sekaligus tantangan bagi mereka, terutama di bidang Al atau kecerdasan buatan dan keamanan siber.
Berkaitan dengan AI, Dewi mengibaratkannya seperti koin dengan dua sisi yang dapat digunakan untuk kepentingan buruk, seperti penerapan deepfake untuk penipuan, penyerangan dan lain-lain. Di sisi lain, AI juga digunakan untuk berbagai kepentingan baik, seperti untuk melakukan prediktif dengan menganalisis data yang ada di bisnis. AI juga dapat digunakan untuk memprediksi serangan agar bisnis dapat melakukan antisipasi atau langkah pencegahan yang diperlukan.
Yos Vincenzo, Cybersecurity Lead di Google Cloud Security yang juga hadir sebagai nara sumber mengapresiasi kolaborasi dengan Ingram Micro. Menurutnya, kemitraan Google dengan Ingram Micro kian memperteguh kepemimpinan kami di ranah keamanan siber.
“Dengan makin gencarnya perubahan lanskap keamanan seiring dengan dinamika perkembangan teknologi mutakhir, pengalaman kami dalam menghadirkan perlindungan bagi lebih dari miliaran pengguna di seluruh dunia diharapkan akan kian memperkuat makna pentingnya upaya perlindungan data di setiap level, baik di level individu maupun perusahaan, hingga di sektor pemerintahan,” kata Yos Vincenzo.
Yos juga membagi laporan menarik dari Mandiant, konsultan keamanan siber yang diakuisi Google dua tahun (2022) lalu. Dari laporan ini diketahui bahwa kejahatan siber kebanyakan berasal dari aksi ‘Exploit’ dari sistem yang tidak di-patch sebanyak 38 persen. Selanjutnya diikuti oleh Phising sebanyak 17 persen dan kebocoran sebelumnya (prior compromise) sebanyak 15 persen.
Ada pula solusi keamanan baru Google yang siap diterapkan di berbagai platform cloud besar saat ini, mulai dari GCP (Google Cloud Platform), AWS, hingga Microsoft Azure. Google menyebutnya sebagai Security Command Center Enterprise, mudahnya Google SCC Enterprise.
SCC Enterprise merupakan solusi cloud risk management yang menggabungkan keamanan cloud dengan security operations yang didukung juga oleh teknologi Mandiant dan AI. Menurut Yos, kehadiran AI disini akan sangat membantu bisnis/perusahaan dalam membangun sistem keamaan siber yang unggul meski memiliki SDM yang terbatas.
Beberapa mitra Ingram Micro untuk kebutuhan bisnis di Indonesia
Sebagai penyedia berbagai produk dan layanan teknologi, Ingram Micro siap memenuhi segala kebutuhan dalam bentuk penguatan kerja sama dengan mitra globalnya, dari sektor hardware ( laptop, desktop, server, storage, networking equipment, periferal), software (sistem operasi, aplikasi bisnis, software keamanan), hingga beragam layanan mulai dari distribusi, logistik, pembiayaan, konsultasi gingga dukungan teksnis.
* Google Cloud Security: menghadirkan solusi keamanan siber yang kian tangguh dengan sejumlah kapabilitas deteksi dan respons yang canggih terhadap ancaman keamanan, memosisikan Ingram Micro di jajaran terdepan dalam menawarkan solusi keamanan siber di Indonesia.
* Pexip: menghadirkan solusi konferensi video dan kolaborasi guna memenuhi kebutuhan peranti komunikasi masa kini yang aman, dengan skalabilitas tinggi dan andal untuk kebutuhan kerja di era hybrid saat ini.
* HP Anyware: memperkuat rangkaian solusi untuk bekerja jarak jauh dengan menghadirkan endpoint yang aman dan fleksibel, memudahkan bisnis untuk beradaptasi di lingkungan kerja yang terus berubah sesuai dinamika yang terjadi.
* DDN (DataDirect Networks): memperkuat solusi-solusi manajemen dan penyimpanan data, menyikapi kebutuhan akan storage dengan performa tinggi di sektor industri yang melibatkan banyak data.
* H2O.ai: mengoptimalkan pemanfaatan Al dalam menghadirkan kapabilitas data analytics dan machine learning mutakhir agar perusahaan dapat memperoleh insights secara lebih optimal terkait dengan pengelolaan data mereka maupun dalam mendukung inovasi bisnis.
* NVIDIA: mengintegrasikan penggunaan teknologi Al dan machine learning mutakhir ke dalam portfolio layanan Ingram Micro dalam menawarkan solusi-solusi yang mendukung setiap inisiatif transformasi digital perusahaan dari beragam sektor industri.
Dengan ini kebutuhan untuk bekerja jarak jauh dan masifnya pemanfaatan perangkat loT di segala lini, serta penerapan keamanan siber yang baik kini menjadi kian krusial.
Meskipun ancaman keamanan siber berevolusi dengan cepat, Dewi tekankan bahwa bisnis harus berada selangkah di depan dalam menghadapi tantangan-tantangan tersebut guna melindungi aset-aset digital perusahaan dan menjaga keberlangsungan bisnis.
Tags: AI, AWS, Azure, Cloud, Distributor, Google Cloud, Google Cloud Security, Ingram Micro, Keamanan, Security Command Center Enterprise, siber