Mobitekno – Lebaran 2024 atau 1 Syawal 1445 Hijriah sebentar lagi akan tiba. Gravel ungkap tren renovasi dan home improvement atau perbaikan rumah menjelang hari raya umat muslim tersebut. Menurut Gravel, biasanya terjadi peningkatan permintaan perbaikan dan renovasi rumah menjelang Lebaran karena menjadi momen yang dianggap tepat bagi masyarakat untuk berbenah rumah, tapi ternyata hal ini bukan menjadi satu-satunya alasan.
Tingginya permintaan home improvement tahun ini karena pemilik rumah memiliki kebutuhan fungsi hunian yang berbeda. Pandemi global telah mengubah kehidupan kita dan telah memicu tren yang berbeda dalam perbaikan rumah dan renovasi, khususnya menjelang Lebaran tahun ini.
Ada berbagai faktor yang mendorong tren ini, di antara perubahan gaya hidup, kemajuan teknologi rumah pintar, dan pengaruh gerakan lakukan sendiri atau DIY (Do It Yourself).
Faktor perubahan pola kerja terhdap home improvement
Perubahan pola kerja dari rumah ‘work from home’ atau ‘flexible working’ mengakibatkan meningkatnya kebutuhan akan ruang kerja yang efisien dan nyaman di dalam rumah. Selain itu, kebutuhan akan ruang belajar bagi anak-anak yang homeschooling juga meningkat. Area rekreasi untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan waktu santai pun semakin menjadi prioritas.
Perubahan gaya hidup inilah yang mendorong banyak orang untuk memutuskan untuk merenovasi rumah mereka agar sesuai dengan kebutuhan fungsional dan juga estetika yang diinginkan.
Menurut Georgi Ferdwindra Putra, Co-CEO dan Co-Founder Gravel, kebutuhan fungsi yang cenderung spesifik, seperti ruang kerja, ruang belajar, area rekreasi, tidak jarang membutuhkan perombakan. Banyak yang mulai mengatur ulang tata letak rumah mereka bahkan melakukan renovasi untuk memenuhi kebutuhan ini.”
Tidak hanya itu, kemajuan teknologi rumah pintar dan kesadaran akan keberlanjutan juga turut mempengaruhi konsumen dalam proses renovasi rumah. Teknologi rumah pintar menawarkan kenyamanan sekaligus mendukung efisiensi energi dan pengelolaan sumber daya.
Inovasi-inovasi seperti lampu yang dapat dikendalikan secara otomatis atau perangkat pengatur suhu ruangan yang cerdas menjadi daya tarik bagi mereka yang ingin memperbaiki rumah mereka dengan teknologi terkini. Ditambah lagi, kesadaran lingkungan juga mendorong banyak orang mencari bahan bangunan ramah lingkungan dan solusi yang dapat mengurangi dampak lingkungan dari renovasi mereka.
Satu lagi tren yang terus muncul di Lebaran kali ini, yaitu home improvement DIY (Do It Yourself) yang ramai di media sosial. Hal ini memicu semangat masyarakat untuk mencoba hal-hal baru dan menciptakan estetika yang mereka lihat secara online dalam ruang mereka sendiri. Mulai dari proyek kecil seperti penataan ulang pada ruangan hingga renovasi besar seperti pembangunan ulang ruang tamu.
Menurut Fredy Yanto, Co-CEO dan Co-Founder Gravel, inspirasi DIY kini mudah didapatkan dengan hadirnya platform-platform, seperti YouTube, Instagram, TikTokdan Pinterest. Ide yang didapatkan di platform tersebut tidak jarang banyak yang menarik.
“Terbukti, semakin banyak konsumen aplikasi Gravel yang melakukan renovasi yang terinspirasi dari tren DIY ini. Kami di Gravel selalu siap membantu mewujudkan menghidupkan inspirasi mereka di setiap hunian,” tambah Fredy.
Dengan adanya 3 tren ini membuktikan bahwa masyarakat semakin menyadari pentingnya menciptakan lingkungan rumah yang nyaman, efisien, dan sesuai dengan gaya hidup mereka.
Renovasi rumah bukan lagi sekadar tentang memperbaiki, tetapi juga tentang menciptakan ruang yang mencerminkan kepribadian dan kebutuhan individu, sekaligus mengikuti perkembangan teknologi dan tren sosial yang terus berubah.
Fokus pada konsumen dan mitra usaha
Meskipun aplikasi sejenis banyak tersedia, Gravel menjadi aplikasi konstruksi dan pencari tukang yang berbeda karena mengedepankan prinsip fairness (kewajaran dan keadilan) bagi konsumen (pengguna aplikasi) dan mitra usaha (pekerja konstruksi).
Aplikasi ini memastikan bahwa harga yang diterima oleh konsumen terukur dan berbanding seimbang dengan kualitas jasa yang diberikan. Gravel juga menyediakan tukang yang memiliki kualitas keterampilan sesuai standar industri konstruksi dan sudah berpengalaman.
Konsumen dapat memeriksa keahlian dan pengalaman tukang sebelum melakukan pemesanan melalui aplikasi Gravel. Dengan pendekatan transparan dan keterbukaan, Gravel berhasil menyelesaikan lebih dari 4.000 proyek pembangunan dengan bantuan puluhan ribu tukang yang tersebar di 18 provinsi di Indonesia.
Aplikasi pencarian tukang seperti Gravel menawarkan berbagai kelebihan dibandingkan aplikasi sejenis lainnya. Beberapa diantaranya adalah fokusnya pada kesejahteraan tukang (dengan sistem rating/review), upha transparan, kemudahan penggunaan, layanan yang beragam, jangkauan luas, dan adanya asuransi kecelakaan diri bagi tukang yang terdaftar di aplikasinya.
Tags: aplikasi tukang, Gravel, home improvement, konstruksi, renovasi rumah