Mobitekno – PT Tokaicom Mitra Indonesia (TMI), perusahaan joint venture antara Tokai Communications Corporation dan PT Sisnet Mitra Sejahtera (Sisnet) melalui acara dengan media di Jakarta belum lama ini (2/8/2024) mengumumkan kehadirannya di pasar Indonesia sebagai penyedia one-stop solution di level platform untuk Amazon Web Services (AWS) managed services.
TokaiCom berkomitmen membantu perusahaan di Indonesia dalam melakukan transformasi digital secara aman dan andal serta mengadopsi teknologi cloud dari AWS yang merupakan market leader di industri saat ini. Bahkan TokaiCom juga menjanjikan akan melatih para talent lokal di bidang cloud yang kian dibutuhkan dari tahun ke tahun.
Sebagai jaminan bagi calon pelanggan (perusahaan) yang ingin mengadopsi tenologi cloud di perusahaannya, TokaiCom telah mendapatkan status AWS Premier Tier Partner dalam AWS Partner Network (APN) yang menjadi bukti kredibilitas TokaiCom dalam aspek sertifikat, pengetahuan teknologi, dan operasional AWS untuk membantu bisnis dalam perjalanan cloud mereka.
Ekspansi bisnis TokaiCom ke Indonesia dianggap merupakan langkah yang strategis mengingat potensi Indonesia sebagai kekuatan ekonomi terbesar di Asia Tenggara. Indonesia juga merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi digital tercepat di Asia Tenggara yang didorong oleh tingginya penetrasi internet, penggunaan smartphone, dan adopsi teknologi digital oleh masyarakat.
Dengan populasi yang besar dan kelas menengah yang terus berkembang, Indonesia memiliki pasar domestik yang sangat potensial untuk berbagai produk dan layanan digital, termasuk pasar cloud.
Terlebih dengan jumlah penduduk usia muda Indonesia yang relatif besar akan sangat menjanjikan peluang pengembangan karier di bidang tenaga ahli cloud (cloud expert) yang hingga kini dianggap masih sangat kurang jumlahnya.
AWS Premier Tier Services Partners: Status mitra tertinggi AWS jadi jaminan keandalan TokaiCom
Tidak sedikit perusahaan penyedia solusi layanan cloud di berbagai negara, termasuk Indonesia yang ingin menjadi AWS Premier Tier Services Partners. Pasalnya status kemitraan ini menawarkan berbagai keuntungan signifikan. Selain prestise dan pengakuan sebagai mitra tingkat tertinggi AWS, perusahaan yang mencapai status ini mendapatkan akses ke sumber daya eksklusif, seperti dukungan teknis prioritas dan pelatihan khusus.
Hal ini tidak hanya meningkatkan keahlian mereka, tetapi juga memberikan keunggulan kompetitif yang kuat di pasar cloud yang semakin ramai. Status Premier juga membuka pintu ke peluang bisnis yang lebih besar, terutama dengan klien enterprise yang mencari penyedia layanan AWS terpercaya dan berpengalaman.
Lebih jauh lagi, menjadi AWS Premier Tier Services Partner memungkinkan perusahaan untuk berkolaborasi lebih erat dengan tim AWS dalam pengembangan solusi inovatif dan strategi go-to-market. Hal ini tidak hanya meningkatkan potensi pendapatan, tetapi juga mendorong pengembangan keahlian teknis dan bisnis secara berkelanjutan.
Dengan jangkauan pasar yang lebih luas, termasuk di tingkat internasional, status Premier menawarkan peluang pertumbuhan yang signifikan. Kombinasi dari semua faktor ini membuat status AWS Premier Tier Services Partner menjadi tujuan yang sangat diinginkan oleh banyak perusahaan di setiap negara, karena dapat memberikan dampak positif yang substansial terhadap reputasi, kapabilitas, dan kinerja bisnis mereka dalam industri cloud computing.
Potensi besar pasar cloud di Indonesia
Dengan terus berkembangnya infrastruktur digital dan meningkatnya kesadaran akan manfaat cloud computing, pasar cloud di Indonesia diprediksi akan terus tumbuh pesat dalam beberapa tahun ke depan.
Dalam sambutannya, President Director Tokaicom Takahashi Tsuyoshi mengatakan bahwa TMI sangat bangga dapat melakukan ekspansi bisnis pasar cloud yang sedang berkembang pesat di dalam negeri bahkan diperkirakan mencapai 2,14 miliar Dolar AS pada 2024 ini.
“Namun, masih banyak organisasi belum menerapkan public cloud karena alasan tertentu. Oleh karenanya, kehadiran TMI di Indonesia diharapkan dapat menjawab kebutuhan managed services cloud yang berkualitas bagi bisnis,” ujarnya.
Satria Lesmana selaku Director TMI menyatakan bahwa dengan dukungan TokaiCom, para pelanggan dapat menggunakan aplikasi front end bernama Easy Monitoring Automation yang adalah pilar utama dan sekaligus pembeda Tokaicom dengan penyedia layanan cloud lainnya.
“Jadi tak hanya menyediakan solusi penggunaan cloud saja, tapi bisa memanfaatkan automation monitoring dan notifikasi dari aplikasi front end yang kami buat secara in-house dan dipasang pada cloud dari AWS,” tambahnya.
Menurut Satria, TMI yang mulai beroperasi di tanah air sejak April 2024 lalu memfokuskan target pasarnya di sektor keuangan. Namun, masih banyak sektor lainnya yang juga dapat menggunakan layanan konsultasi cloud TMI, misalnya sektor pendidikan, e-commerce, hospitality, dan lain sebagainya.
Menurut pengakuannya, sudah ada 26 klien yang menggunakan layanan cloud TMI, tersebar di berbagai sektor industri, mulai dari industri keuangan, hospitality, distribusi, hingga pendidikan. Adapun terkait biaya pemakaian, Satria menyebut jika keandalan AWS dalam aspek skalabilitas membuat calon pelanggan dapat lebih fleksibel mengatur kebutuhan workload di perusahannya agar bujet lebih fleksibel.
TMI sejauh ini menyediakan solusi AWS mulai dari tahap Assessment, Proposal, Implementation, Migration, hingga Operation. Selain itu, mereka juga menjanjikan berbagai dukungan selama 24 jam yang diperkuat 130 tim tenaga ahli Jepang dan 4 orang cloud expert di Indonesia.
Keamanan data sebaiknya menjadi tanggung jawab bersama
Terkait meningkatnya kebocoran data (data breach) di Indonesia dan antisipasi terhadap konsekuensi Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2022 tentang Pelindungan Data Pribadi (UU PDP), menurut Address Ginting, President Commissioner TMI menyatakan bahwa solusi cloud AWS dari mereka sangat memperhatikan aspek keamanan data.
Menurut Adres, terkait UU PDP ini sebaiknya dilakukan pembagian tanggungjawab keamanan data pelanggan. Misalnya ada bagian yang menjadi tanggungjawab pengendali data atau PSE (Penyelenggara Sistem Elektronik) dan bagian lain menjadi tanggungjawab penyedia layanan, baik mitra dan AWS sendiri.
Pihak PSE bertanggungjawab atas keamanan data perusahaan melalui aspek identitas dan hak akses pengguna terhadap data dan aplikasi. Termasuk konfigurasi jaringan serta enkripsi yang digunakan. Sementara, pihak ketiga, misalnya dalam hal ini TokaiCom/AWS akan mengamankan platform layanan cloud AWS yang digunakan.
Intinya, UU PDP menekankan prinsip akuntabilitas, yang berarti setiap pihak yang terlibat dalam pengolahan data pribadi harus dapat membuktikan bahwa mereka telah melaksanakan kewajiban hukumnya.
Tags: Amazon Web Services, AWS, AWS Premier Tier Services Partners, Cloud, data breach, DX, keamanan data, managed services, PT Sisnet Mitra Sejahtera, PT Tokaicom Mitra Indonesia, Sisnet, TokaiCom, transformasi digital, UU PDP