
Mobitekno – Huawei kembali menegaskan posisinya sebagai pelopor teknologi global dengan meluncurkan solusi terbaru Xinghe Intelligent Fabric pada ajang Huawei Network Summit (HNS) 2025 untuk kawasan Asia Pasifik.
Bertema “Xinghe Intelligent Fabric, Powering the AI Era,” peluncuran ini menandai langkah besar Huawei dalam mempercepat transformasi digital berbasis kecerdasan buatan (AI) di berbagai industri, termasuk di Indonesia, yang tengah berupaya mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Solusi Xinghe Intelligent Fabric dirancang untuk membangun infrastruktur jaringan pusat data (data center) yang tangguh, cerdas, dan aman, guna mendukung kebutuhan komputasi AI yang semakin kompleks.
Infrastruktur jaringan pusat data untuk berbagai industri
Dalam sesi Data Center Network, Yidong Wang, Director of Asia Pacific Enterprise ICT Marketing & Solution Sales Dept., Huawei, menjelaskan bahwa mengatakan bahwa di seluruh kawasan Asia Pasifik, Huawei telah menyediakan infrastruktur jaringan pusat data mutakhir untuk berbagai perusahaan lintas sektor industri.
“Solusi jaringan kami yang berkinerja tinggi, sangat andal, dan terjamin keamanannya memungkinkan pelanggan untuk mengembangkan inovasi bisnis sambil mengoptimalkan efisiensi operasional,” tambahnya.

Teknologi ini memungkinkan deteksi lalu lintas jaringan dengan presisi tinggi, visualisasi latensi, serta pengurangan kehilangan paket data. Lebih dari itu, fitur keamanan bawaan dan isolasi grup pada lapisan AI Network Element meningkatkan perlindungan jaringan secara signifikan, menjadikannya solusi ideal untuk era AI.
“Seiring kemajuan teknologi AI dan evolusi arsitektur berbasis cloud menempatkan jaringan pusat data pada titik transformasi yang sangat krusial,” ujar Arthur Wang, President of Data Center Network Domain, Huawei Data Communication Product Line.
Untuk menjawab tantangan ini, Huawei menghadirkan solusi Xinghe Intelligent Fabric versi terbaru. Solusi ini mengadopsi arsitektur jaringan tiga lapis yang mencakup AI Brain, AI Connection, dan AI Network Element, bertujuan menciptakan jaringan pusat data yang tangguh dan mampu menghadirkan konektivitas komputasi tinggi untuk layanan tanpa henti.

Lapisan AI Brain memanfaatkan peta digital jaringan dan agen NetMaster untuk mengotomatisasi proses, menyelesaikan 80% gangguan secara otomatis, dan meningkatkan efisiensi operasi serta pemeliharaan.
Sementara itu, AI Connection menggunakan algoritma Network-Scale Load Balancing (NSLB) untuk mengoptimalkan jalur, meningkatkan efisiensi pelatihan AI lebih dari 10%, dan menjamin keandalan dengan teknologi iReliable yang mencegah gangguan layanan akibat kegagalan komponen.
Adapun AI Network Element, berbasis switch CloudEngine dan modul optik StarryLink, memungkinkan deteksi lalu lintas presisi tinggi, visualisasi latensi, dan pengurangan kehilangan paket. Dilengkapi fitur keamanan bawaan dan isolasi grup, lapisan ini secara signifikan meningkatkan keamanan jaringan, menjadikan Xinghe Intelligent Fabric solusi ideal untuk kebutuhan komputasi AI modern.
Di Indonesia, di mana transformasi digital menjadi salah satu pilar utama pembangunan, solusi yang dihadirkan ini dianggap relevan. Dengan pertumbuhan pesat sektor teknologi dan ekonomi digital di tanah air, kebutuhan akan infrastruktur jaringan yang andal semakin mendesak.
Kisah sukses dari mitra Huawei
Sesi HNS 2025 juga menampilkan kisah sukses dari mitra Huawei. Welcome Chan, Direktur IT Security and Network di Chong Hing Bank, dan Adam Lam, Solutions Architect di Hong Kong Broadband Network, berbagi pengalaman mereka memanfaatkan teknologi Huawei untuk meningkatkan efisiensi operasional dan keamanan jaringan.
Sementara itu, Dario Rossi dari Paris Research Center memaparkan tren terbaru dalam pengembangan jaringan pusat data, menekankan pentingnya inovasi berkelanjutan di era AI.
Huawei, yang telah hadir di Indonesia sejak tahun 2000, terus berkomitmen mendukung pembangunan ekonomi digital Tanah Air. Dengan lebih dari 2.300 karyawan, 90% di antaranya adalah talenta lokal, Huawei telah menciptakan lebih dari 20.000 lapangan kerja melalui kemitraan dengan hampir 1.200 pelaku industri lokal.
Berpegang pada empat pilar, Contribute, Collaborate, Create, Care, Huawei bukan hanya menyediakan teknologi, tetapi juga berperan aktif dalam membangun ekosistem TIK yang inklusif. Salah satu contohnya adalah pelatihan talenta digital melalui program Huawei ASEAN Academy, yang telah melatih ribuan profesional muda Indonesia.
Ke depan, Huawei berencana memperdalam riset dan pengembangan bersama mitra dan pelanggan untuk mendorong evolusi jaringan cerdas. Solusi seperti Xinghe Intelligent Fabric diharapkan dapat mempercepat adopsi AI di berbagai sektor, mulai dari pendidikan hingga logistik, sekaligus mendukung konektivitas yang lebih luas di Indonesia.
Dengan lebih dari 207.000 karyawan global dan operasi di 170 negara, Huawei terus berinvestasi pada penelitian dasar untuk menghadirkan terobosan teknologi yang relevan bagi kebutuhan lokal.
Tags: AI, HNS 2025, Huawei, Jaringan, Xinghe Intelligent Fabric