Mobitekno – FiberStar, salah satu perusahaan penyedia infrastruktur telekomunikasi di Indonesia, dengan bangga mengumumkan kemitraan resminya dengan Starlink, perusahaan layanan internet satelit inovatif yang dimiliki oleh SpaceX. Perjanjian kerjasama ditandatangani oleh FiberStar dengan Starlink Service Indonesia Enterprise Team.
Starlink, yang dikenal karena menyediakan layanan internet berkecepatan tinggi melalui jaringan satelit di orbit yang lebih dekat dengan bumi (LEO). Kemitraan ini bertujuan untuk membawa akses internet satelit yang handal guna memperluas cakupan dan kualitas layanan internet di Indonesia.
Wisnu Wardhana, Customer Service Assurance Division Head FiberStar di Jakarta (27/06/2024) dengan bangga menyatakan bahwa FiberStar telah menjadi salah satu Authorized Starlink Reseller di Indonesia.
“Kami berkomitmen untuk menghadirkan teknologi internet satelit kepada masyarakat Indonesia. Kemitraan ini mencerminkan komitmen FiberStar untuk terus memperluas cakupan kami terhadap akses internet berkualitas sehingga konektivitas digital menjadi hal yang tidak terbatas bagi seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Wisnu Wardhana menambahkan, FiberStar bersama Starlink menghadirkan solusi terkini mengenai cakupan internet yang menyeluruh untuk seluruh masyarakat Indonesia, bahkan masyarakat di daerah terpencil sekalipun berhak mendapatkan akses internet yang berkuliatas.
FiberStar tidak hanya menawarkan produk Starlink dengan izin resmi, tetapi juga memberikan layanan solusi lainnya dengan berbagai opsi tambahan untuk membantu kebutuhan dan kenyamanan pelanggan kami. Produk Starlink yang FiberStar tawarkan antara lain tipe Standard, Standard Actuated dan Flat High Performance dengan kecepatan internet dapat mencapai up to 200 Mbps per terminal.
Managed services yang FiberStar berikan antara lain, garansi kerusakan perangkat, dukungan pelanggan 24 x 7, layanan tersedia untuk seluruh Indonesia, terdapat opsi untuk terintegrasi dengan perangkat SDWAN & Security (teknologi pengelolaan jaringan secara terpusat dan untuk memonitor semua traffic) serta menyediakan jasa pengiriman dan instalasi yang akan mempermudah pengguna.
Kemitraan untuk mendukung konektivitas Indonesia
Fiber optic network membutuhkan konektivitas satelit via Starlink, satelit butuh fiber optic sebagai konektivitas hubungan dengan bandwidth tak terbatas dan latency yang rendah. Ketersediaan keduanya akan saling menunjang konektivitas Indonesia.
FiberStar adalah perusahaan infrastruktur telekomunikasi di Indonesia yang berfokus pada penyediaan layanan infrastruktur berbasis serat optik dengan skala nasional. FiberStar menjaga komitmennya sejak tahun 2014 dengan terus mendukung perkembangan program digitalisasi seperti eSolutions, eCommerce, eGovernment, eEducations dan eHealth dari segala sektor.
Dengan infrastruktur yang luas dan komitmen pada inovasi, FiberStar bertujuan untuk meningkatkan konektivitas digital di Indonesia. FiberStar juga menjalin Kerjasama dengan beberapa ISP besar di Indonesia.
Adapun Starlink merupakan perusahaan Starlink adalah perusahaan satelit internet yang didirikan oleh SpaceX, perusahaan teknologi ruang angkasa milik Elon Musk. Tujuan utama Starlink adalah menyediakan akses internet broadband berkecepatan tinggi untuk streaming, gaming online, panggilan video, dan lainnya ke seluruh dunia, bahkan di daerah-daerah terpencil dan kurang terlayani.
Meskipun bukan satu-satunya penyedia layanan Internet berbasis satelit, dukungan ribuan satelit yang mengorbit menyelimuti bumi pada ketinggian rendah (Low Earth Orbit/LEO) membuat layanannya menwarkan beberapa keuntungan, seperti kecepatan unduhan hingga 220+ Mbps dan unggahan hingga 25+ Mbps, latensi rendah, cakupan global hingga kemudahan instalasi.
Kehadiran Starlink di Indonesia sempat menimbulkan reaksi pro dan kontra dari berbagai pihak. Di sisi pro, Starlink dianggap dapat memberikan akses internet yang merata terutama di daerah yang sulit dijangkau yang selama ini belum diwujudkan oleh pemerintah melalui program BAKTI Kominfo.
Adapun dari sisi kontra mengkhawatirkan praktik harga jual di bawah biaya (predatory pricing) yang dilakukan oleh Starlink, yang dapat mengganggu pasar dan pesaing lokal. Ada pula yang menganggap layanan layanan Internet Starlink harus diawasi dengan ketat untuk mencegah potensi penyalahgunaan oleh kelompok teroris atau separatisme yang dapat mengancam keamanan nasional.
Beberapa operator seluler dan penyedia layanan internet lokal juga bisa mempertanyakan pemberlakukan regulasi untuk Starlink. Apakah Starlink akan mendapat perlakuan yang adil dan sama dalam hal perizinan dan akses spektrum seperti yang mereka terima saat ini.
Kekhawatiran mereka terhadap Starlink cukup beralasan mengingat banyak diantara mereka telah menginvestasikan banyak dana dalam infrastruktur dan berdampak pada kalkulasi investasi dan ROI awal.
Tags: Broadband, FiberStar, Internet, satelit, Serat Optik, SpaceX, Starlink, Starlink Service Indonesia Enterprise Team