December 24, 2023

Riset Economist-Red Hat: Komputasi Cloud Tingkatkan Kecepatan Adopsi Teknologi Baru di Asia Pasifik

Penulis: Rizki R
Riset Economist-Red Hat: Komputasi Cloud Tingkatkan Kecepatan Adopsi Teknologi Baru di Asia Pasifik 

Mobitekno – Red Hat, Inc., pionir solusi open source, bersama Economist Impact, merilis temuan terkini dalam laporan Anatomy of Adaptive Leaders: Navigating Emerging Technologies. Hasil riset ini menyoroti tren dan tantangan di Asia Pasifik (APAC), memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana perusahaan di kawasan ini beradaptasi dengan teknologi baru.

Charles Ross, principal of policy and insights, Economist Impact, menjelaskan, “Di seluruh wilayah Asia Pasifik, tantangan ekonomi secara negatif berdampak terhadap profitabilitas sebagian besar perusahaan. Merespons hal tersebut, banyak perusahaan ingin meningkatkan produktivitas dengan memprioritaskan investasi di area-area seperti komputasi cloud, platform data dan generative AI,”

Akan tetapi, implementasinya tidak mudah karena mereka bergumul dengan biaya investasi yang dibutuhkan dan keterampilan digital di tengah semakin banyaknya kekhawatiran mengenai keamanan siber.

Red Hat

“Para pemimpin bisnis semakin menekankan keharusan untuk menjadi kolaboratif selama masa menantang ini, mengakui bahwa cara yang paling efektif untuk mencapai kesuksesan bisnis adalah cara di mana semua orang berusaha mencapai visi yang sama,” ungkap Ross.

Pengadopsian cloud

Menurut penelitian ini, 85% pemimpin bisnis di APAC telah memulai perjalanan pengadopsian teknologi cloud. Ditemukan bahwa cloud telah menjadi dominan, terutama di Jepang, yang menunjukkan tingkat integrasi tertinggi dengan 87% eksekutif Jepang menyatakan pengadopsian penuh.

Singapura juga mencatat tingkat pengadopsian yang signifikan, dengan 68% responden melaporkan pengadopsian penuh. Perusahaan di Korea Selatan (73%) dan India (71%) menonjol dalam mengadopsi kemampuan data science.

Red Hat

Kecerdasan Buatan (Artificial Intelligence/AI)

Sementara AI generative masih dalam tahap awal di sebagian besar APAC, China memimpin dengan 40% pemimpin bisnis yang menyatakan berada di tahap awal pengadopsian AI dan teknologi otomatis.

Meskipun terlihat kurangnya pengadopsian AI, terutama di Singapura, yang mencatat 70% pemimpin bisnis yang belum mengadopsi AI generative, alasan utama adalah kurangnya tenaga kerja terampil. Hal ini menekankan urgensi untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja guna mengintegrasikan teknologi ini secara efektif.

Hasil riset Red Hat juga menunjukkan bahwa para pemimpin bisnis di APAC, menyadari kompleksitas dan tantangan saat ini, memiliki fokus yang jelas. Strategi-strategi utama yang mereka prioritaskan meliputi membuat perkiraan untuk performa bisnis dalam skenario merugi dan optimis (54%), memfokuskan kembali strategi rantai pasokan (46%), dan memotong biaya operasional (45%).

Dalam menghadapi ketidakpastian, kepemimpinan adaptif menjadi kunci. Kolaborasi (82%), kelincahan berpikir dan pengambilan keputusan (89%), serta kerendahan hati (81%) menjadi sifat-sifat kepemimpinan yang dianggap sangat penting oleh para pemimpin bisnis.

Visi Red Hat

Red Hat

Marjet Andriesse, Senior Vice President dan General Manager, APJC, Red Hat, menyatakan kegembiraan mereka melihat kemajuan perusahaan di APAC dalam mengintegrasikan teknologi baru. Red Hat berkomitmen untuk mendukung pelanggan mereka menghadapi perubahan dan pertumbuhan di masa depan.

“Kami bersemangat karena komputasi cloud menikmati popularitas yang lebih besar dalam pengadopsian penuh di kalangan perusahaan di wilayah ini, dan pengadopsian tahap awal juga tampak jelas di antara perusahaan APAC untuk AI, generative AI dan platform data. Saat perusahaan ingin meningkatkan kesiapan mereka di masa depan menghadapi pertumbuhan dan transformasi, kami di Red Hat bersemangat untuk mendukung pelanggan kami menghadapi berbagai hal yang akan datang sehingga mereka bisa membuka potensi di dunia,” ujar Andriesse.

Dalam era ketidakpastian ini, adaptasi dan kolaborasi menjadi kunci untuk membuka potensi di dunia yang terus berubah. Para pemimpin bisnis di Asia Pasifik, dengan fokus pada inovasi dan keberlanjutan, dapat membimbing perusahaan mereka melewati tantangan dan menuju masa depan yang penuh peluang.

Tags: , , , , ,


COMMENTS