April 10, 2023

Dukung Target Net Zero Emission 2060, PLN Mulai Operasikan PLTS Terapung Terbesar di Indonesia

Penulis: Iwan RS
Dukung Target Net Zero Emission 2060, PLN Mulai Operasikan PLTS Terapung Terbesar di Indonesia  

Mobitekno – Salah satu infrastruktur energi alternatif yang sedang digencarkan pembangunannya di Indonesia adalah Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Meskipun PLTS lebih banyak terpasang pada area tanah atau lapang luas, dan atap, ada satu lagi lokasi yang dapat dijadikan tempat instalasi PLTS, yaitu di permukaan air yang disebut PLTS terapung.

Belum lama ini PT PLN berhasil mencatatkan sejarah baru dengan keberhasilannya mengoperasikan PLTS Terapung terbesar di Indonesia berkapasitas 561 kilowatt peak (kWp). Beroperasinya PLTS terapung di kawasan Tambak Lorok, Semarang tersebut akan meningkatkan bauran energi baru terbarukan di Indonesia.

PLTS Apung yang dioperasikan melalui anak usaha PLN, PLN Indonesia Power (PLN IP) ini merupakan bagian dari pembangunan PLTS dengan total keseluruhan sebesar 920 kWp di beberapa gedung Kompleks Pembangkit Listrik Gas dan Uap (PLTGU) PLN IP Semarang Power Generation Unit (PGU).

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, pembangunan PLTS ini merupakan wujud komitmen PLN bersama anak usahanya dalam upaya mendorong program transisi energi, mengurangi dampak perubahan iklim dan mencapai Net Zero Emission (NZE) 2060.

PLTS Terapung Tambak Lorok 01

“Dalam upaya menuju NZE 2060 PLN telah melakukan beberapa inisiatif. Misalnya adalah dengan tidak lagi membuat kontrak baru pembangunan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara. Sebagai gantinya, PLN mulai membangun pembangkit listrik berbasis Energi Baru Terbarukan (EBT). Strategi besarnya adalah shifting away, dari pembangkit berbahan fosil menjadi pembangkit EBT,” ujar Darmawan.

Senada dengan Darmawan, Direktur Utama PLN Indonesia Power, Edwin Nugraha Putra mengungkapkan, pembangunan PLTS ini merupakan komitmen PLN IP bersama anak usahanya, PT Indo Tenaga Hijau dalam mewujudkan transisi energi di Indonesia. Pembangunan PLTS ini juga bagian dari upaya optimalisasi lahan potensial yang diintegrasikan dengan renewable energy generation.

“PLTS Apung ini, dibangun di atas water pond seluas 1 hektar dengan waktu pembangunan selama 8 bulan. Pada tahun pertama PLTS ini akan memproduksi listrik ramah lingkungan sebesar 1,4 juta kWh per tahun dan berkontribusi menurunkan emisi gas Co2 hingga sebesar 1.304 ton/tahun,” kata Edwin.

Edwin meneruskan, PLN memiliki program-program inisiatif transisi energi yang mengkonsolidasi dukungan berbagai pihak. Baik entitas bisnis, lembaga pendanaan, yang didukung pemerintah untuk mencapai NZE 2060.

“Hal ini merupakan wujud inovasi yang kami lakukan guna mendukung penyediaan energi bersih di indonesia dan mencapai net zero emission pada tahun 2060,” tutup Edwin.

Tags: , , , , , , ,


COMMENTS