Mobitekno – SiteMinder, platform software penjualan hotel terdepan di dunia, baru saja merilis hasil riset konsumen terbesar di dunia tentang akomodasi edisi 2023, bertajuk SiteMinder’s Changing Traveller Report 2023. Riset ini mengungkap tren menarik tentang perilaku dan kebutuhan wisatawan Indonesia, yang akan sangat memengaruhi industri perjalanan dan akomodasi.
SiteMinder’s Changing Traveller Report 2023 adalah laporan yang memetakan pemikiran dan niat wisatawan Indonesia dalam hal bepergian dan akomodasi. Dengan perubahan dramatis dalam kebiasaan perjalanan akibat pandemi dan lonjakan ekonomi digital, pemahaman mendalam tentang preferensi wisatawan adalah kunci keberhasilan dalam industri ini.
Regional Vice President SiteMinder untuk Asia Pasifik, Bradley Haines, mengatakan penelitian ini menegaskan kemajuan sektor perjalanan Indonesia dan peran penting yang dimainkan oleh penyedia akomodasi.
“Berbeda dengan beberapa tahun terakhir, kami melihat niat yang lebih kuat dari wisatawan Indonesia untuk bepergian ke luar negeri saja dan mengalokasikan dana untuk hal tersebut, bahkan di tengah tekanan inflasi,” ujar Haines.
Regional Vice President SiteMinder untuk Asia Pasifik, Bradley Haines
Ia menambahkan, “Kami melihat penyedia akomodasi memainkan peran yang lebih penting daripada sebelumnya. Pada tujuh dari sepuluh wisatawan lokal, akomodasi akan berfungsi sebagai tujuan,”
SiteMinder Ungkap Insight Seputar Wisatawan Indonesia
1. Niat Perjalanan yang Kuat: 93% wisatawan Indonesia berniat untuk bepergian setidaknya sebanyak tahun lalu, dengan 65% di antaranya ingin bepergian lebih banyak.
Bahkan, jumlah orang yang berencana untuk bepergian internasional meningkat lebih dari dua kali lipat, dari 10% tahun lalu menjadi 25% tahun ini.
2. Pentingnya Pengalaman: Pengalaman adalah kunci. 93% wisatawan mengatakan apa yang mereka butuhkan dari akomodasi telah berubah dalam setahun terakhir. ‘Pengalaman terbaik’ adalah apa yang paling mereka inginkan saat ini.
3. Bekerja saat Bepergian: 53% wisatawan Indonesia berniat untuk bekerja selama perjalanan mereka berikutnya. Akomodasi dengan ‘lingkungan kerja yang nyaman/menginspirasi’ sangat dicari oleh mereka.
4. Penggunaan Teknologi: 97% wisatawan senang menghabiskan uang di luar biaya kamar mereka, terutama dalam mengadopsi teknologi. Namun, sekitar 60% wisatawan merasa industri akomodasi tertinggal dalam hal teknologi.
Temuan ini menyoroti pentingnya mengikuti tren teknologi dan menciptakan pengalaman yang tak terlupakan bagi wisatawan. Industri akomodasi harus lebih memahami kebutuhan teknologi wisatawan, seperti kecerdasan buatan (AI) dan pengaruh media sosial dalam menemukan akomodasi.
Selain itu, perbaikan dalam proses pemesanan online adalah kunci untuk memenuhi harapan wisatawan.
Riset SiteMinder juga telah menemukan bahwa penggunaan teknologi di kalangan wisatawan meliputi:
Artificial Intelligence (AI) – lebih dari separuh wisatawan, termasuk lebih dari dua pertiga milenial, memiliki kemungkinan besar dalam menggunakan AI untuk menghasilkan rekomendasi akomodasi.
Wisatawan Indonesia bahkan lebih reseptif dengan 83% cenderung menggunakan AI untuk menghasilkan rekomendasi akomodasi.
Media Sosial – 70% wisatawan, termasuk 9 dari 10 Generasi Z, mengatakan bahwa media sosial mempengaruhi cara mereka menemukan akomodasi. Angka ini meningkat menjadi 97% di antara orang Indonesia, menjadikan mereka yang paling mungkin dipengaruhi oleh media sosial daripada wisatawan lain secara global selama proses menemukan akomodasi.
Situs Pemesanan – Sementara 88% wisatawan lokal akan mengatur akomodasi mereka dengan memesan secara online, lebih dari setengahnya mengatakan bahwa mereka belum melanjutkan pemesanan karena pengalaman yang buruk.
Rio Ricaro selaku Sr. Business Development Manager, SiteMinder Indonesia, menjelaskan bahwa proses yang sulit dan waktu loading yang lama tergolong faktor yang menentukan buruknya pengalaman wisatawan dalam melakukan pemesanan. Meski demikian, industri pariwisata Tanah Air saat ini tengah bertumbuh.
“Tourism di Indonesia saat ini sangat positif, semangat untuk bisa travelling ke Indonesia. Situasi sektor pariwisata sudah sangat baik, performa hotel bertumbuh positif ketimbang pada saat covid. Beberapa daerah seperti Ubud, Bandung, Lombok sangat bertumbuh dengan baik,” ungkap Rio.
SiteMinder’s Changing Traveller Report 2023 mengungkapkan bahwa wisatawan Indonesia memiliki niat yang kuat untuk bepergian dan menginginkan pengalaman terbaik. Industri akomodasi harus mengikuti tren ini dan berinvestasi dalam teknologi untuk memenuhi harapan mereka. Dengan demikian, para pelaku industri akan mampu menghadirkan layanan yang lebih baik dan meningkatkan pengalaman wisatawan di Indonesia.
Tags: 83% Wisatawan Indonesia, Artificial Intelligence, industri Pariwisata, rekomendasi akomodasi, SiteMinder