April 3, 2023

Ogah Bayar Biaya Bulanan, Centang Verifikasi Akun Twitter ‘The New York Times’ Dicabut Oleh Twitter

Penulis: Iwan RS
Ogah Bayar Biaya Bulanan, Centang Verifikasi Akun Twitter ‘The New York Times’ Dicabut Oleh Twitter  

Mobitekno – Twitter telah menghapus tanda centang atau ‘check mark’ sebagai indiktor “verified” pada akun Twitter resmi The New York Times (NYT) setelah media tersebut menolak deadline yang ditetapkan Elon Musk untuk membayar biaya berlangganan Twitter premium.

Sebagai CEO Twitter, Elon Musk mengecam media berita yang dikenal dengan rubrik editorialnya tersebut sebagai media propaganda dan cenderung bias terhadap Musk dan beberapa perusahaan miliknya.

Musk yang mengambil alih platform microblogging populer tersebut tahun lalu mulai memfokuskan regulasi barunya dalam pemberian ‘tanda centang’ untuk menunjukkan akun Twitter-nya asli dengan menerapakan biaya langganan. Kebijaksanaan baru ini diterapakan dengan menghapus tanda centang yang memakai sistem sebelumnya mulai tanggal 1 April ini.

Dengan aturan baru untuk centang dari Musk ini, The New York Times (NYT) yang tergolong sebagai perusahaan media yang telah berdiri sejak 1851 ini akhirnya harus kehilangan tanda centang biru lama dan dianggap Twitter sebagai akun bisnis yang berdasarkan regulasi baru harus menggunakan centang emas.

Berdasarkan regulasi baru, NYT ini harus membayar biaya bulanan sebesar US$1.000 (sekitar Rp 15 juta) yang berlaku di Amerika Serikat (AS) dan biaya US$ 50 untuk setiap akun terafiliasi tambahan.

New York Times Building 01
Midtown Manhattan, NYC

Tambahan biaya ini membuat NYT memutuskan untuk tidak membayar akun bisnis yang diverifikasi tersebut dan memilih berlangganan centang biru hanya untuk jurnalis yang menganggapnya penting untuk kebutuhan pelaporan mereka.

Sebagai konsekuensinya, akun media dengan hampir 55 juta pengikut (follower) tersebut tidak akan mendapat tanda centang emasnya. Meski demikian akun afiliasi NYT lainnya, seperti Opini (@nytopinion) dan Travel (@nytimestravel) masih memiliki tanda centang emas.

Bebeberapa grup media, tokoh, atau selebritas telah mengumumkan bahwa mereka tidak atau enggan membayar langganan Twitter Blue. Salah satunya adalah bintang bola basket LeBron James yang akunnya masih memilki centang biru hingga saat ini alias belum dicabut oleh Twitter.

Menurut Travis Brown, pengembang software di Berlin yang melacak platform media sosial, sejauh ini hanya beberapa lusin akun yang belum diverifikasi, ditangguhkan, atau elemen profilnya dihapus sejak Sabtu lalu.

Dia mengatakan ada lonjakan dalam jumlah akun, sekitar 60.000 dalam seminggu terakhir yang telah beralih dari sistem lama ke sistem baru. Namun, mereka umumnya tergolong akun kecil dan sangat sedikit yang sebelumnya memiliki verifikasi centang dengan sistem lama.

New York Times Building 02

Sejak diterapkan pada tahun 2009, centang biru menjadi bagian penting Twitter yang mendukung platform tersebut menjadi forum tepercaya bagi pembuat berita, juru kampanye dan berbagai pihak lainnya.

Namun, sejak mengambil alih Twitter, regulasi centang biru lama diganti oleh Musk dengan beberapa alasan, seperti proses monetisasi platform dan aturan centang biru sebelumnya yang diskriminatif.

Perubahan regulasi Twitter di bawah komando Musk membawa dampak negatif bagi perusahaan, jurnalis, dan selebritas yang menggunakan Twitter sebagai saluran komunikasi utama mereka dan mengandalkan tanda centang biru dan emas untuk indikator kredibilitas mereka.

Regulasi baru Musk dianggap berdampak buruk karena berpotensi meningkatkan jumlah akun yang diverifikasi secara resmi tapi sebenarnya akun palsu hanya dengan membayar biaya langganan.

Tags: , , , , , , , ,


COMMENTS