June 30, 2022

Teknologi Baru Membuat Banyak Staf Gudang di Asia Pasifik Merasa Lebih Nyaman dalam Bekerja

Penulis: Desmal Andi
Teknologi Baru Membuat Banyak Staf Gudang di Asia Pasifik Merasa Lebih Nyaman dalam Bekerja 

Mobitekno – Kenyataan ini ditemukan berdasarkan dari hasil penelitian Zebra Technologies Corporation terbaru.  Bahkan sekitar 60% staf gudang di dunia melaporkan kondisi kerja yang lebih baik dan pengadopsian teknologi yang lebih baik membuat pekerjaan mereka jadi lebih mudah.

Penelitian Zebra yang bertajuk “Warehousing Vision Study” ini memang menyoroti masalah dampak penerapan teknologi baru bagi banyak perusahaan, terutama yang memiliki sistem pergudangan, sekaligus mendalami tren yang ada.

Dan hasilnya memang sesuai perkiraan Zebra, dimana banyak operator pergudangan mengucurkan investasi yang signifikan agar mereka bisa memenuhi kebutuhan pelanggan dan pekerja dengan lebih baik, dan memudahkan mereka mendapatkan karyawan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia.

“Otomatisasi adalah equalizer yang sangat baik, terutama saat terjadi keterbatasan tenaga kerja atau selama periode lonjakan yang tak disangka atau puncak musiman, mungkin sulit untuk menambah karyawan dengan cepat,” ucap Aik Jin, APAC Vertical Solutions Lead for Manufacturing, Machine Vision/Fixed Industrial Scanning, Zebra Technologies.

“Disrupsi akibat peristiwa yang terjadi di dunia baru-baru ini menekankan pentingnya rantai pasokan yang resilien dan fleksibel,” lanjut Aik Jin Tan.

Survei yang dilakukan Zebra ini dilakukan pada Januari dan Februari 2022 ini mengumpulkan masukan dari lebih dari 1.500 pembuat keputusan dan staf pergudangan di seluruh dunia. Di Asia Pasifik, pasar yang disurvei untuk penelitian ini adalah Australia, China, India, Jepang dan Singapura.

Aik Jin Tan
Aik Jin, APAC Vertical Solutions Lead for Manufacturing, Machine Vision/Fixed Industrial Scanning, Zebra Technologies

Tekanan Pasar Jadi Penyeimbang untuk Perubahan Positif

Hasil dari penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa hampir 9 dari 10 operator gudang di dunia setuju bahwa mereka harus mengimplementasikan teknologi baru untuk memiliki daya saing di ekonomi berdasarkan permintaan ini, dengan 80% mengonfirmasi bahwa pandemi mendorong mereka untuk berkembang dan melakukan modernisasi dengan lebih cepat. Mereka yang berada di wilayah Asia Pasifik merasakan tekanan untuk melakukan modernisasi sama seperti yang lainnya di dunia. Dengan sekitar tiga perempat dari pembuat keputusan di Asia Pasifik mengatakan pandemi sudah mendorong mereka untuk membuat perubahan.

Mereka menghabiskan anggaran paling besar untuk teknologi yang mendukung perluasan tenaga kerja dan otomatisasi alur kerja.Sebagai contoh, lebih dari 9 dari 10 operator di semua wilayah, termasuk Asia Pasifik mengindikasikan bahwa mereka akan meningkatkan penggunaan wearable, mobile printer dan rugged tablet dalam beberapa tahun mendatang, bersama dengan mobile dimensioning software yang mengotomatisasi pengukuran parsel dan karton. Selain itu, 27% operator gudang di dunia dan di Asia Pasifik sudah menggunakan beberapa jenis autonomous mobile robots (AMR) saat ini. Dalam lima tahun, jumlah ini diperkirakan akan bertambah hingga 92% di Asia Pasifik dan 90% di seluruh dunia.

Tantangan di Sektor Pergudangan

Pembuat keputusan mengalami kesulitan untuk mengirimkan pesanan pelanggan secara tepat waktu dibandingkan tiga tahun lalu, dan mereka berusaha kuat untuk menjaga akurasi inventori dan visibilitas. Mereka juga mengakui bahwa mereka diharapkan untuk mengirimkan pesanan lebih cepat dibandingkan sebelumnya untuk memenuhi model ekonomi berdasarkan permintaan, dengan naiknya biaya transportasi yang berdampak pada lebih dari 40% operator gudang, yang tersebar di sektor manufaktur, transportasi, distribusi grosir, logistik dan retail. Hal ini tidak mengejutkan mengingat responden mengindikasikan volume pengiriman mereka sudah meningkat rata-rata lebih dari 20% selama dua tahun terakhir.

Sama seperti stafnya, operator gudang juga melihat tantangan ini sebagai katalis untuk perubahan dan pertumbuhan. Antara tahun ini hingga 2025, lebih dari 8 dari 10 berharap untuk menaikkan jumlah stock-keeping units (SKU) mereka dan volume barang yang dikirimkan. Mereka juga berencana untuk memperluas operasional pengelolaan barang retur, menawarkan lebih banyak layanan bernilai tambah, dan meningkatkan kehadiran fisik mereka, dengan cara memperbesar jumlah dan ukuran gudang.

Saat 61% operator gudang di dunia juga ingin menambah jumlah karyawan di tahun depan sesuai dengan jumlah tenaga kerja yang ideal, mereka mengakui bahwa menemukan karyawan (55%) dan memberikan pelatihan (54%) yang tepat waktu tetap jadi tantangan besar. Ini terutama terjadi di Asia Pasifik di mana 53% melaporkan kesulitan untuk menemukan pekerja dan 59% mengindikasikan pelatihan sebagai tantangan. Hasilnya, lebih dari 8 dari 10 pembuat keputusan di dunia setuju mereka harus lebih mengandalkan otomatisasi di masa depan.

Teknologi untuk Operasional Gudang

Di dunia, 85% pembuat keputusan mengatakan mereka sudah mengimplementasikan mobilitas sehingga pekerja garis depan bisa melacak setiap jejak inventory yang mereka buat, dan sebagian besar mengatakan mereka mengoptimalkan penggunaan perangkat mereka agar sesuai dengan tugas, keamanan dan ergonomis. Namun, staf gudang (84%) dan pembuat keputusan (79%) khawatir bahwa mereka tidak akan memenuhi target bisnis mereka, kecuali ada investasi teknologi yang lebih besar untuk meningkatkan operasional, dengan karyawan di sektor transportasi (92%) dan logistik (88%) yang paling merasakan kebutuhan akan hal ini.

Hasilnya, lebih dari 6 dari 10 pembuat keputusan mengatakan mereka akan berinvestasi dalam teknologi untuk meningkatkan visibilitas inventory dan aset dalam gudang mereka dan visibilitas di seluruh rantai pasokan dalam lima tahun mendatang.
9 dari 10 berharap penggunaan teknologi berbasis sensor seperti radio frequency identification (RFID), computer vision, fixed industrial scanning, dan machine vision systems jadi semakin lazim dalam lima tahun mendatang. Saat bisnis berinvestasi pada teknologi maju yang memungkinkan visibilitas lebih besar, panduan secara real time dan performa yang didorong oleh data, mereka berfokus untuk meningkatkan produktivitas tim dan pemanfaatan aset, peralatan dan orang yang lebih baik, yang sama artinya dengan peningkatan kesejahteraan pekerja dan daya saing yang lebih baik di pasar. Namun, akan sangat penting bagi operator gudang untuk jadi lebih memperhatikan bagaimana mereka mengimplementasikan dan mengintegrasikan teknologi, saat alur kerja dan scale system semakin didigitalkan. Mengikuti peta jalan berdasarkan fase akan jadi kunci untuk kematangan yang stabil dan berkelanjutan.

 

Tags: , ,


COMMENTS