Mobitekno – Red Hat Summit 2022 telah sukses terselenggara dengan tema besar Towards an open hybrid cloud future, Mei lalu. Event ini juga mencakup audiens lebih besar karena digelar secara hybrid.
Red Hat Summit kali ini dihadiri oleh 58 customers APAC terpilih dan ditonton oleh ribuan orang secara online. Ada beberapa pengumuman besar untuk menjawab aspek new normal dan tantangan-tantangan yang dihadapi pelanggan.
Selain mengumumkan Red Hat Enterprise Linux 9 sebagai episentrum dari inovasi Hybrid Cloud dan point tunggal untuk inovasi enterprise, Red Hat uga mengumumkan kolaborasi dengan General Motor untuk “next generation of software-defined vehicles” yang berkontribusi terhadap kemajuan dunia otomotif di masa yang akan datang.
Vony Tjiu, Country Manager, Red Hat Indonesia, mengungkapkan bahwa inovasi menjadi sebuah kebutuhan, dan teknologi serta komunitas open source yang mengakselerasi inovasi tersebut. Sementara developers adalah kunci teknologi dan inovasi open source.
“Perusahaan mengandalkan teknologi terutama berbasis open source dalam hal berinovasi. Hal ini membawa kita pada “new normal”. New Normal untuk IT dimulai dari open source. New normal yang dibangun di atas software open source akan membantu organisasi menemukan talenta-talenta terbaik,” ungkap Vony dalam media briefing, Kamis (29/6).
Aplikasi sekarang diharapkan bisa berjalan dan diperbarui kapanpun dibutuhkan di semua platform, baik di multiple public cloud, di data center ataupun di edge. Dibutuhkan juga konsistensi dari aplikasi tersebut di semua environment.
“Di balik semua perubahan di new normal, Security is non-negotiable!” ujarnya.
Vony Tjiu, Country Manager, Red Hat Indonesia
Besaran e-commerce market di Indonesia pada 2025 adalah US$40 miliar. Layanan cloud ternyata membantu mendorong pertumbuhan GDP di Indonesia. Begitu juga konektivitas 5G, mendorong pengadopsian skenario-skenario bisnis yang baru. Artinya semakin besar peluang bagi open source untuk berkontribusi dan memberikan dampak dalam pengakselerasian ekonomi digital Indonesia.
Red Hat berpeluang untuk berkontribusi sebagai the open hybrid cloud technology leader, yang memungkinkan inovasi terjadi di mana saja dengan pilihan yang luas dan fleksibel.
Solusi-solusi Red Hat, lanjut Vony, dibangun untuk bisa beradaptasi dengan realitas enterprise computing yang hybrid, inovatif, konsisten dan aman. Dimulai dari Red Hat Enteprise Linux sebagai fundamental dari Enterprise Linux Platform, di semua lingkungan. Diekspansi ke Openshift yang memberikan development plane yang konsisten untuk inovasi aplikasi.
“Di Red Hat, kami menciptakan masa depan dengan menjembatani operasional dan lingkungan yang Anda miliki sekarang,” ungkapnya.
Dari kisah sukses pelanggan, Joko Kurniawan, Digital Service Enablement Head, Bank BTPN bercerita bagaimana Bank BTPN mentransformasi perusahaan melalui solusi Red Hat.
“Perjalanan BTPN dan Red Hat dimulai pada 2018 dan terus berkembang & bertumbuh sampai sekarang. BTPN memilih Red Hat sebagai mitra teknologi yang akan membantu mereka mencapai misi dengan efisiensi dan inovasi dalam teknologi digital,” ungkap Joko.
BTPN melakukan implementasi Red Hat OpenShift Container Platform dan dibantu oleh Red Hat Consulting team dalam mencapai lingkungan DevOps yang agile.
Implementasi ini memberikan hasil akselerasi dalam pengembangan aplikasi dan deployment process, penekanan biaya operasional dan juga mendapatkan keunggulan berkompetisi dalam new market digital banking dengan time to market yang lebih cepat.
“BTPN dengan Jenius berhasil memenangkan Pioneer Award in Digital Banking 2021 pada ajang CNBC Indonesia Award 2021 ‘The Best Future Banks’,”
Pencapaian tersebut, kata Joko, merupakan salah satu bentuk partisipasi dan kontribusi Red Hat, di dalam akselerasi Indonesia digital ekonomi khususnya di bidang perbankan.
Tags: Bank BTPN, Mitra teknologi, Red Hat, Red Hat Enterprise Linux 9, Red Hat Summit 2022, Vony Tjiu