January 27, 2022

FLoC Kurang Diminati Gantikan Cookies, Google Sodorkan Topics API. Kompromi Antara Iklan dan Privasi

Penulis: Iwan RS
FLoC Kurang Diminati Gantikan Cookies, Google Sodorkan Topics API. Kompromi Antara Iklan dan Privasi 

Mobitekno – Awal 2021 lalu, Google menawarkan pengganti cookie (third-partie cookies) sebagai fitur rekam-jejak pengguna browser dengan FLoC (Federated Learning of Cohorts) agar iklan website yang ditampilkan lebih relevan bagi pengguna tapi tetap menjaga anonimitasnya.

Setelah menerima input dan kritik, Google akhirnya membatalkan pengembangan FLoC pada Juli 2021 dan kini mengusulkan solusi baru, yaitu Topics API (Topics Application Programming Interface). Sejauh ini, Google sudah memasang target pengganti cookies di browser Chrome setidaknya hingga tahun 2023 mendatang.

Tanpa perlu mendifinisikannya panjang lebar, cookies bisa disebut sebagai salah satu fitur berguna bagi pengguna browser saat login di website secara otomatis tanpa harus mengisi kembali username dan password, termasuk ‘mengingat’ preferensi, setting, atau konfigurasi untuk setiap website agar pengguna tidak perlu direpotkan saat mengaksesnya kembali. Meski dibayangi kontroversi terkait privasi data pengguna, cookies dihadirkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna saat berselancar di Internet.

Google Topics API 02
Topics API (kanan) dianggap Google akan lebih mudah dikelola dan dipahami pengguna dalam menjaga privasinya dibandingkan cookies (kiri).

 

Alternatif solusi baru Topics API dianggap tetap bisa menjaga privasi pengguna browser dalam naungan Privacy Sandbox sekaligus menjaga kelestarian iklan di browser sebagai mesin uangnya.

Topics API akan menggunakan API baru dapat memenuhi empat tujuan privasi Google, yaitu teknologinya harus dapat membuat identifikasi pengguna sukar dilakukan, kapabilitas pengganti harus setaraf dengan cookies, hanya menyimpan data pengguna yang tergolong kurang sensitif, dan API baru harus transparan dan mudah dipahami pengguna.

Topics API menghitung lima topik (misalnya, musik, masakan, dsb) setiap minggunya berdasarkan riwayat selancar pengguna. Topik minat ini tetap ada di perangkat pengguna selama tiga minggu sebelum dihapus. Google mengatakan kategori ini “dipilih sepenuhnya di perangkat pengguna dan tidak melibatkan server eksternal, termasuk server Google.

Menurut Google, Topics API memenuhi semua kriteria provasi pengguna sambil tetap menggulirkan iklan berbasis peminatan atau IBA (interest-based ads) terus beroperasi seperti cookies saat ini.

Google saat ini telah mendaftarkan sekitar 350 topik di halaman Github-nya dan berencana untuk menambahnya menjadi ribuan topik. Google juga berjanji tidak akan menyertakan kategori sensitif, seperti ras atau jenis kelamin. Bagi pengguna browser Chrome, kategori tersebut dapat ditambahkan atau dihapus sendiri sesuai keinginan.

Google berencana akan mulai menguji Topics API dengan mitra pihak ketiga pada akhir kuartal pertama tahun ini. Dengan demikian, pemilik website dan industri iklan dapat menguji kemampuan Topics API sebelum mulai diberlakukan nanti. Apakah teknologi Topics API ini akan lebih baik daripada FLoC atau Google kembali harus menerima solusi cookie pihak ketiga dalam browser Chrome-nya? Kita lihat saja perkembangannya nanti.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS