Mobitekno – Tahun 2021, Indonesia sudah mulai memasuki era jaringan 5G untuk kecepatan akses data dan internet yang lebih kencang. Operator ternama di Indonesia pun sudah meluncurkan jaringan 5G ini, walau masih di sebagian kecil wilayah di Indonesia. Teknologi 5G memang bisa membawa perubahan, terutama pada sisi industri. Hal ini karena 5G memiliki latensi yang sangat renda, kecepatan tinggi, dan jangkauannya lebih luas. Dengan keunggulan-keunggulan ini teknologi 5G bisa mendukung penerapan Industri 4.0 di Indonesia.
Teknologi 5G sendiri menjanjikan pengiriman data 10-100 kali lebih cepat dibandingkan teknologi yang ada saat ini. Namun, bagi pengguna, terutama di sisi industri, tidak hanya kecepatan saja yang menjadi fokusnya, tetapi juga hal lain, seperti konektivitas wireless, jumlah kapasitas untuk perangkat, hingga latensi. Sementara bagi konsumen atau pengguna smartphone, koneksi 5G dibutuhkan untuk aplikasi-aplikasi yang membutuhkan respon real-time, seperti cloud gaming atau VR.
Ericsson Indonesia pun berbagi informasi mengenai hal-hal yang patut diperhatikan dalam penerapan teknologi 5G ini, baik untuk konsumen maupun industri. Bahasan tentang 5G ini pun disampaikan dalam media gathering yang dilakukan pada Rabu 6 Oktober 2021 dengan menghadirkan Jerry Soper (Head of Ericsson Indonesia), Magnus Ewerbring (Chief of Technology of Ericsson wilayah Asia Pasifik), dan Ronni Nurmal (head of Network Solutions Ericsson Indonesia). Mereka berbagi informasi mengenai hal-hal penting yang sebaiknya diperhatikan mengenai teknologi 5G ini.
Beberapa hal penting tersebut adalah:
1. Spektrum Frekuensi Radio
Ini adalah aset penting bagi penyedia layanan komunikasi. Hal ini karena spektrum frekuensi radio untuk 5G mencakup rentang yang berbeda-beda. Dalam penerapan awal, cakupan spektrum ini terdiri untuk:
- High Band untuk kreativitas revolusioner yang cocok digunakan di kawasan perkotaan seperti stasiun kereta atau bus.
- Mid Band untuk kapasitas fenomenal, yang biasanya dibutuhkan untuk jaringans eluler di area metroplitan.
- Low Band untuk cakupan luar bias, yang biasanya digunakan di kota-kota kecil atau pedesaaan.
2. Evolusi Antena Radio
Pada umumnya, jaringan telekomunikasi seluler terdiri atas empat domain utama, yaitu perangkat, radio access network (RAN), core network (CN), dan transport network. Sementara itu, RAN tradisional terdiri atas tiga komponen utama, yaitu baseband, radio dan antena.
Dengan 5G, arsitektur tradisional (3G/4G) dan operasi jaringan seluler mengalami perubahan. Untuk higher band, antena 5G terintegrasi dengan radio. Bagian penting dari hardware dan software baseband terintegrasi dengan antena. Integrasi tersebut memungkinkan penerapan Massive MIMO berkemampuan tinggi dan efisien, beamforming (teknik yang memfokuskan sinyal wireless ke perangkat penerima tertentu), dan beam tracking yang diperlukan untuk menggunakan frekuensi 5G yang relatif tinggi secara efisien. Hal ini tidak mungkin dilakukan dengan antena pasif tradisional. Beberapa antena 5G yang terintegrasi dengan radio memiliki kemampuan komputasi tinggi, dan mencakup beberapa miliar transistor.
Pada tahun ini, Ericsson telah meluncurkan Massive MIMO sangat ringannya, termasuk radio 64T Massive MIMO unggulan seberat 20 kg, radio yang terintegrasi dengan antena AIR 3268 seberat 12 kg, dan portofolio RAN Compute dengan enam produk baru. Dengan portofolio baru tersebut, penyedia layanan komunikasi dapat mempercepat pengimplementasian mid band mereka secara efisien untuk memberikan kinerja yang lebih unggul bagi pelanggan mereka, sekaligus mengurangi konsumsi energi.
3. Network Slicing
Network Slicing merupakan jawaban terbaik bagi operator dalam memenuhi kebutuhan dan melampaui ekspektasi berbagai pengguna. Selain itu, network slicing juga memberikan peluang bisnis sangat besar bagi penyedia layanan komunikasi, membuka berbagai peluang dan kesempatan go-to-market (strategi perusahaan untuk memanfaatkan sumber daya agar dapat memiliki nilai tambah dan meraih keunggulan kompetitif) – terutama pada segmen perusahaan.
4. Keamanan 5G
Secara hakiki, 5G berbeda dari teknologi generasi sebelumnya. Jaringan 5G akan berfungsi sebagai infrastruktur penting untuk memfasilitasi digitalisasi, otomatisasi, dan konektivitas mesin, robot, solusi transportasi, dan sebagainya. Untuk itu, ada hal penting yang dipertaruhkan, dan, dengan demikian, diperlukan juga toleransi risiko yang berbeda. Keamanan menjadi semakin penting pada era 5G karena ancaman keamanan terus berkembang, infrastruktur dan risiko bisnis terus meningkat, kebutuhan regulasi meningkat, skenario penerapan dan terciptanya use case baru, miliaran perangkat baru, serta tantangan yang berkenaan dengan cloud.
4. 5G untuk Pengguna dan Bisnis
Peluncuran 5G membuka peluang baru bagi masyarakat. Penelitian kami menunjukkan peluang utama pada bidang: Enhanced Video (4K, 8K dan format 360 derajat), Live Sports Streaming, Musik dan Permainan (seluler dan cloud), Augmented dan Virtual Reality (AR/VR), Layanan IoT Konsumen, Hiburan dan Konektivitas dalam mobil, dan Digital Advertising. Oleh karena itu, 5G menjadi sebuah “ecosystem play” yang memberikan penyedia layanan komunikasi peluang baru untuk meningkatkan pendapatan di luar domain tradisional konektivitas dan mobilitas mereka
Tags: Ericsson 5G, Ericsson Indonesia, Jaringan 5G Ericsson, Teknologi 5G