[section_title title=”Grab Velocity Ventures”]
Mobitekno – Lima finalis usaha rintisan (startup) yang mengikuti program Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 3 resmi terpilih. Empat startup berasal dari Indonesia, (Luna POS, KliknClean, Printerous dan GetCraft), dan satu startup berasal dari Singapura, (Workmate) dengan Indonesia sebagai pasar utamanya.
Bila dilihat kelima startup terpilih tersebut, semuanya difokuskan ke satu jalur, yaitu Program Dukungan Usaha Kuliner. Hal ini dilakukan GVV mengingat sekitar 80% startup di Asia dan juga 60% usaha kuliner di Indonesia telah terkena dampak negatif dari peristiwa pandemi COVID-19.
Berbekal status sebagai Decacorn pertama di Asia Tenggara, Grab memiliki pemahaman terhadap alur pertumbuhan startup. Di tengah pandemi, tentunya startup harus bekerja ekstra untuk dapat memberikan penawaran kepada target konsumennya terutama pada masa yang penuh tantangan bagi pebisnis ini.
Oleh karena itu, dalam program yang dilakukan secara virtual ini, kelima startup terpilih dalam GVV Angkatan 3 akan memperoleh bimbingan yang dapat memperkuat model bisnis mereka di tengah pandemi.
Selama program ini, startup yang terpilih akan menguji layanan mereka ke basis merchant GrabFood. Merchant yang tertarik dapat mendaftarkan diri kepada Grab yang kemudian akan disambungkan kepada layanan dari startup tersebut. Layanan yang ditawarkan harapannya dapat membantu mereka meningkatkan kinerja, sekaligus mengurangi biaya operasional.
Hadir dalam acara peresmian lima startup Grab Ventures Velocity Angkatan 3, Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Republik Indonesia, menyampaikan, “UKM merupakan salah satu sektor yang merasakan dampak paling besar dari pandemi COVID-19. Membantu keberlangsungan usaha mereka telah menjadi salah satu fokus kami saat ini, terutama untuk terus memastikan agar roda perekonomian Indonesia terus berputar.
“Dengan diumumkannya finalis Grab Ventures Velocity Angkatan 3, kami berharap para startup ini dapat memberikan solusi digital bagi para UKM terutama di bidang kuliner dalam mempertahankan bisnisnya, mengurangi biaya pengeluaran, dan melancarkan operasionalnya, terutama pada saat ini dan pasca-COVID-19 nanti. Bersama, kita dapat memberikan dampak sosial bagi UKM di Indonesia,” jelas Teten.
Ditambahkan oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, Republik Indonesia bahwa kondisi pandemi menjadi peluang bagi UMKM dan startup untuk berinovasi dan mencari terobosan baru. Oleh karena itu, Grab Ventures Velocity Angkatan 3 dapat membantu para startup terpilih untuk melayani berbagai jenis bisnis termasuk bisnis kuliner lebih luas lagi.
“Program-program semacam ini tentu dapat mendukung penguatan ekosistem ekonomi digital, terutama di masa the new normal akibat pandemi. Saya juga menitip pesan kuat untuk Grab Venture Velocity angkatan 3 ini, segera bergerak bersama Gerakan nasional “Bangga Buatan Indonesia” untuk mendukung UMKM/UMI menjadi soko guru ekonomi rakyat yang tangguh,” kata Johnny.
Sementara itu, Neneng Goenadi, Managing Director Grab Indonesia menambahkan, “Di tengah pandemi, kami memahami bahwa startup juga menghadapi dampak yang tidak terduga. Melalui bimbingan dari GVV Angkatan 3, kami berupaya untuk dapat membina startup agar dapat bertahan dan membangun bisnis yang kuat terhadap dampak seperti saat ini,”
Ia melanjutkan, “Objektif kami bukan mencari startup untuk didanai, kami tidak memberikan funding. Kami fokus untuk meningkatkan founder capability-nya, dimana nanti akan berkesempatan mendapat bimbingan. Setelah berhasil, bisa bermitra secara komersial di dalam platform kami, ‘kan kami open ekosistem,”
Program GVV akan berlangsung selama 16 pekan, setelah itu kelima startup akan melakukan pitching kepada Grab. Startup yang berhasil akan mendapat kesempatan untuk berkolaborasi bersama Grab dalam bentuk kemitraan komersial.
Tags: Bidang Kuliner, Grab, Grab Ventures Velocity Angkatan 3, pandemi covid-19, Startup