Mobitekno – Adanya pandemi Covid-19 membuat banyak masyarakat melakukan aktivitasnya dari rumah. Hal ini tentunya membuat perilaku masyarakat turut berubah. Bahkan, perubahan ini dirasakan oleh 95 persen masyarakat yang terkena dampak Covid-19.m Perubahan-perubahan tersebut meliputi 66 persen yang siap melakukan karantina di rumah, 23 persen akhirnya membatalkan rencana yang sudah disiapkan jauh-jauh hari, dan 8 persen terdampak ekonominya. Kenyataan ini diambil berdasarkan survei yang dilakukan Jenius belum lama ini.
Melihat kenyataan ini, Jenius dari BTPN pun mengajak masyarakat melakukan digital savvy untuk mengelola keuangannya. Tujuannya, agar mereka bisa #jeniusdirumah, lebih bijak dalam mengeluarkan uang. Menurut jenius, masyarakat yang masih mendapatkan penghasilan, sebenarnya bisa melakukan penghematan. Perilaku mereka yang sekarang selalu ada di rumah bisa menunjang untuk melakukan digital savvy ini.
“Ditengah situasi PSBB ini, tentunya masyarakat harus tetap optimis dan produktif walaupun dalam keadaan yang terbatas. Adanya pergeseran perilaku aktivitas masyarakat selama WFH, terutama di Ramadan sebaiknya dimanfaatkan untuk lebih bijak mengelola keuangannya,” ujar Irwan Tisnabudi, Digital Banking Head Bank BTPN, dalam live streaming, Kamis, 14/5/2020.
“Jenius senantiasa hadir menemani digital savvy di manapun dan kapanpun melalui smartphone, tanpa perlu keluar rumah dan tetap #dirumahaja. Kebutuhan finansial mulai dari membuka rekening baru, membayar tagihan, menabung, membeli dan menjual mata uang asing, hingga membuka rekening bisnis dapat dilakukan dari aplikasi Jenius,” tambah Irwan.
Ada banyak yang bisa dilakukan masyarakat dengan Jenius tanpa harus keluar rumah. Aplikasi ini memiliki banyak fitur untuk menunjang kehidupan sehari-hari. Contohnya seperti fitur Send It, Top up saldo e-wallet, Jenius Pay untuk pembayaran matketplace, hingga donasi di Baznaz. Bahkan, masyarakat pun bisa menabung serta mengirim THR dari aplikasi ini. Semua bisa dilakukan langsung dari rumah.
Dalam hasil survei Jenius yang baru saja dilakukan beberapa waktu lalu, dengan tajuk Jenius Study: Indonesian Digital Savvy Behavior During Ramadan 2020, Jenius bahkan mencatat hampir semua masayrakat (91 persen) tidak akan melakukan mudik. Nah, dari survei tersebut, akan ada alokasi dana mudik ke berbagai aktivitas lainnya, seperti menabung (64 persen), merencanakan bepergian setelah pandemi berakhir (19 persen), dan kebutuhan lainnya (10 persen).
Intinya, dalam masa pandemi ini, masyarakat harus mengelola keuangannya sebijak mungkin. Ada baiknya perhatikan kebutuhan pokok terlebih dahulu. Dengan demikian, masayarakat juga harus menyediakan dana darurat.
“Adanya pandemi dan Ramadan mengubah kebiasaan masyarakat Indonesia. Oleh sebab itu, fokus lah kepadda kebutuhan pokok. Porsi belanja Ramadan dan Idul Fitri yang berkurang, jadikanlah dananya untuk menabung. Menabung menjadi sesuatu yang krusial di masa pandemi ini karena adanya ketidakpastian ekonomi selama beberapa bulan ke depan,” ujar Metta Anggriani, Certified Financial Planner saat memberikan tips jitu.
Selain meminta masyarakat untuk fokus kepada kebutuhan pokok dan banyak menabung, Meta juga menambahkan agar masyarakat menghindari hutang-hutang yang bersifat konsumtif.
Tags: Indonesian Digital Savvy Behavior During Ramadan 2020, Jenius, Jenius BTPN, Jenius Digital Savvy, Jenius Study