Mobitekno – Dinamika pasar smartphone global masih akan terjadi. Setelah banyak produsen mengalami beberapa kendala produksi selama masa pandemi COVID-19, produsen asal Tiongkok, Xiaomi membuat pengakuan telah menjadi brand smartphone nomor tiga di dunia pada kuartal tiga (Q3) tahun ini. Acuan klaim ini didasari oleh laporan tiga lembaga riset, yaitu IDC, Counterpoint, dan Canalys.
Menurut laporan Counterpoint (Counterpoint Research), Xiaomi sukses menjual beragam jenis smartphone di pasar Asia Tenggara, seperti Indonesia, Filipina, dan Vietnam. Hasil positif ini didukung juga ini oleh kesuksesan ekspansi Xiaomi di target pasar baru negara-negar Amerika Latin, Timur Tengah, Afrika, dan Eropa.
Hingga kuartal ketiga tahun ini (Q3 2020), Xiaomi telah berhasil melakukan shipment (pengapalan) produk smartphone-nya hingga 46,2 juta unit atau bertumbuh 46% dibanding periode yang sama tahun lalu (31,7 juta unit di Q3 2019).
Ini berarti Xiaomi telah menyalip Apple yang pada kuartal ketigan tahun ini membukukan jumlah pengapalan smartphone sebanyak 41,7 juta unit yang berarti terjadi penurunan 7 persen (-7%) dibanding kuartal yang sama tahun lalu.
Pertumbuhan positif Xiaomi juga didorong oleh dua pasar besarnya pasar, yaitu India dan Tiongkok. Di India, kapasitas produksi Xiaomi telah pulih ke tingkat 85 persen sebelum terjadinya pandemi COVID-19.
Menurut laporan Canalys, adanya pelonggaran aturan terhadap pembatasan aktivitas konsumen juga memberi dampak terhadap jumlah pengapalan smartphone yang mengalami penurunan hanya 1 persen dibandingkan Q3 2019. Pada kuartal ini, Xiaomi cukup agresif meluncurkan produk smartphone untuk mengisi kekosongan karena menurunnya kapasitas produksi samrtphone dari produsen lainnya. Misalnya di negara kawasan Eropa, dimana Xiaomi mengalami pertumbuh signifikan hingga 88%.
Alvin Tse, Country Director Xiaomi Indonesia, dalam rilisnya juga berkomentar dengan menyebutkan bahwa pencapaian ini tidak lepas dari kontribusi Mi Fans di Indonesia yang tetap loyal menggunakan samrtphone Xiaomi.
“Di tengah kondisi seperti sekarang, kita tetap membangun optimisme dengan menghadirkan berbagai produk dan inovasi dari smartphone dan perangkat pintar,” ujar Alvin.
Berdasarkan laporan keuangan semester I 2020, perusahaan yang sudah berdiri satu dekade ini telah mencatatkan pendapatan sebesar CNY 103,24 miliar (sekitar Rp 223,4 triliun) dan laba bersih CNY 5,67 miliar (sekitar Rp 12,4 triliun).
Untuk pasar Indonesia, Canalys juga menyebutkan bahwa Xiaomi mulai menguasi pangsa pasar produk audio pintar di Indonesia hingga 44,2 persen berdasarkan riset yang dipublikasikan bulan Juli 2020. Pengapalan produk true wireless stereo (TWS) Xiaomi yang tinggi di Indonesia pada kuartal I 2020 berkontribusi besar dalam pencapaian tersebut.
Tags: Canalys, Counterpoint, Counterpoint Research, IDC, Pasar Smartphone, TWS, Xiaomi