Mobitekno – Setelah bocoran beruntun selama satu bulan ini, Huawei akhirnya resmi mengumumkan flaghsip pamungkas terbarunya di kuartal pertama 2018, Huawei P20 Pro. Pemilihan nama Pro (bukan lagi Plus) sengaja ditempuh Huawei karena alasan tertentu. Salah satunya, seperti yang disampaikan Richard Yu, CEO Huawei Consumer Business, mengingat Huaei P20 Pro sarat akan teknologi dan fitur fotografi berstandar profesional.
Mau bukti? P20 Pro menjadi smartphone pertama yang mengusung tiga kamera utama/belakang yang disebut Leica triple camera system (VARIO-SUMMILUX 1:1.6-2.4/27-80ASPH) dan tentu saja ukuran sensor kamera terbesar yang ada di ponsel saat ini (40 MP, sensor 1/1.7 inci, ukuran pixel 1,55 um).
Leica triple camera system pada Huawei P20 Pro terdiri dari kombinasi kamera RGB image sensor 40 MP (f/1.8), kamera monochrome sensor 20 MP (f/1.6), dan kamera telephoto sensor 8 MP (f/2,4, 3x optical zoom). Adapun kamera depannya, meski hanya satu sudah mengusung sensor berkualitas 24 MP (f/2.0, 3D Portrait Lighting).
Menariknya, Huawei hanya menerapkan fitur OIS (Optical Image Stabilization) pada lensa telephoto 8 MP saja (lensa bagian paling atas).
Argumen Huawei di sini adalah fitur OIS secara umum sudah digantikan secara optimal oleh fungsi penstabil baru yang dinamakan Huawei AIS (AI Image Stabilisation). Huawei AIS merupakan kombinasi mekanisme stabilisasi yang didukung oleh komputasi dari chip Kirin 970 dan NPU (Neural Processing Unit).
Sederhananya, Huawei AIS bekerja dengan men-capture banyak scene (foto) secara simultan untuk menghilangkan berbagai efek noise dan blur agar hasil foto akhir (final shot) tampil dengan kualitas optimal.
Seperti diketahui, kombinasi optical stabilization dan electronic stabilization untuk menstabilkan foto telah berhasil direalisasikan Google pada kamera Pixel 2/Pixel 2 Xl dengan menggabungkan fitur OIS dan EIS.
Di samping hal di atas, triple camera-nya juga didukung fungsi 3X optical zoom, 5X hybrid zoom, dan 10X digital zoom. Pengguna juga dapat menikmati fitur fotografi profesional, seperti 4-in-1 hybrid focus system, 4D predictive focus (motion prediction), Zero shutter lag (dengan intelligent motion detection), dan ultra snapshot (0,3 detik siap potret).
‘Kolaborasi’ fitur 4D predictive dan Huawei AIS sangat membantu pengguna kamera P20 Pro saat memotret atau merekam video dalam memprediksi subyek/objek yang bergerak sehingga fokus selalu tetap tajam/terjaga (focus locked on).
Menyambut acara peluncuran resminya di Paris, Prancis (27/3/2018), Huawei Indonesia mengundang awak media dan blogger untuk ‘nonton bareng’ live streaming acara tersebut dari Jakarta.
Acara kemudian dilanjutkan dengan hands-on experience langsung Huawei P20 Pro, termasuk mencoba ‘triple camera’-nya yang mumpuni dalam berbagai kondisi cahaya. Hasilnya? Meski belum dapat dibagikan hasil foto-fotonya dalam artikel ini, prospek Huawei P20 Pro sebagai smartphone dengan kamera utama terbaik tampaknya hanya tinggal menunggu waktu.
Indikasi Huawei P20 Pro mengusung kamera terbaik sudah terlihat, dimana Leica triple camera yang disematkan flagship ini berhasil meraih skor DxOMark Mobile tertinggi mengungguli smartphone jawara sebelumnya, Samsung Galaxy S9+ (skor 99) dan Google Pixel 2 (skor 98).
Huawei P20 Pro mencatatkan skor DxOMark Mobile tertinggi, yakni 109 (skor foto 114 dan skor video 98), diiukuti saudaranya, Huawei P20 dengan dua camera, di bawahnya (runner-up) dengan skor 102 (skor foto 107 dan skor video 94).
Selain mencoba langsung kebolehan triple camera dari Huawei P20 Pro, Huawei Indonesia juga membawa satu kabar menarik. Flagship P20 Pro dengan ‘Leica triple camera system’ ini dipastikan bakal menyambangi pasar Tanah Air!
Kabar gembira ini disampaikan langsung oleh pihak Huawei melalui, Orry, Training Manager, Huawei Indonesia Nation Distributor – GND di acara media gathering di Patio Venue & Dining, Jakarta, pada Selasa malam (27/3/2018).
Huawei P20 Pro akan mengusung dapur pacu sekelas flagship sebelumnya, Mate 10 series, yaitu chipset/SoC octa-core HiSilicon Kirin 970 (CPU: 4×2.4 GHz Cortex-A73 dan 4×1.8 GHz Cortex-A53, GPU: Mali-G72 MP12), yang didukung RAM 6 GB, dan internal storage 128 GB.
Smartphone yang ditenagai baterai 4000 mAh dan Android 8.1 Oreo (EMUI 8.1) ini datang dengan layar OLED 6,1 inci (Full HD+, 2240×1080 pixel, aspect ratio 18.7:9 ratio, 408 ppi) dengan ‘sentuhan’ desain notch ala iPhone X di bagian atas.
Untungnya, bagi pengguna yang tidak mau dianggap memegang iPhone X dapat menyembunyikan layar poni tersebut dengan trik software sederhana di bagian ‘Settings’.
Meski dipastikan akan masuk resmi ke Indonesai, konsumen Tanah Air masih perlu sedikit bersabar karena harga dan jadwal kedatangannya masih belum diberikan oleh pihak Huawei Indonesia.
Huawei P20 Pro mulai tersedia secara global dalam empat warna (Twilight yang eye-catching, Graphite Black, Midnight Blue, dan Pink Gold) mulai April 2018 nanti. Banderol harganya 899 Euro (sekitar Rp 15 jutaan).
Mudah-mudahan harga jualnya di Indonesia akan lebih rendah, sesuai kebijaksanaan harga berdasarkan beberapa faktor, seperti daya beli atau persaingan pasar di masing-masing negara.
Tags: Android 8.1 Oreo, DXoMark, fotografi profesional, Huawei, Huawei AIS, Huawei P20 Pro, kamera ponsel, Leica triple camera system, Smartphone, triple camera