Mobitekno – Memasuki trend era industri 4.0 serta dominasi generasi millennial, Lenovo sebagai perusahaan teknologi digital dalam mendorong Intelligent Transformation melalui perangkat cerdas dan infrastruktur yang menciptakan pengalaman pelanggan terbaik telah mempersiapkan berbagai perangkat kerja yang siap mengiringi transformasi digital yang cerdas bagi perusahaan.
Hal itu dipaparkan dalam acara Lenovo-IDC: Powering Intelligent Enterprise Transformation, yang diadakan di Jakarta, Kamis (22/11). Dalam acara tersebut, Lenovo bersama IDC mencoba untuk menelaah pergeseran fundamental yang akan mengubah konsep bekerja dan bagaimana pergeseran itu akan terjadi dalam beberapa tahun ke depan.
Dari paparan tersebut diungkapkan bahwa masa depan dunia kerja akan diwarnai oleh perkembangan teknologi yang inovatif yang dipelopori oleh para generasi millenial. Generasi millenial akan mendominasi tenaga kerja di masa depan dengan berbagai tren kerja yang serba cepat dengan konsep any time, anywhere dan any device.
Menurut Sudev Bangah, Managing Director, IDC ASEAN, teknologi saat ini berubah dengan amat cepat, dan akan terus berevolusi serta mendorong produktivitas, kolaborasi, dan efisensi dalam berbagai cara. Namun, teknologi hanyalah satu unsur dan transformasi Masa Depan Kerja bukan hanya tentang otomatisasi atau pemanfaatan teknologi.
“Ada banyak aspek dinamis dari tempat kerja yang multi-generasi dalam pemanfaatan AI, manajemen perubahan, serta urusan compliance, privasi, dan keamanan yang perlu dipertimbangkan perusahaan,” ujar Sudev dalam paparannya di Jakarta.
Menurut IDC di tahun 2020, millenial akan menempati lebih dari 50% tenaga kerja di Asia Pasifik. Bersama dengan tenaga kerja dari Generasi X, Y, dan Z yang memiliki kebutuhan dan keinginan beragam, perusahaan akan mengevaluasi ulang cara mereka memandang dan mengadopsi teknologi di tempat kerja masa depan, sehingga pegawainya dapat bekerja di mana pun, kapan pun, dan di perangkat mana pun yang mereka inginkan.
Hal itu didorong terutama oleh pengadopsian teknologi innovation accelerator (IA) yang sangat cepat, seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI) dan Augmented & Virtual Reality (AR/VR), IDC mengharapkan pengeluaran information communication technology (ICT) di Asia Pasifik bisa mencapai 1.5 triliun dolar AS di tahun 2021 nanti.
Tren transformasi perusahaan terbaru untuk tahun 2019 dan setelahnya menekankan pada otomatisasi, XaaS, pengalaman pegawai, dan dorongan untuk memiliki kemampuan di luar industri inti serta pengalaman untuk mendapatkan sumber pendapatan baru. Tren tahun 2019 mengarah pada kolaborasi antara bot dan manusia sebagai kunci untuk mendorong transformasi digital di era Industry 4.0.
Di tahun 2023, sebanyak 30 persen perusahaan G2000 akan menghasilkan setidaknya 20 persen pendapatan mereka dari sumber di luar industri intinya, menggunakan crowdsourcing dan model agregasi yang agile untuk mendapatkan pekerja dan kemampuan bisnis.
“Dengan begitu, perusahaan yang fokus pada transformasi holistik dan mengembangkan model bisnis yang mengutamakan pengalaman, baik di depan, belakang, dan tengah, digabungkan dengan struktur yang sangat agile yang bisa terus beradaptasi pada perubahan teknologi dan preferensi pelanggan, perusahaan seperti itulah yang akan memimpin di era Industry 4.0,” jelas Sudev.
Sementara itu menurut Lenovo, teknologi dan kemampuannya untuk berinteraksi dan memotivasi pekerja serta mendapatkan produktivitas terbaik, merupakan kuncidan modal terpenting dalam perjalanan transformasi perusahaan, yaitu tenaga kerjanya.
Pengadopsian teknologi cerdas dan solusi cerdas akan memberikan kemampuan pada perusahaan untuk mewujudkan tempat kerja yang lebih cerdas dan efisien di masa depan.
Menurut Eddie Ang, Enterprise Director, Lenovo Asia Pacific, jalan untuk memberikan pengalaman pelanggan terbaik dan mendapatkan nilai bisnis harus dimulai dengan meningkatkan pengalaman pegawai. Bagian besar dari transformasi tempat kerja adalah tentang komputasi, di mana pengguna mengharapkan berbagai jenis kontrol di beragam perangkat dan solusi.
“Berinvestasi di teknologi seperti Device-as-a-Service, AI, dan AR menjadi penting untuk memenuhi keinginan pengguna akan mobilitas, fleksibilitas, dan konektivitas pengalaman buatan. Hasilnya, perusahaan akan mampu meningkatkan pengalaman pegawai dengan menciptakan tempat kerja yang lebih cerdas, lebih aman, produktif, dan kolaboratif,” ujar Eddie pada kesempatan yang sama.
Menurutnya Lenovo memberikan kemampuan kepada perusahaan dengan teknologi untuk menjawab ekspektasi tenaga kerja yang terus berevolusi dan memungkinkan terwujudnya transformasi enterprise. Pegawai saat ini menginginkan kontrol terhadap tempat kerja dan ruang kerjanya -teknologi yang digunakan di rumahnya, juga ingin digunakan di tempat kerja. Selain itu, tiap pengguna memiliki pilihan yang unik untuk teknologinya, atau dikenal juga dengan sebutan digital wardrobe.
Oleh karenanya untuk menyiapkan perangkat kerja di masa depan Lenovo menciptakan salah satu portfolio terluas di dunia untuk produk terkoneksi, termasuk smartphone (Motorola), tablet, PC (ThinkPad, Yoga, Lenovo Legion), dan workstation serta perangkat AR/VR dan solusi rumah/kantor cerdas. Solusi pusat data Lenovo (ThinkSystem, ThinkAgile) menciptakan kapasitas dan kekuatan komputasi untuk koneksi yang mengubah bisnis serta masyarakat.
Selain itu Lenovo juga menyiapkan solusi end to end yang dilengkapi dengan sistem keamanan yang terpadu.
Tags: generasi milenial, Intelligent Transformation, Lenovo, Lenovo-IDC, perangkat kerja cerdas