Mobitekno – Kesepakatan HMD Global dengan Nokia untuk melisensikan merek smartphone-nya tampaknya berjalan sesuai harapan kedua belah pihak. Salah satu indikatornya adalah pangsa pasarnya yang perlahan menunjukkan tren positif.
Contoh terbaru adalah penjualan ‘flash sale’ samrtphone pertamanya berdesain all-screen display, Nokia X6, di Tiongkok yang diklaim habis terjual dalam waktu 10 detik. Ini menunjukkan nama besar Nokia masih melekat di sebagaian konsumen.
Tidak heran pula jika banyak pihak yang menduga smartphone Nokia akan kembali ke masa jayanya dulu. Berat tapi bukan tidak mungkin. Bukti lain keberhasilan HMD Global membawa bendera Nokia juga terlihat pada laporan Counterpoint terkait jumlah unit smartphone Nokia beredar (unit shipment) telah menyentuh angka 4,4 juta pada kuartal ke-4 tahun 2017.
Angka tersebut melampaui beberapa pabrikan smartphone besar lainnya, seperti HTC, OnePlus, Google, Sony, dan Lenovo selama periode yang sama. Bisa jadi, inilah langkah ‘tepat’ yang diambil Stephen Elop, CEO Nokia, Stephen Elop pada tahun 2011 lalu.
Meskipun masih perlu diklarifikasi lebih lanjut, Elop dikabarkan memiliki saham besar di Smart Connect Lp yang diketahui berada di balik pendanaan HMD Global.
Bos besar Nokia tersebut berani mengambil langkah yang mengejutkan untuk beralih ke sistem operasi Android dari Windows Phone untuk smartphone Nokia mendatangnya. Keputusan itupun diketahui tidak pernah Ia sesali.
Seperti kita ketahui, pada tahun 2013 lalu Nokia mengumukan bahwa mereka menjual bisnis handset-nya ke Microsoft seharga US$ 7,2 miliar. Kesepakatan itupun juga berisi yang meminta nama Nokia tidak digunakan dalam ponsel cerdas hingga akhir tahun 2016.
Dan pada bulan Mei 2016, HMD Global berani untuk memberikan lisensi nama Nokia, selanjutnya era baru pun lahir. Saat ini, HMD Global mengumumkan bahwa mereka telah berhasil mengumpulkan US$ 100 juta untuk meningkatkan kebangkitan Nokia.
Tahun lalu, HMD Global berhasil menjual 70 juta unit smartphone dengan merek Nokia dan menghasilkan pejualan senilai US$ 2,1 miliar. Masih di tahun yang sama, Nokia adalah merek ponsel fitur terlaris dan peringkat ke-11 di pasar smartphone menurut Counterpoint Research.
Pada tahun ini, HMD Global mengatakan bahwa mereka berencana menggandakan saluran penjualan di wilayah tertentu, sambil memperluas jangkauan jajaran smartphone buatannya. Tentu saja, semua Itu membutuhkan uang tunai untuk mencapainya.
Di antara investor baru, ada anak perusahaan Foxconn, yakni FIH Mobile, perusahaan yang benar-benar memproduksi ponsel Nokia. Investor baru lainnya adalah DMJ Asia Investment Opportunity.
Tags: HMD Global, Investasi, Microsoft, Nokia, Smartphone