Mobitekno – Menurut hasil riset yang digelar oleh Economist Intelligent Unit (EIU), lembaga survey dunia yang diprakarsai oleh Telstra disebutkan bahwa Jakarta berada di peringkat ke-8 sebagai Kota Digital Dunia. Hasil riset tersebut dipaparkan langsung oleh Charles Ross, Editorial Director Asia EIU bersama Erik Meijer, President Director Telkomtelstra di Jakarta, (18/1).
Riset tersebut untuk mengukur tingkat kepercayaan eksekutif bisnis terhadap adaptasi digital di sejumlah kota di beberapa negara. Ada 5 kategori kunci yang diukur dalam riset ini, yakni inovasi dan kewirausahaan; lingkungan finansial; sumber daya manusia dan keterampilan; pengembangan teknologi baru, dan infrastruktur TIK.
Dijelaskan oleh Erik Meijer bahwa kelima kategori kunci yang diukur juga relevan dengan performa bisnis.Tak hanya itu, riset tersebut juga mengungkap adanya tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap ekonomi dunia yang terus tumbuh. Menariknya, Jakarta adalah salah satu dari 10 besar kota di empat dari lima kategori penelitian.
“Agar transformasi digital dapat sukses, dibutuhkan dukungan eksternal yang sangat kuat. Oleh karena itu, pelaku bisnis di Jakarta percaya pada kemampuan kotanya untuk mendukung potensi digital perusahaan yang mereka jalankan,” ujar Erik Meijer dihadapan sejumlah media.
Dari 10 kota teratas untuk tingkat kapabilitas keseluruhan, tujuh berasal dari negara berkembang di Asia, termasuk Bangalore, Mumbai, New Delhi, Beijing, Manila, dan Shanghai. Sebaliknya, tingkat kapabilitas yang lebih rendah ditemukan di kota yang sudah maju seperti Hong Kong dan Tokyo
Lebih jauh, Erik Meijer juga memaparkan bahwa tingginya tingkat kepercayaan ini didasari pertumbuhan ekosistem digital di Jakarta yang jelas terlihat, serta pemerintah yang mendukung pertumbuhan sektor bisnis dan serius dalam melakukan pembinaan kewirausahaan digital.
“Dalam 10 tahun terakhir, Indonesia pada umumnya, dan Jakarta pada khususnya, melihat kemajuan pesat dalam perkembangan sektor bisnis digital. Jelas, kita harus memanfaatkan posisi ini untuk mendorong agar Indonesia dapat mencapai targetnya menjadi pusat ekonomi digital di dunia pada tahun 2020,” lanjut Erik Meijer.
Walaupun Jakarta mempunyai performa yang baik diseluruh kategori, riset ini juga menemukan bahwa 36% dari eksekutif di Jakarta percaya bahwa supply tenaga kerja serta keterampilan pekerja adalah tantangan terberat di kota ini. Jelas, ini sebuah ketimpangan antara dunia bisnis yang terus berkembang dengan dunia pendidikan.
“Meskipun hal itu bukanlah menjadi masalah yang hanya dialami di Indonesia, jelas dunia pendidikan harus lebih fokus dalam membekali siswanya dengan keterampilan digital yang lebih relevan untuk melengkapi pertumbuhan perusahaan rintisan (startup) di Jakarta,” pungkas Erik Meijer.
Tags: economist intelligent unit, kota digital, kota jakarta, survey kota digital, Telkomtelstra