MOBITEKNO – Avast produsen penyedia software keamanan data yang berkantor pusat di Republik Ceko menegaskan bahwa pada tahun lalu ransomware masih menjadi ancaman yang sangat tinggi di dunia maya.
Seperti diungkapkan oleh Ondrej Vicek, CTO, GM and EVP Consumer Business Avast dihadpan sejumlah media di Jakarta, (30/3) bahwa ransomware masih memuncaki ancaman nomor satu.
"Pada tahun 2016 lalu, lebih dari 150 ransomware baru muncul di dunia maya. Tak kalah mengkhawatirkan, pertumbuhannya lebih dari 105% setiap tahunnya," ungkap Ondrej.
Ditambahkan oleh Ondrej, lebih dari satu juta serangan ransomware berhasil dicegah pada tahun 2016 lalu. Nilai uang yang berhasil diselamatkan mencapai US$ 64 miliar.
Tak hanya terjadi pada perangkat PC atau notebook, serangan ransomware juga sudah mengarah ke perangkat mobile, seperti smartphone atau juga tablet. Lebih dari 18 ribu pengguna perangkat bergerak telah diserang ransomware.
"Para penjahat kriminal di dunia maya tak hanya menyerang lewat ransomware, yang tak kalah menarik untuk diawasi adalah ancaman lewat perangkat Internet of Things (IoT)," tambah Ondrej.
Beragam hadirnya perangkat cerdas atau smart device yang digunakan oleh banyak orang dirumah atau dikantor juga dimanfaatkan oleh para cybercrime untuk melakukan aksi jahatnya.
Dipaparkan oleh Ondrej, seperti web cam, printer dan juga router bisa menjadi "jembatan" bagi para pelaku kejahatan untuk mencuri data-data pengguna yang dianggap penting.
"Bisa saya contohkan, saat ini lebih dari 50% router yang terpasang dirumah atau perkantoran sangatlah lemah alias mudah untuk disusupi. Parahnya, sedikit orang yang sangat mengerti untuk meng-update router yang dimiliki," ujar Ondrej.
Selain lewat ransomware dan menguasai perangkat IoT, para penjahat kriminal dalam melakukan aksinya juga masih menggunakan cara-cara lama, seperti berupaya untuk membongkar password yang dimiliki oleh pengguna.
Dalam presentasinya, Ondrej menuturkan bahwa tak sedikit orang yang menggunakan satu password yang sama untuk banyak aplikasi. Tentu saja, hal ini sangatlah berbahaya dan bisa merugikan mereka sendiri.
"Berulang kali kami selalu mengajak para pengguna Avast untuk tidak lagi menggunakan kata sandi yang mudah ditebak dan sama untuk banyak aplikasi. Mengganti password secara rutin juga mesti dilakukan oleh mereka," ungkap Ondrej.
Apakah ada solusi efektif yang disajikan oleh Avast untuk mencegah semua ancaman tersebut? Terkait dengan hal itu, Avast juga turut memperkenalkan solusi terbarunya, yakni Avast 2017.
"Kami memperkenalkan Avast 2017 sebagai sebuah solusi keamanan data yang terpadu untuk para pengguna PC. Kami berani menjanjikan, aplikasi ini dapat bekerja optimal untuk mencegah semua serangan yang sudah dipaparkan," pungkas Ondrej.
Tak hanya Avast 2017, Ondrej juga memperkenalkan solusi keamanan lainnya, yakni AVG 2017 yang meliputi AVG Antivirus yang dapat digunakan secara cuma-cuma, AVG Internet Security dan AVG Tune Up.
Tags: Antivirus, Avast, AVG, keamanan data, password, Ransomware, Security Data, Serangan IoT, Solusi Keamanan