October 18, 2017

Chipset Kirin 970 dengan Otak AI yang Lebih Cerdas Jadi Daya Tarik Utama Flagship Huawei Mate 10 Series

Penulis: Iwan RS
Chipset Kirin 970 dengan Otak AI yang Lebih Cerdas Jadi Daya Tarik Utama Flagship Huawei Mate 10 Series 

MOBITEKNO – Huawei akhirnya mengumumkan smartphone flagship terbarunya di akhir tahun, Mate 10 dan Mate 10 Pro di Berlin, Jerman (16/10/2017) dengan sejumlah fitur menarik yang memposisikannya sebagai pesaing kuat bagi smartphone kelas atas, seperti iPhone 8 dan Galaxy S8/Note8.

Huawei memberi warna baru dalam peta persaingan chipset/prossor smartphone dengan mengintegrasikan unit AI (Artificial Inteligence) khusus dalam chip octa-core terbarunya, Kirin 970. Modul hardware AI, disebut NPU (Neural Processing Unit), selama ini belum ditemui dalam chipset mobile lain, seperti Snapdragon, Exynos, dan MediaTek.

Langkah Huawei dengan mengintegrasi NPU langsung kedalam ‘jeroan’ chip diprediksi bakal ditiru chipset kompetitor lain dalam waktu dekat ini. Selain CPU dan GPU, kebutuhan akan NPU dalam sebuah chipset mobile dilatarbelakangi oleh maraknya berbagai aplikasi yang berbasis AI belakangan ini. Sebut saja, seperti Googel Assistant, Allo messaging app, Microsoft Transalator, Prisma photo editor, dan masih banyak lainnya.

""

""

""

Fitur-fitur baru yang diusung Mate 10 series ini antara lain, prosesor octa-core Kirin 970 yang berfokus pada AI (Artificial Inteligence), layar dengan bezel tipis, baterai besar (4000 mAh), dual SIM 4G LTE, desain elegan (rangka metal dengan glass side), dan tentunya dual camera yang lebih disempurnakan.

Secara ringkas, Mate 10 series terbaru ini dirangkum oleh Richard Yu, CEO Huawei Technologies Consumer Business Group, mengandalkan empat hal utama, antara lain ‘Ultimate Design’, ‘Ultimate Performance’, ‘Intelligent Photography’, dan ‘Intelligent experience’.

‘Ultimate Design’ terlihat dari desainnya yang elegan dan ergonomis berlayar bezel tipis dengan rangka metal dan lapisan glass di kedua sisinya. Perbedaan keduanya yang cukup nyata terlihat adalah penempatan fingerprint sensor. Sensor sidik jari pada Mate 10 berlokasi di tombol ‘Home’ di sisi depan (bawah layar), sedangkan Mate 10 Pro berada di sis belakang (lihat gambar).

Mate 10 dan Mate 10 Pro juga memiliki perbedaan dalam jenis, ukuran, dan resolusi layar. Mate 10 berlayar LCD 5,9 inci dengan resolusi 2560×1440 pixel (FullView Display 16:9, High contrast 1500:1, 499 ppi), sedangkan Mate 10 Pro berlayar OLED 6 inci dengan resolusi 2160×1080 pixel (FullView Display 18:9, HDR10, High contrast: 70000:1, 402 ppi).

Meskipun keduanya sama-sama diperkuat chipset Kirin 970 dan baterai kapasitas 4000 mAh, Mate 10 ‘hanya’ didukung RAM 4 GB dan internal storage 64 GB (slot MicroSD). Sebaliknya, Mate 10 Pro didukung RAM dan storage yang lebih besar (6 GB dan 128 GB) meski tanpa slot microSD. 

Salah satu perbedaan lain antara Mate 10 dan Mate 10 Pro adalah pada ketahahan air dan debu (water & dust resistant). Apabila Mate 10 dengan sertifikasi IP53, varian Mate 10 Pro masih lebih baik dengan sertifikasi IP67.

Perbedaan lainnya juga ditemui pada audio konektor, dimana Mate 10 masih menyediakan port audio jack 3.5 mm, sedangkan Mate 10 Pro sudah tidak menyertakannya lagi. Meski demikian, Mate 10 Pro masih menyediakan adapter headphone 3.5 mm to USB-C dalam paketnya.

""

""

Menyinggung aspek ‘Ultimate Performance’, Ricard Yu menjelaskan bagaimana chipset Kirin 970 ‘AI-powered’ dengan modul NPU (Neural Processing Unit) di dalamnya berperan penting menjalankan berbagai proses atau aplikasi berbasis AI secara lebih cepat dan efisien dibanding prosesor kompetitor umumnya.

Pada demo benchmark internal Huawei, Richard memperlihatkan bagaimana NPU dalam Kirin 970 sangat berperan mempercepat poses pengenalan foto terhadap 100 foto dalam waktu 20x lebih cepat (5 detik) dibandingkan iPhone 8 Plus (9 detik) dan Galaxy Note 8 (100 detik).

Selain mempercepat proses image recognition, peranan NPU juga disebut Huawei akan berdampak luas untuk berbagai aplikasi lain. Selain Real-Time Scene dan Object Recognition, NPU di dalam Kiri 970 juga akan sangat berperan mempercepat proses aplikasi penterjemah, seperti MS Translator.

""

""

Kirin 970 merupakan chipset dengan 8 core CPU (4 core Cortex-A73 dan 4 core Cortex A53), 12 core GPU (Mali G72 MP12), i7 sensor processor, HiAI (NPU dan DSP), 4K video unit, HiFi audio (32 bit.384k), LPDDR 4x, dan security engine (inSE & TEE).

Berdasarkan informasi, Kirin 970 diproduksi menggunakan proses manufaktur TSMC 10 nm (sama seperti Apple A11 Bionic). Huawei menyebut Kirin 970 sebagai “world's first AI processor” untuk smartphone karena diperkuat ‘Neural Network Processing Unit’.

Argumen Kirin 970 sebagai prosesor AI pertama (dengan NPU) untuk smartphone setidaknya bisa diterima jika konteksnya adalah smartphone berbasis Android. Ini mengingat Apple pun sudah menggunakan NPU dalam prosesor A11 Bionic untuk iPhone 8/8 Plus/X.

Berlanjut ke aspek ‘Intelligent Photography’, kali ini Huawei ingin menyatakan bahwa kamera utama (rear camera) Mate 10 dan Mate 10 Pro juga telah dibekali ini dengan kecerdasan AI khusus. Contoh sederhananya adalah saat kamera mendeteksi suatu obyek (makanan, orang, bunga, kucing, anjing, objek bergerak dan objek-objek lainnya). Sejauh ini, sudah ada 13 object dan scene yang sudah dapat dideteksi (diidentifikasi) oleh kamera dengan AI-assisted ini.

""

""

""

Dengan deteksi objek otomatis ini, pengguna tidak perlu lagi harus mengatur secara manual berbagai aspek kamera. Kini, pengguna dapat menyerahkan sepenuhnya aplikasi kamera dengan dukungan AI untuk mengatur setting kamera secara otomotis. Sesimpel dan semudah itu!

Kamera utama Mate10/10 Pro didukung lensa ganda Leica f/1.6 dengan dukungan OIS (Optical image stablization), sistem hybrid autofocus (PDAF+CAF+Laser+Depth auto focus), Dual-LED flash, dan 2x Hybrid Zoom. 

Kamera gandanya merupakan kombinasi dari 20 MP Monochrome dan 12MP RGB. Sedangkan kamera depan (selfie) masih mengandalkan sensor 8 MP (FF, f/2.0). Berkaitan dengan video, kameranya diklaim sudah dapat merekam video berfomat 4K yang juga dioptimalkan dengan dukungan AI. 

""

""

""

""

Perbandingan hasil foto antara kamera Mate 10 series dengan AI-assisted dan iPhone 8 PLus.

Aspek terakhir, yakni ‘Intelligent Experience’ disebut Huawei terpancar dari hadirnya Android OS 8.0 Oreo terbaru dengan balutan interface EMUI 8.0. Demi nomeklatur yang ‘selaras’ dengan Android 8.0, versi EMUI 8.0 terbaru ini melompat dari EMUI 5.0 sebelumnya.

Aspek ‘Intelligent Experience’ juga diwujudkan melalui tampilan EMUI 8.0 yang telah dioptimalkan dengan layar FullDisplay terbarunya. Tidak kalah penting juga adalah dukungan AI untuk mempercepat jalannya berbagai aplikasi AI-accelerated dan open-ecosystem AI untuk para developer yang tertarik membuat aplikasinya.

""

""

Fitur terakhir yang cukup menarik dari ‘Intelligent Experience’ adalah solusi untuk menghubungkan Mate 10/Mate 10 Pro ke TV/monitor melalui kabel USB Type C-to-HDMI. Solusi smartphone yang difungsikan layaknya PC desktop secara praktis dan ekonomis (hanya bermodalkan kabel USB Type C-to-HDMI dan mouse/keyboard Bluetooth) ini menjadi jawaban Huawei untuk solusi sejenis dari rivalnya Samsung (Samsung DeX docking station untuk Galaxy S8 dan Note 8). 

Sayangnya Huawei belum akan menawarkan Mate 10 series secara resmi di pasar Indonesia. Meski demikian, beberapa negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, Filipina, dipastikan akan segera kedatangan smartphone ini di bulan November nanti.

Harga yang ditawarkan Huawei untuk Mate 10 (Black, Mocha Brown, Champagne Gold, Pink Gold) adalah €699 (Rp 11 jutaan). Adapun Mate 10 Pro (Titanium Grey, Midnight Blue, Mocha Brown, Pink Gold) dibanderol seharga €799 (Rp 12 jutaan). 

""

""

 

Tags: , , , , , , , , ,


COMMENTS