March 14, 2017

Ini Prediksi NetApp Mengenai TI dan Manajemen Data di Indonesia Sepanjang 2017

Penulis: Iwan RS
Ini Prediksi NetApp Mengenai TI dan Manajemen Data di Indonesia Sepanjang 2017  

MOBITEKNO – Era digitalisasi sudah terjadi dan akan terus berlangsung di berbagai belahan dunia, termasuk di Indonesia. Faktanya saat ini, sebagain besar warga Indonesia di usia produktif adalah pengguna Internet untuk berbagai aktivitas kesehariannya.

Langsung atau tidak langsung mereka pun sudah terpapar dengan arus data dan informasi dalam bentuk digital yang otomatis mentransformasikan gaya hidupnya bernuansa digital.

Selain itu, transformasi digital juga saat penerapan teknologi mendorong hadirnya berbagai inovasi dan kreativitas di sejumlah sektor yang terjadi begitu cepat dan dinamis. Situasi dan kondisi ini pun memaksa semua pihak harus bisa beradaptasi agar tidak terlambat atau salah dalam mengadopsi dinamika baru tersebut.

Memasuki tahun 2017 ini, NetApp yang berkecimpung di segmen manajemen data di lingkungan bisnis dan enterprise memberikan prediksinya seputar tren Ti dan manajemen data agar semua pelaku bisnis bisa melakukan berbagai antisipasi dalam opersional bisnisnya.

""

 John Martin, Director of Strategy and Technology, Office of the CTO, APAC NetApp

John Martin, Direktur Strategi dan Teknologi NetApp Asia Pasific, dalam paparannya berkata, "Data akan berperan sebagai pendorong kunci dalam memberikan layanan elektronik real time berbasis pengetahuan bagi konsumen. Data telah menjadi mata uang baru yang berpotensi merubah setiap aspek perusahaan, dari model bisnis, teknologi, dan ekspektasi pengguna."

"Kita dapat melihat tren tersebut dari hadirnya berbagai perusahaan teknologi yang dibangun dengan fondasi data," tambah John.

Ana Sopia, Country Manager NetApp Indonesia, Ana Sopia, menambahkan, "Saat ini, data berperan sangat penting bagi bisnis. Bahkan, sebagian kalangan menyebut data sebagai mata uang baru. Bagaimana perusahaaan mengelola data di masa mendatang akan menjadi faktor penting bagi kelangsungan bisnis perusahaan tersebut."

Menurut Ana, perusahaan harus memikirkan dengan bijaksana bagaimana data itu disimpan, apakan data tersebut sudah disimpan atau belum, dan bagaimana data-data itu dikelola. Ini semua membutuhkan solusi khusus, seperti yang selama ini dihadirkan NetApp untuk perusahaan, baik sisi perangkat lunaknya, sistem, dan layanan untuk pengelola dan penyimpannya.

""

Ana Sopia, Country Manager NetApp Indonesia

Secara ringkas, NetApp memberikan tiga prediksi TI dan manajemen data yang terjadi di dunia yang perlu diperhatikan oleh perusuhaan di Indonesia. Ketiga antara lain, 'Data Adalah Mata Uang Baru', 'Model Baru Mengambil Alih', dan 'Cloud Sebagai Katalis dan Akselerator'.

'Data Adalah Mata Uang Baru' merupakan konsekuensi terjadinya ledakan data dalam ekonomi digital saat ini yang secara fundamental mengubah cara perusahaan dalam menjalankan bisnis mereka. Data adalah sebuah mata uang baru yang berpotensi mengubah setiap aspek perusahaan, dari model bisnis, ke teknologi, dan ekspektasi pengguna. Hal ini dapat dilihat lewat munculnya berbagai perusahaan seperti Gojek, Uber, dan Airbnb yang dibangun atas kendali terhadap berbagai sumber data. 

Ini membuat pemasaran menjadi lebih efektif dan lebih tepat sasaran. Data juga menjadi sebuah faktor penting untuk mengambil keputusan untuk bisa menentukan kepada siapa perusahaan harus menargetkan pemasaran dan produk layanan jasa atau barang apa sajakah yang harus dikembangkan oleh perusahaan.

'Model Baru Mengambil Alih' bisa dimaknai dari adanya fenomena munculnya berbagai layanan berbasis data yang hadir untuk mengatasi berbagai masalah yang terjadi saat ini. Salah satu contohnya adalah Amazon Web Services (AWS), yang terus berkembang menjadi serangkaian layanan yang lebih kaya dan diminati pelanggan karena kelengkapannya. Misalnya: hanya dengan membuat akun AWS baru dan mendaftarkan kartu kredit untuk pembayaran, maka sebuah proyek baru sudah bisa dibuat dalam sehari dan dioperasikan berbasis pembayaran-sesuai-pemakaian (pay-as-you-go). 

Di Indonesia, tren ini akan meluas karena banyak talenta-talenta muda dari kalangan developer dan programmer lokal di Indonesia yang lebih memilih menggunakan layanan seperti ini. Selain dianggap lebih efektif, layanan ini juga efisien dan hemat biaya. Beberapa perusahaan telekomunikasi dan service provider di Indonesia juga sudah menyediakan berbagai layanan layaknya Amazon, sehingga penyedia jasa lokal dengan layanan serupa siap bersaing dengan Amazon yang menawarkan opsi micro service.

Tren ketiga, 'Cloud Sebagai Katalis dan Akselerator' sudah terjadi di Indonesia, dimana banyak organisasi/perusahaan telah menggunakan teknologi cloud untuk mendukung kebutuhan data mereka. Adopsi cloud sudah banyak dilakukan oleh perusahaan yang telah menyadari keuntungan yang didapatnya untuk bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan besar mulai memanfaatkan praktik-praktik software development and Information (DevOps) yang mengandalkan pengembangan software informasi melalui cloud dalam rangka menguji sebuah aplikasi dengan menggunakan sampel data. Praktik ini dianggap murah karena memungkinkan perusahaan berinovasi dengan harga yang jauh lebih terjangkau ketimbang harus membuat data center sendiri.

 

Tags: , , , , ,


COMMENTS