MOBITEKNO – Persaingan pasar yang sengit, baik di lokal (Cina) dan global boleh jadi menjadi salah satu alasan Xiaomi dikabarkan sedang menyiapkan sub-brand atau seri smartphone terbaru. Seperti diketahui, Xiaomi selama ini sudah menghadirkan dua sub-brand-nya di pasar, yaitu Mi dan Redmi.
Seri Mi lebih menyasar kelas menengah (mid-range) dan atas (high-end), sedangkan seri Redmi ditargetkan untuk segmen menengah hingga entry level. Apabila semua segmen sudah dihuni Xiaomi, pertanyaannya pun muncul: untuk apa lagi Xiaomi meluncurkan sub-brand baru yang namanya belum diketahui tersebut?
Untuk menjawabnya, ada baiknya kita amati peta situasi pasar belakangan ini. Latar belakang munculnya sub-brand ketiga ini secara tidak langsung berkaitan dengan semakin berkembangnya pangsa pasar salah satu rival Xiaomi, yaitu BBK Electronics. BBK Electronics masuk ke pasar lokal dan global dengan tiga brand/merek andalan, yaitu Oppo, Vivo, dan OnePlus.
Dua brand BBK Electronics, yaitu Oppo dan Vivo, sejauh ini belum memiliki sekat segmen yang jelas, seperti yang terjadi di pasar Tanah Air. Padahal rencana awal, brand Oppo difokuskan di segmen menengah ke atas, sedangkan brand Vivo di segmen menengah dan entry level dengan harga yang lebih terjangkau.
Adapun, brand ketiga, OnePlus, yang berjulukan 'Flagship Killer' sudah sejak awal diposisikan BBK Electronics berada di jajaran smartphone kasta tertinggi sebagai produk flagship.
Apabila Oppo dan Vivo sudah cukup eksis di Indonesia, OnePlus hanya menikmati pasar Tanah Air secara singkat karena terhadang aturan TKDN dan strategi pasar. Cepat atau lambat jika pasar Tanah Air kian kondusif dan aturan TKDN bisa 'disiasati', BBK Electronics diprediksi akan kembali menghadirkan OnePlus untuk para pengemarnya di Indonesia.
Salah satu strategi Oppo dan Vivo yang dianggap berhasil melakukan penetrasi pasar di berbegai negara (Cina, India, dan Indonesia) adalah sistem penjualan offline-nya yang agresif di berbagai lokasi outlet. Penjualan offline inilah yang menjadi salah satu kelemahan Xiaomi selama ini.
Di pasar Indonesia, Xiaomi sebenarnya sudah menyadari hal ini sejak akhir 2015 lalu dengan menggandeng Erafone (PT Erafone Artha Retailindo) sebagai mitranya. Tujuannya sudah pasti untuk mendongkrak distribusi dan penjualan smartphone Xiaomi secara offline melalui berbagai outlet yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tidak puas 'membenahi' pemasaran offline dengan menggandeng mitra lokal di tiap-tiap negara, Xiaomi diketahui ingin membuka lembaran baru dengan menghadirkan sub-brand yang juga baru untuk melengkapi sub-band sebelumnya, Mi dan Redmi.
Seperti apa 'tongkrongan' perdana dari sub-brand baru Xiaomi yang bakal diperkenalkan akhir bulan ini? Berdasarkan bocoran foto, diketahui samrtphone tersebut akan mengusung fitur kamera ganda, guratan antena, dan desain unibody yang tidak jauh berbeda dari smartphone Oppo, Vivo, atau bahkan Apple iPhone 7 selama ini.
Tags: BBK Electronics, MI, OnePlus One, OPPO, Redmi, samrtphone, sub-brand, Vivo, Xiaomi