June 5, 2017

Kaspersky: Anak Muda Lebih Sering Mengumbar Privasi Miliknya

Penulis: Eko Lannueardy
Kaspersky: Anak Muda Lebih Sering Mengumbar Privasi Miliknya  

MOBITEKNO – Berbagi informasi atau foto di platform media sosial, seperti Facebook dan Instagram telah menjadi kebiasaan umum bagi banyak pengguna internet. Namun, hasil penelitian dari Kaspersky Lab mengungkapkan betapa banyaknya data-data pribadi yang dibagikan pengguna internet di ranah publik. 

Dari penelitian tersebut, menunjukkan bahwa mayoritas pengguna (93%) berbagi informasi secara digital, dengan 70% berbagi foto serta video anak-anak mereka dan 45% berbagi video serta fot-foto pribadi yang sensitif kepada orang lain. Parahnya, bagi kalangan anak muda. Sejumlah besar informasi pribadi milik mereka dapat dengan mudah diakses oleh orang asing.

Hampir setengah atau sebesar 44% pengguna internet menjadikan data milik mereka dapat diakses publik. Begitu data masuk ke ranah publik, data tersebut dapat dibagikan secara luas bahkan melampaui kendali pemiliknya. Satu dari lima pengguna internet mengakui bahwa mereka berbagi data-data sensitif dengan orang yang tidak mereka kenal baik.

Hal ini juga berarti, pengguna mengekspos diri mereka kepada pencurian identitas atau serangan finansial dengan membagikan rincian keuangan dan pembayaran yakni sebesar 37%. Pemindaian paspor, surat ijin mengemudi dan dokumen pribadi lainnya mencapai angka 41% dan kata sandi sebesar 30%.

"Berbagi data pribadi dengan orang lain dan perusahaan merupakan kebiasaan yang sangat berbahaya jika terus dibiarkan. Di dunia online saat ini, berbagi informasi dengan orang lain tidak pernah semudah ini dan, dalam banyak hal, memang itulah tujuan diciptakannya Internet," ujar Andrei Mochola, Head of Consumer Business di Kaspersky Lab.

Ditambahkan oleh Andrei, berbagi data penting dan sensitif kepada orang lain, artinya pemilik data tersebut sudah menyerahkan kendali sepenuhnya kepada orang lain. Pemiliki data juga tak dapat memastikan kemana data-data tersebut selanjutnya disebarluaskan dan bagimana dengan penggunaannya.

Temuan ini merupakan bagian dari laporan Kaspersky Lab “My Precious Data: Stranger Danger” yang mengulas kebiasaan berbagi data para pengguna internet. Penelitian tersebut menemukan bahwa pengguna internet tidak hanya berbagi data, mereka juga berbagi perangkat untuk menyimpan data-data berharga milik mereka.

Terungkap, satu dari sepuluh (10%) pengguna bahkan membagikan PIN untuk mengakses perangkat mereka dengan orang asing dan satu dari lima (22%) pengguna membiarkan perangkat mereka tidak terkunci dan tidak diawasi ketika berada di tengah sekelompok orang. Selanjutnya, hampir seperempat (23%) pengguna memberikan perangkat mereka kepada orang lain untuk digunakan selama beberapa waktu.

Penelitian ini juga menunjukkan bahwa anak muda yang paling mungkin untuk berbagi foto pribadi dan sensitif tentang diri mereka dengan orang lain, yakni sebesar 61% dari mereka masih berusia 16 hingga 24. Sedangkan usia di atas 55 tahun hanya sebanyak 38%. Pola ini juga meluas ke rincian keuangan, yakni sebanyak 42% anak muda berbagi rincian keuangan dan pembayaran mereka dengan orang lain.

"Meskipun benar-benar tidak realistis untuk mengharapkan pengguna internet berhenti berbagi foto, informasi pribadi dan informasi lainnya, kami mendorong pengguna untuk berpikir dua kali sebelum mereka menyebarkannya secara terbuka. Selain itu, kami juga terus mendorong pengguna Internet menerapkan langkah-langkah keamanan guna melindungi data dan privasi mereka," pungkas Andrei.

 

Tags: , , , , , ,


COMMENTS