MOBITEKNO – Salah satu pengejawantahan Smart City adalah penerapan sistem transpoortasi yang terintegrasi dan efisen dalam penggunaan sumber daya. Berkaitan dengan penggunaan sumber daya, Belanda mencoba melakukannya pada sistem transportasi kereta api listriknya dengan transportasi bus listrik.
Melalui perusahaan Hedgehog Applications B.V., Belanda saat ini sedang melakukan pilot project di kota Apeldoorn yang menggunakan baterai besar untuk menyimpan energi yang dihasilkan dari pengereman kereta listrik yang selama ini tidak dimanfaatkan.
Selanjutnya, energi listrik yang tersimpan dalam baterai besar tersebut akan disalurkan ke bus listrik yang mampir di staisiun kereta untuk kemudian menggunakannya sebagai tenaga penggerak bus yang telah ditentukan trayeknya.
Menurut Hedgehog, jumlah energi dari pengereman kereta selama satu hari sudah cukup untuk memasok tenaga listrik untuk operasional bus listrik harian. Teknologi sistem transfer tenaga dari pengereman ke baterai lalu disalurkan ke bus listrik diklaim bisa diterapkan pada setiap stasiun kereta api.
Project awal akan diuji pada empat bus listrik berkerjasama dengan operator kereta Belanda, ProRail. Hedgehog mengatakan bahwa energi yang tersimpan juga bisa doterapkan sebagai sistem tenaga listrik darurat untuk sistem sinyal dan kendali kereta api.
Energi akan disalurkan ke stasiun dari sistem recovery energi dari pengereman kereta melalui jalur energi di bagian atas kereta dan akan diisi ke baterai yang ada di stasiun kereta. Baterai yang berfungsi sebagai trafo akan menjadi sumber tenaga bus atau kendaraan lsitrik yang mampir ke stasiun kereta untuk melakukan pengisian listrik.
Menurut Arjan Heinen, Director Hedgehod, jumlah energi yang dihasilkan memang kecil dibandingkan tenaga total yang dibutuhkan pada jaringan kereta api. Namun, jumlah energinya cukup memadai untuk armada bus listrik kecil untuk transportasi kota.
“Bus dan kereta ibarat hunungan kakak beradik. Mereka sangat ideal bekerja-sama dan kami pun tidak ingin menyia-nyiakan tenaga yang terbunga tersebut," ujar Heinen.
