December 28, 2016

Open Source Ibarat Air yang Mengalir di Sungai

Penulis: Iwan Ramos Siallagan

[section_title title=”Tiga Strategi Bisnis Red Hat di Indonesia dan ASEAN”]

Sebagai Senior Director & General Manager Red Hat ASEAN, Damien Wong terus menjalin dan membuka kerjasama dengan berbagai pihak. Dengan kerjasamanya dengan mitra, pemerintah (government) dan enterprise, Red Hat berharap bisa membuka peluang dan kesempatan bisnis baru dalam menghadirkan beragam solusi open source yang andal dan fleksibel ke depan.

Strategi pertama yang dilakukan Red Hat di ASEAN selama ini adalah melakukan ekspansi kantor cabang dan menambah sumber daya manusia (staf) di cabang-cabang Red Hat di ASEAN. Menurut Damien, tim staf di setiap negara akan terdiri dari berbagai ‘talent’ terbaik sesuai industri lokal yang disasar Red Hat untuk mendukung konsumen dan mitranya di pasar.

Selain strategi ekspansi geografis di ASEAN, fokus kedua Rad Hat adalah menyasar konsumen di industri vertikal, antara lain sektor layanan finansial (perbankan, asurasi, dll), telekomunikasi, dan layanan publik (pemerintahan). Dalam menjalankan strategi ini, Red Hat akan menyediakan dukungan dan coverage penuh bagi mitra dan konsumen yang ada di ketiga industri tersebut.

Strategi ketiga yang tidak kalah pentingnya adalah menciptakan ekosistem yang kondusif bagi para mitra/partnernya, seperti system integrator, OEM supplier (HP, Dell, lenovo, IBM, Cisco, dll), ISV (SAP, Symantec, Cloudera, dll), termasuk partner lokal, seperti Telkomsigma, dan firma konsultan Accenture.

Menyangkut distributor lokal di Indonesia, Damien juga menyinggung telah hadirnya ditributor PT. Avnet Datamation Solutions tahun 2014 lalu sebagai distributor kedua setelah distributor lokal lainnya, PT. Virtus Technology Indonesia. Sejak berdiri, PT. Avnet Datamation Solutions telah menyediakan berbagai solusi open source bagi perusahaan, seperti PT. XL Axiata, Tbk, Bursa Efek Jakarta, Plaza Indonesia, dan Universitas Terbuka.

Indonesia dilihat sebagai pasar yang sangat strategis bagi Red Hat. Ini berkaitan dengan populasi penduduknya yang tertinggi di kawasan ASEAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berlangsung positif dan konsisten selama beberapa tahun belakangan ini juga menjadi dasar pertimbangannya.

Pertumbuhan ekonomi yang positif ini tentunya berbanding lurus pula dengan anggaran belanja TI, khususnya di perusahaan kelas enterprise sebagai target utama Red Hat di Indonesia. Strategisnya pasar Indonesia juga semakin didukung oleh inisiatif pemerintah Indonesia untuk berkomitmen dalam mengadopsi teknologi open source.

Red Hat pun melihat adanya potensi yang besar di sektor ekonomi mikro Indonesia yang bisa ‘digarap’ dengan menghadirkan berbagai solusi open source Red Hat tentunya, termasuk adanya dukungan teknologi komputasi awan (cloud computing).

Tidak mengherankan pula jika akhirnya Red Hat menunjuk Rully Moulany menjadi Country Manager Red Hat Indonesia tahun lalu. Rully yang sebelumnya telah bekerja di Microsoft dan Oracle dianggap memahami pasar dan mengawal strategi bisnis Red Hat di Tanah Air.

Tags: , , , , , ,


COMMENTS