[section_title title=”Damien Wong”]
MOBITEKNO – Banyak perusahaan, baik yang berskala enterprise, menengah, hingga kecil mulai merasakan besarnya manfaat teknologi open source dalam menjalankan roda bisnisnya di tengah-tengah persaingan pasar yang ketat saat ini.
Teknologi open source bukan sekadar membuat perusahaan tersebut menjadi lebih efisien dalam membangun infrastruktur TI-nya, tapi teknologi open source pun menjadi pemicu munculnya berbagai inovasi baru di lingkungan TI perusahaan yang secara tidak langsung mendorong perusahaan bisa lebih produktif dan kompetitif di tengah-tengah persaingan pasar.
Eskalasi dampak teknologi open source dalam mentransformasikan TI di berbagai sektor industri ini, terlebih di era cloud saat ini pula yang mendorong seorang Damien Wong untuk bergabung dengan perusahaan penyedia produk dan solusi software open source untuk enterprise, yaitu Red Hat.
Sejak berdiri tahun 1993, Red Hat telah sukses melakukan kolaborasi solid dengan komunitas open source software untuk menghadirkan berbagai produk dan solusi berbasis teknologi cloud, Linux, middleware, storage, dan virtualization untuk berbagai sektor enterprise. Red Hat pun menawarkan berbagai dukungan lain, seperti pelatihan (training), konsultasi, dan sertifikasi untuk berbagai solusi software open source.
Pria murah senyum yang meraih Master Teknik Mesin dari Imperial College London dan MBA dari The University of Western Australia ini pun akhirnya meninggalkan jabatan strategisnya, General Manager HP Software Asia Tenggara dan Pakistan, untuk kemudian bergabung dengan Red Hat sebagai General Manager Red Hat ASEAN sejak tahun 2011.
Meski relatif muda, Damien cukup lama malang melintang di dunia TI, terutama di kawasan Asia Tenggara. Ia pernah menjabat sebagai Senior VP MediaCorp Pte Ltd., Director of Business Technology Optimization Mercury ASEAN, VP & GM META Group (perusahaan riset), Deputy Director Institute of Infocomm Research, dan juga VP Firium Solutions.
Kompetensi dan pengalaman Damien yang luas di bidang manajemen, pemasaran, dan teknis di kawasan tersebut sedikit banyak menjadi alasan Red Hat, Inc untuk merekrut dan memberi tanggung jawab kepadanya dalam menjalankan dan memperluas visi/misi bisnis Red Hat di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.
Lima tahun kemudian, di tahun 2016 ini, sepak terjang Damien bersama Red Hat di kawasan ASEAN telah menunjukkan banyak kemajuan berarti bagi perusahaan yang bermarkas pusat di Raleigh, North Carolina, AS ini.
Sejak memangku jabatan, kantor cabang (subsidiary) Red Hat yang semula hanya berlokasi di Singapura telah didukung oleh cabang baru di Indonesia dan Malaysia. Bahkan menurut Damien, PT Red Hat Indonesia yang sudah beroperasi sejak lebih dari dua tahun ini telah menjadi subsidiary tersendiri yang bertanggung jawab langsung ke kantor pusat Red Hat di AS.
Tags: ASEAN, Enterprise, open source, Red Hat, Red Hat Indonesia, Rully Moulany, software open source