MOBITEKNO – Di saat badan antariksa NASA terus mengkaji dana untuk membiayai misi antariksanya, SpaceX CEO yang dipimpin Elon Musk berani mengampil peluang peruntungan di proyek ekspedisi antariksa yang memakan biaya sanga besar.
Saat ini, SpaceX sedang mengembangkan teknologi yang diperlukan untuk ekspedisi ke planet terdekat dari Bumi, yaitu Mars, termasuk membuat pesawat ruang angkasa berawak.
Salah satu persyaratan untuk membuat pesawat ruang angkasa berawak yang memliki daya jelajah sampai ke Mars adalah menghadirkan teknologi mesin pesawat bertenaga besar.
SpaceX pun akhirnya harus mengembangkan mesin yang bisa diimplemetasikan pada roketnya nanti untuk dapat dipakai kembali (reusable rocket) sebagai bagian dari proyek besarnya SpaceX Interplanetary Transport System.
Raptor rocket engine melakukan pengujian pertama dengan semburan api pembuangan (supersonic-speed exhaust) yang disebut Musk sebagai "Mach diamonds".
Progres pengembangan mesin roket ini sudah mulai dibocorkan ke publik oleh Elon Musk sebagai CEO SpaceX melalui ciutannya di Twitter. Mesin yang dinamakan Raptor engine ini dikabarkan 3 kali lebih bertenaga dari mesin Merlin 2 sebelumnya yang dipasang pada roket Falcon 9.
Meski tidak disebutkan lokasi pengujiannya, gamabr pengujian pertama Raptor engine yang mengeluarkan semburan api sudah ditampilkan oleh Mask pada tweet-nya.
SpaceX mengagendakan peluncuran pesawat tanpa awak ke Mars pada tahun 2018. Sedangkan peluncuran pesawat dengan awak manusia akan direalisasaikan tahun 2024.
Arsitektur dan mekanisme perjalanan roket SpeaceX menuju planet Mars.
Musk berkali-kali dalam berbagai kesemptan pernah menyatakan bahwa dia merupakan orang yang meyakini bahwa manusia seharusnya menjadi spesies yang bisa hidup bukan hanya di bumi tapi juga di planet lainnya. Target pertama kolonisasinya adalah planet Mars.
Mengenai bagaimana misi ke Mars ini diwujudkan, Musk kembali memberikan penjelasannya lebih lanjut di ajang International Astronautical Congress di Guadalajara, Mexico (27/9/2016).
Musk melihat dua kemungkinan yang dihadapi manusia di abad-bad mendatang. Pilihannya berada di Bumi selamanya hingga mejelang masa kepunahan yang tidak diketahui kapan terjadi atau menjadi spesies penjelajah planet di luar bumi. Pilihan Musk sudah pasti dengan anggaran besar-besaran yang digelontorkannya untuk proyek SpaceX.
Tags: #missiontomars, Elon Musk, Raptor engine, roket, SpaceX