MOBITEKNO – Terkait insiden terbakarnya smartphone Galaxy Note 7 di Tiongkok, Samsung kini terus berupaya meyakinkan pelanggan di pasar smartphone terbesar di dunia tersebut bahwa perangkat yang dijual di pasar mereka cukup aman. Apalagi ini merupakan insiden perangkat Note 7 pertama yang terbakar di negara tersebut.
Melalui situs resminya di Tiongkok, Samsung merilis pernyataan bahwa dari hasil penyelidikan menunjukkan kerusakan produk yang terbakar disebabkan oleh pemanasan eksternal. Sayangnya, produsen smartphone asal Korea tersebut tidak menjelaskan secara detail faktor penyebab Galaxy Note 7 tersebut terbakar.
Meski demikian, hal ini diperkuat produsen baterai Amperex Technology Limited (ATL) yang mengatakan secara terpisah bahwa salah satu baterai mereka memang digunakan pada smarpthone yang terbakar. Namun, hasil investigasi gabungan dengan Samsung menyebutkan hal itu tidak terkait langsung dengan baterai yang dibuat oleh perusahaan yang berbasis di Tiongkok tersebut.
Dalam pernyataannya, ATL menegaskan bahwa berdasarkan tanda-tanda yang terbakar pada sampel, mereka menduga bahwa sumber pemanasan berasal dari luar baterai. Bahkan sumber yang familiar dengan kasus tersebut juga mengatakan jika perangkat terbakar dari sumber panas eksternal, mungkin dari oven induksi atau fan heater.
Terbakarnya Galaxy Note 7 ini cukup menarik perhatian. Pasalnya, peristiwa ini terjadi di tengah proses penarikan Galaxy Note 7 di seluruh dunia, termasuk Korea Selatan dan Amerika Serikat akibat baterai yang bermaslah. Samsung mengatakan mereka telah menjual 2,5 juta Galaxy Note 7 dan insiden ini adalah kejadian pertama di Tiongkok.
Di Tiongkok sendiri, pekan lalu Samsung telah mengumumkan penarikan 1.858 unit Galaxy Note 7 yang didistribusikan resmi sebelum 1 September. Pihak Samsung juga mengatakan bahwa perangkat tersebut diluncurkan secara resmi resmi dan menggunakan baterai yang berbeda dari perangkat-perangkat yang sebelumnya dilaporkan terbakar.
Tags: Android, Baterai, Galaxy Note 7, Samsung, Smartphone, Terbakar, Tiongkok