MOBITEKNO – Berdiri sejak tahun 1958, HokBen saat ini telah mengoperasikan 150 outlet di seluruh Jawa dan Bali. Peluncuran layanan terbarunya, delivery system yang beroperasi selama 7 hari dalam seminggu, mendapat sambut posistif dari pelanggan. Ini terbukti dari adanya peningkatan permintaan hingga 3 ribu pesan antar (delivery order) per harinya.
Aktivitas bisnis yang meningkat tentunya harus dibarengi dengan kesiapan infrastruktur agar bisnis kuliner seperti HokBen bisa tetap menjaga kepuasan konsumennya secara konsisten. Untuk itu, HokBen pun memutuskan untuk melakukan upgrade arsitektur data di sistemnya dengan menunjukan penyedia solusi data storage enterprise NetApp.
“Dukungan menyeluruh serta keahlian teknologi yang diberikan oleh NetApp memungkinkan HokBen mengembangkan sistem kami dengan mudah untuk menyesuaikan dengan kebutuhan yang muncul saat ini maupun di masa depan,” ujar Johan Sutrisno, IT Division Head HokBen.
“Kami berhasil menurunkan biaya dalam penyesuaian kapasitas, daya, dan pendinginan minimal sebesar 30 persen. Kami pun bisa meningkatkan pemanfaatkan data storage hingga 40 persen. Ini seiring dengan rencana peningkatkan infrastruktur sebagai bagian dari program jangka panjang kami untuk menjamin teknis operasional yang minim gangguan (uninterrupted operation) agar pelanggan pun puas.”
Tantangan tim TI HokBen sebelumnya adalah menyangkut keberadaan infrastruktur TI-nya yang terdiri dari 13 server dengan total kapasitas 6 TB. Menurut mereka, server tersebut sudah kurang fleksibel untuk mengakomodasi persyaratan yang dibutuhkan dalam menjalankan berbagai aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) di HokBen.
Tim TI di HokBen pun melihat bahwa sistem yang ada tidak akan mampu memonitor volume data penting bisnis (business critical data) yang terus meningkat selama ini. Selain itu, HokBen juga memperkirakan akan adanya potensi kendala dalam pengembangan sistem lebih jauh (scale up).
Proses backup data selama ini juga dianggap sudah tidak efisien dari segi manajemen waktu dan pemanfaatan sumber daya (butuh waktu satu atau dua hari untuk setiap server). Gangguan akibat downtime server juga menyebabkan adanya jurang antara pelanggan dengan pelayanan yang diberikan sehingga bisa mengakibatkan kerugian pendapatan pada nominal bisnis serta berkurangnya kepuasan pelanggan.
Dengan mengimplementasikan solusinya yang mengacu pada strategi Data Fabric, NetApp berharap bisa membantu HokBen menghadirkan manajemen data yang konsisten, perpindahan data yang efisien, dan visibilitas atas sumber daya TI yang ada. Adapun solusi NetApp tersebut, diataranya adalah NetAPp FAS3220, NetApp Virtual Storage Console (VSC) for VMware vSphere, dan NetApp Flash Pool.
Berkat solusi arsitektur terbaru NetApp, HokBen dapat melakukan langkah efisiensi dengan mengurangi jumlah server dari semula 13 unit menjadi hanya 4 unit. Saat ini, HokBen telah memiliki 30 mesin virtual yang menjalankan 7 server (kategori blade server).
Selain itu, proses deduplication (metode kompresi dengan mengurangi data berganda) dan compression di seluruh storage utama dan sekunder juga turut mengurangi kapasitas konsumsi data dan jaringan (network).
Dengan selesainya implementasi solusi NetApp selama satu bulan ini membuat HokBen pun optimis dengan perkembangan bisnis nanti. Hokben bahkan sudah memiliki rencana ekspansi, termasuk membuat franchise dan operasi 24 jam pada sejumlah outlet mereka.
Tags: Data fabric strategy, HokBen, Japanese fast food chain restaurant, NetApp, solusi data storage, storage & data management