[section_title title=”Misi Besar Alfacart.com”]
Tentu masih banyak lagi alasan Catherine memilih menekuni dunia eCommerce di Indonesia. Namun, yang jelas Catherine punya misi besar di Alfacart.com, baik secara pribadi maupun dalam karir bisnisnya.
Apa misi besarnya di Alfacart.com? “Misi terbesarnya di Alfacart.com adalah bagaimana caranya orang yang belanja di Alfamart, bisa juga belanja di Alfacart secara online,” ungkap Catherine.
Untuk menjalankan misi besarnya tersebut tentu bukan pekerjaan yang mudah. Bagi Catherine, hal itu menjadi sebuah tantangan yang sangat menarik. Pasalnya, Catherine punya prisip, jika ada masalah besar, maka harus bisa dikecilkan, jika ada masalah kecil diusahakan ditiadakan.
Untuk menggapai misi besarnya tersebut, Catherine punya solusi-solusi tersendiri. Catherine punya strategi yang jitu untuk mencapai hal itu. Dengan sinergi bersama toko Alfamart yang jumlahnya mencapai 7.000-an gerai yang telah terkoneksi dengan Alfacart.com serta didukung oleh seluruh toko Alfamart yang jumlahnya mencapai 12.000 an dan tersebar di seluruh plosok nusantara, Alfacart menggunakan strategi yang dinamanakan 020 (Online to Offline atau offline to online).
Strategi ini menggabungkan bisnis offline yang menjadi kekuatan Alfamart dengan bisnis online yang sedang tren saat ini. “Kami menggabungkan offline dan online, agar lebih menarik dan memudahkan konsumen saat membeli barang,”ujar Catherine.
Strategi 020 tersebut, menurut Catherine merupakan suatu yang menjadi andalan dan ciri khas bagi Alfacart.com. Menurutnya, konsep O2O Alfacart memiliki beberapa keunggulan, seperti adanya jaringan Alfamart yang jumlahnya mencapai 7.000-an yang sudah terkoneksi serta didukung 12.000 ribu toko Alfamart yang tersebar di berbagai pelosok di seluruh Indonesia.
“Saat ini Alfacart.com menjadi marketplace dengan konsep O2O terbesar di Indonesia,” ungkap Catherine bangga
Bagi Catherine hal itu menjadi keunggulan tersendiri. “ Dengan jaringan sebanyak itu masyarakat akan lebih mudah dalam melakukan pembayaran ataupun saat pengambilan barang yang dibeli secara online. Masyarakat bisa membeli barang secara online kapan dan dimanapun, namun bisa membayar secara offline di toko Alfamat terdekat ,” ungkap Catherine menjelaskan.
“Masyarakat yang tidak memiliki nomer rekening Bank atau kartu kredit pun bisa berbelanja di Alfacat.com, karena bisa bayar secara offline di toko Alfamart,” tambahnya.
Selain itu, menurut Catherine, sistem seperti ini dapat memudahkan proses pendistribusian barang, karena barang yang dibeli bisa diambil atau diantar dari toko Alfamart terdekat. “ Masyarakat juga bisa berbelanja secara online di Alfacat.com dari dan kapan saja. Namun soal barangnya, bisa diantar atau diambil dari Alfamart terdekat dengan alamat yang dituju pada saat pemesanan secara online,” tambahnya
Lebih lanjut Catherine menjelaskan bahwa dengan adanya toko Alfamart yang dijadikan purchase point, akan menambah kenyamanan dan tingkat kepercayaan masyarakat dalam melakukan proses eCommerce sendiri. Karena masyarakat bisa melihat atau menyentuh langsung barangnya. Dengan demikian, hal itu akan mengurangi stigma sebagian masyarakat Indonesia yang masih merasa kurang nyaman berbelanja secara online.
Menurut Catherine, Alfacart ingin memberikan pengalaman bahwa berbelanja online itu mudah, nyaman, dan menyenangkan. “ Tujuan Alfacart.com sendiri diantaranya adalah memberikan kenyamanan dalam proses berbelanja secara online,” tegas Catherine.
Dengan begitu, menurut Catherine, masyarakat akan memperoleh pengalaman pertama berbelanja secara online dengan nyaman sehingga masyarakat akan mencoba berbelanja online kembali tanpa ragu.
Dengan adanya toko Alfamart yang dijadikan purchase point tersebut, artinya Alfacart.com bisa menjadi marketplace yang punya keunggulan tersendiri bagi para UKM dan startup yang bergabung atau menjadi mitra Alfacart.com tersebut.
Tags: Alfacart, Alfamart, eCommerce, Toko Online