MOBITEKNO – Google telah menggulirkan smartphone Android One kurang lebih setahun lalu dengan maksud agar “semiliar pengguna baru lain” juga bisa online (terhubung ke Internet) via smartphone. Menurut Google, kehadiran smartphone dengan spesifikasi standar seharga sekitar US$ 100 bisa menjadi cara efektif agar konsumen di negara-negara berkembang dapat membelinya.
Sayangnya, kiprah smartphone Android One setahun ini di pasar beberapa negara, seperti India, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, Indonesia, Filipina, hingga Turki masih belum memenuhi harapan Google sesungguhnya.
Komitmen Google untuk menjadi “pengasuh setia” sistem operasi Android pada Android One selama jangka waktu dua tahun masih belum dapat menarik minat banyak konsumen. Situasi sedikit berbeda seperti smartphone asuhan Google lainnya yang masuk dalam dalam program Nexus.
Sengitnya persaingan harga smartphone non-Android One di segmen entry level yang diterapkan produsen smartphone, seperti Lenovo, Xiaomi, dan produsen Tiongkok lainnya menjadi salah satu hambatan laju penetasi pasar Android One.
Strategi baru pun dikabarkan mulai dipertimbangkan Google agar visinya bisa terwujud. Salah satunya adalah rencana menurunkan harga jual menjadi di bawah US$ 100 bahkan di kisaran US$ 50, ekspansi pasar Android One ke negara lainnya, menggandeng mitra baru dengan produsen smartphone lainnya, hingga peningkatan spesifikasi hardware per periode tertentu.
Beberapa strategi tadi mulai terlihat tanda-tandanya saat peluncuran smartphone Android One pertama dari Infinix Mobility, yakni Infinix Hot 2 X510 (ringkasnya disebut Hot 2), di pasar Indonesia melalui e-commerce Lazada Indonesia. Dengan harga jual Rp 1,3 juta, Infinix Hot 2 masih sangat terjangkau seperti smartphone Android One lainnya, meski nilai tukar rupiah yang masih merosot.
Benjamin Jiang, CEO Infinix Mobility dalam sambutannya saat peluncuran Infinix Hot 2 di Jakarta (28/9/2015) mengatakan, “ Kami bangga memperkenalkan Infinix Hot 2 untuk pasar Indonesia. Terutama karena Infinix Hot 2 adalah smartphone Infinix pertama yang didukung oleh Android One”.
“Kami berharap, pengguna entry level akan memilki pengalaman yang kaya tanpa harus berinvestasi lebih banyak”, tambah Benjamin yang telah menjadi CEO Infinix selama tiga tahun.
Lazada yang akan memasarkan Infinix Hot 2 secara online di Indonesia melalui Sebastian Sieber, Chief Marketing Officer Lazada Indonesia menyampaikan rasa optimismenya, “Sebagai salah satu produk yang telah ditunggu masyarakat, kami percaya bahwa Infinix Hot 2akan melanjutkan penjualan produk Infinix sebelumnya”.
Infinix Hot 2 akan menjadi smartphone Android One keempat yang dipasarkan di Indonesia. Sebelumnya, Google telah menggandeng tiga (3) produsen lokal untuk menghadirkan smartphone Android One, masing-masing Evercoss One X, Mito Impact, dan Nexian Journey.
Dibandingkan ketiga smartphone Android One terdahulu, Infinix Hot 2 membawa beberapa penyegaran baru dari sisi hardware, seperti peningkatan ukuran layar, kapasitas RAM, kapasitas internal storage, kualitas kamera, dan kapasitas baterai.
Infinix Hot 2 dengan Android OS 5.1 Lollipop ini akan menjadi smartphone Android One pertama yang dilengkapi dengan layar 5.0 inci (1280 x 720 pixel), RAM 2 GB, internal storage 16 GB, kamera utama 8 MP (OV BSI 5P lens), dan baterai Lithium-ion 2200 mAh.
Selebihnya, seperti juga smartphone Android One sebelumnya, Infinix Hot 2 masih diperkuat dengan prosesor quad-core MediaTek 1.3 GHz (MT6580, GPU Mali 400 MP2), kamera depan (selfie) 2 MP, Dual micro-SIM, slot MicroSD card, dan konektivitas HSPA dan 3G.
Tertarik membeli smartphone Android One terbaru dari Infinix ini? Catat saat penawaran resminya di website Lazada.co.id pada tangal 30 September 2015 dengan harga mulai dari Rp. 1.299 juta.
Tags: Android One, Google, Infinix, Infinix Hot 2, Lazada
