MOBITEKNO – Kabar seputar bakal hadirnya smartwatch dari Swatch, yakni Swatch Touch di akhir tahun ini sudah beberapa kali terdengar. Meski dikabarkan ingin membuat smartwatch, bukan berarti Swatch bakal meninggalkan produk jam konvensional (jam analog).
Menurut mereka, jam konvensional masih tetap menarik bagi konsumen saat ini dan masa mendatang. Ini dibuktikannya dengan merilis jam mekanik dan analog berlabel Sistem51. Swatch mengklaim jam ini sebagai jam mekanik Swiss pertama yang dibuat sepenuhnya melalui proses manufaktur otomatis tanpa melibatkan manusia.
Perlu diketahui, tidak seperti jam premium asal Swiss yang harganya mahal, jam Swatch (kependekan dari second watch) hadir pertama kali di pasaran tahun 1983 sebagai jam produksi massal yang relatif ‘terjangkau’ (sekitar US$ 50) bagi konsumen.
Salah satu keistimewaan jam Swatch pada waktu itu adalah jumlah komponennya yang hanya 51 bagian (jam/quartz watch umumnya memiliki sekitar 100 komponen). Komponen sebanyak 51 bagian inilah yang menjadi sumber inspirasi Swatch untuk menamakan jam mekanik terbarunya tersebut sebagai Sistem51.
Swatch berhasil membangkitkan kembali industri jam di Swiss yang di ran 80-an sedang terpuruk (dikenal sebagai Quartz Crisis) karena kalah bersaing dengan produk jam dari AS, Cina, dan Jepang yang diangggap lebih menarik dan murah di mata konsumen dunia. Saat itu, jumlah perusahaan jam di Swiss menyusut drastis dari 1600 menjadi 600 perusahaan.
Kini, industri jam Swiss kembali harus berhadapan dengan semakin maraknya smartwatch, seperti Apple Watch, Pebble, dan berbagai smartwatch berbasis Android Wear. Responsnya dari industri jam Swiss boleh jadi ada dua, yaitu mengikuti tren tersebut (mengadopsi smartwatch) atau tetap bersikukuh dengan jam tangan konvensional dengan fungsi utama penunjuk waktu dan sedikit fungsi ekstra.
Swatch yang mungkin diharapkan kembali menjadi penyelamat industri jam Swiss sudah menyatakan niatnya untuk tetap membuat jam konvensional dengan hadirnya Sistem51. Jam tersebut diharapkan masih memiliki daya tarik tersendiri di tengah serbuan produk smartwatch yang juga dibuat oleh AS, Cina, dan Jepang.
Jam tangan Sistem51 dengan 51 kompenen di dalamnya tersebar dalam lima modul utama. Kelima modul terhubung satu dengan lainnya melalui satu sekrup (screw) terpusat. Semuanya dipasang oleh mesin dan diperkuat dengan bahan solder. Itu artinya, jam Swatch Sistem51 tidak direkomendasikan unutk dibuka secara manual dengan obeng atau peralatan lainnya.
Agar sistem mekanik di bagian dalamnya tidak terpengaruh efek magnetik (sehinga tidak perlu diatur ulang jarum jamnya oleh pengguna), sisi bawah Sistem51 dibibuat dari bahan alloy tembaga, nikel, dan zinc.
Keistimewaan lainnya adalah jam Swatch Sistem51 bisa bertahan selama 90 jam (jam mekanik umumnya hanya 40 jam) saat pertama kali digoyangkan (dipakai) oleh penggunanya. Bandingkan dengan Apple Watch yang hanya memilki ketahanan baterai 18 jam saja.
Daya tarik lain jam Sistem51 menurut Swatch tentu saja adalah harganya yang cukup terjangkau (sekitar US$ 150) untuk sebuah jam mekanik akurasi tinggi yang menawarkan kenyamanan dan keringkasan bagi pemakaianya.
Tags: Android Wear, Apple Watch, mechanical watch, Smartwatch, Swatch, Swatch Sistem51