MOBITEKNO – Menggunakan teknologi Augmented Reality (AR), popularitas Pokemon GO melesat begitu cepat. Salah satu alasannya karena aksesibilitas dan konsep yang mudah dipahami. Itu sebabnya banyak yang beranggapan bila game ini menjadi pelopor penggunaan teknologi AR. Namun tahukah bahwa Pokemon GO bukan aplikasi pertama yang menggunakan teknologi AR?
Menurut survei empat tahunan yang dilakukan Deloitte, tren teknologi pasar menengah menunjukkan bahwa teknologi AR sudah ada di mana-mana. Dari 500 perusahaan pasar menengah yang disurvei, 89 persen diantaranya sudah menggunakan teknologi AR dalam bisnis mereka. Meskipun penggunaan teknologi AR ini tidak dimaksudkan untuk gaming, namun perusahaan telah menemukan aplikasi dunia nyata untuk augmented reality.
Salah satunya perusahaan Hunter Douglas yang telah memiliki sebuah aplikasi AR selama setahun terakhir, yang memungkinkan pembeli potensial melihat sebuah jendela ketika terpasang di rumah mereka sebelum membelinya. Termasuk perusahaan semacam Home Depot and Lowes, yang memungkinkan konsumen menjelajahi ruang dengan aplikasi serupa untuk produk yang mereka tawarkan.
Steve Keathley, Deloitte Deputy Chief Information Officer, mengatakan bahwa Teknologi AR sangat berguna dalam aplikasi spesifik ketika seorang pelanggan mencari untuk melihat bagaimana sesuatu yang mungkin muncul di dunia nyata. Selain dari hasil survei, pengalaman langsung dengan proyek renovasi rumah telah menginformasikan pendapatnya tentang teknologi.
"Kami bekerja sama dengan kontraktor lokal yang menciptakan demo 3D yang akan memperlihatkan seperti apa tampilan rumah. Jelas, bahwa teknologi yang sama akan berguna untuk setiap arsitektur dan rekayasa perusahaan sebelum bangunan tersebut benar-benar dibangun," katanya kepada Fortune.
Tidak hanya itu, teknologi AR juga muncul dalam industri kosmetik, operasi plastik, arsitektur, rekayasa, konstruksi, dan bahkan pelatihan karyawan. Dari hasil survei, sekitar 52 persen dari eksekutif menjawab bahwa mereka mendekati investasi teknologi -termasuk AR- untuk nilai strategisnya, meningkat dari di bawah 40 persen dalam dua tahun terakhir.
Lalu 54 persen responden mengatakan belanja teknologi perusahaan mereka lebih tinggi dari tahun lalu dan 28 persen mengindikasikan pengeluaran teknologi mereka lebih dari lima persen dari pendapatan. Penelitian ini sendiri dilakukan mulai 17 Juni hingga 5 Juli 2016, dimana responden terbatas pada eksekutif di perusahaan dengan pendapatan tahunan mulai dari US$ 100 juta hingga lebih dari US$ 1 miliar.
Tags: AR, Augmented Reality, Deloitte, Pokemon Go, Survei AR