MOBITEKNO – Aktivitas online karena maraknya penggunaan perangkat mobile tidak hanya menimbulkan dampak positif bagi anak-anak, tetapi ada juga dampak negatifnya. Anak bisa terhubung kemana saja, termasuk dengan pihak-pihak yang tidak dikenal sebelumnya. Hal ini tentunya bisa menimbulkan kecemasan besar bagi orangtua. Inilah data yang didapat dari laporan Norton by Symantec dalam ‘Norton Cyber security Insight: Family Funding’.
Dari hasil laporan ini, 69% orangtua merasa khawatir anaknya melakukan pertemuan secara offline di dunia nyata dengan orang yang tidak dikenal sebelumnya. Sementara 68% orangtua juga khawatir anak-anak mereka memberikan informasi keluarga kepada pihak asing. Bahkan 61% orangtua merasa anak-anak mereka bisa masuk dalam kejahatan online bullying dari aktivitas online.
Sebagai lembaga yang membuat survei, Norton by Symantec pun memberikan beberaa tips untuk para orangtua agar anak-anaknya tidak terjebak dan masuk dalam kejahatan online yang dibuat oleh para penjahat. Beberapa tips tersebut adalah:
- Lakukan dialog terbuka: Sangat penting untuk memulai percakapan dengan anak-anak Anda lebih awal dan lakukan dialog terbuka. Sisihkan waktu untuk mendiskusikan perilaku online yang tepat dan buatlah “aturan rumah” yang disesuaikan dengan usia penggunaan komuter, smartphone, dan sistem game yang digunakan. Orangtua harus menjadi panutan yang baik bagi anak-anak.
- Didik anak: Luangkan waktu mendidik anak secara teratur tentang bahaya Internet danciptakan kesadaran terkait isu-isu seperti sexting, cyberbullying, preddator online, dan masalah keamanan privasi. Periksa untuk memastikan anak-anak Anda tidak berbagi informasi pribadi seperti passwor, alamat, nomer telpon penting kepada orang yang tidak dikenal.
- Jelajahi teknologi: Pertimbangkan untuk menggunakan teknologi remote (kontrol) untuk anak-anak agar keamanannya bisa diawasi oleh orangtua. Gunakan aplikasi keamanan yang baik untuk melindungi aktivitas online anak-anak di PC, smartphone, hingga game.