Mobitekno – Era digital mengubah cara kerja para penulis skrip film atau serial dengan signifikan. Bila dulu menulis dilakukan menggunakan alat tulis atau mesin ketik, kini aktivitas tersebut dapat dilakukan melalui laptop, bahkan smartphone atau tablet, dengan bantuan tools menulis.
Tools menulis skrip bisa berupa aplikasi atau perangkat lunak (software), yang pada umumnya sudah dilengkapi dengan berbagai fitur, serta format menulis khusus untuk penulisan naskah skrip film atau series.
Sebelum adanya tools, penulis naskah skrip menghadapi beberapa kendala seperti mengatur dan menyimpan naskah secara terstruktur, karena semua dilakukan secara manual, sehingga memakan waktu dan tidak efisien.
Hal ini membuat penulis naskah skrip memiliki sedikit waktu untuk mengevaluasi naskah yang telah dikerjakan. Kehadiran tools menulis dapat membantu para penulis naskah skrip film dalam hal kreativitas, efisiensi, dan tentunya produktivitas.
Manfaat Tools Menulis bagi Penulis Naskah Film
Untuk mengetahui seberapa jauh manfaat dari tools menulis dalam mendukung kinerja penulis skrip, Witra Asliga, seorang penulis yang pernah menulis skrip untuk film 3SUM (2013) di bagian cerita Insomnights, dan film horor nerjudul The Returning (2018) bersedia membagikan pengalamannya kepada pembaca.
Saat menulis, Witra menggunakan tools bernama Final Draft, yang merupakan sebuah perangkat lunak untuk menulis naskah film. Witra merasa terbantu dengan adanya tools menulis ini, terutama ketika dirinya perlu melakukan tracking scene.
Fitur tersebut membantunya untuk bisa memaksimalkan character traits yang dikerjakan. Sebelum menggunakan Final Draft, Witra biasanya melakukan ini dalam Ms Word dengan bantuan catatan-catatan kecil di post-it atau buku ide.
Selain Witra, Kanya Priyanti, seorang penulis yang menelurkan naskah untuk series Tunnel versi Indonesia di tahun 2019, dan serial Gadis Kretek yang rencananya akan tayang tahun ini (2023) di platform Netflix, juga memaparkan pengalamannya.
Dalam menulis, Kanya menggunakan beberapa tools secara bergantian, mulai dari Word Processor (Pages dan Ms Word), hingga Final Draft untuk melanjutkan pekerjaan dalam format naskah skrip.
Selain itu, Kanya juga pernah menggunakan tools bernama Celtx, namun baginya, tools ini kurang efisien untuk bekerja, karena naskah yang dihasilkan menggunakan format .txt, sedangkan mayoritas industri film di Indonesia menggunakan format .fdx.
Kanya menambahkan bahwa manfaat dari menggunakan tools (Final Draft) adalah kemudahannya, karena sudah otomatis dibuat dalam format standar industri. Fitur-fiturnya lengkap, sehingga memudahkannya untuk tracking perubahan skrip dari draft awal hingga akhir.
Selain tools menulis yang membantu mempermudah pekerjaan para penulis naskah skrip film, internet juga menjadi faktor penting lainnya di era digital ini. Kehadiran internet bukan hanya mempermudah pekerjaan, namun juga bisa dimanfaatkan untuk membangun relasi.
Sebelum internet, penulis skrip terkendala dengan keterbatasan akses informasi dan referensi, kesulitan melakukan riset, dan keterbatasan komunikasi dan kolaborasi. Semua hal tersebut pada masanya dilakukan secara manual.
Layanan internet provider yang cepat dan stabil sangat dibutuhkan dalam proses pengerjaan skrip film. Teknologi fiber optic yang mampu menampung bandwith besar membuat koneksi menjadi lancar untuk mengakses internet, hingga berkolaborasi melalui video call.
Salah satu layanan internet provider dengan teknologi fiber optic adalah IndiHome dari Telkom Indonesia yang menjadi salah satu yang terbaik saat ini. Dengan internet cepat, maka proses pengerjaan skrip film akan lancar dan efisien.
Rekomendasi Tools Menulis Skrip Film untuk Pemula
Setiap tools menulis skrip film yang ada memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, dan pilihan terbaik tergantung pada kebutuhan serta preferensi pengguna. Bagi penulis skrip pemula, berikut beberapa rekomendasi tools menulis yang bisa dicoba.
● Kemudahan penggunaan: Scrivener, WriterDuet, dan Highland 2 adalah beberapa tools menulis skrip film yang paling mudah digunakan dan memiliki antarmuka yang user-friendly.
● Kelengkapan fitur: Final Draft, Movie Magic Screenwriter, dan Celtx adalah tools menulis skrip film yang sangat lengkap dengan fitur-fitur profesional yang sangat membantu proses menulis.
● Online atau Offline: WriterDuet dan Celtx adalah tools menulis skrip film yang dapat digunakan secara online, sehingga memungkinkan kolaborasi dengan orang lain dari jarak jauh. Sedangkan tools menulis skrip film seperti Scrivener, Highland 2, dan Fade In Pro hanya dapat digunakan secara offline.
Perlu diperhatikan juga bahwa ada dua jenis tools menulis, yaitu yang gratis dan berbayar. Bagi pemula, mungkin bisa mencoba tools gratis seperti Celtx atau Trelby. Bila ada budget, barulah coba tools berbayar seperti Final Draft, Movie Magic Screenwriter, atau Scrivener.
Khusus untuk tools menulis yang berbayar, biasanya ada versi trial yang bisa manfaatkan selama beberapa hari untuk mencoba menggunakannya secara gratis.
Tags: IndiHome, Internet provider, skrip film, Tools menulis skrip