Mobitekno – ChatGPT, layanan chatbot dari OpenAI mengalami pertumbuhan pengguna yang sangat cepat. Pertumbuhannya bahkan lebih cepat daripada TikTok atau aplikasi atau layanan populer lainnya.
Menurut penelitian terbaru dari perusahaan analitik UBS, pada bulan Januari tahun ini, tools berjenis generative AI ini sudah mencapai lebih dari 100 juta pengguna aktif bulanan atau MAU (monthly active users).
Menurut penelitian, di bulan pertama keberadaannya, ChatGPT sudah memiliki 57 juta pengguna aktif bulanan. Berlanjut di bulan Januari 2023, ChatGPT telah dikunjungi oleh sekitar 13 juta pengguna per hari.
Sebagai perbandingan, TikTok membutuhkan waktu 9 bulan setelah debut globalnya untuk dapat mencapai 100 juta pengguna bulanan. terlepas dari popularitasnya, terutama di kalangan generasi muda.
Menurut tim analis UBS, yang terdiri dari Lloyd Walmsley, Karl Keirstead, Timothy Arcuri, Chris Kuntarich, Rachel Freeman, Esha Vaish, dan Kunal Madhukar, mereka belum pernah melihat peningkatan pengguna yang sangat cepat seperti ChatGPT di era Internet selama ini.
Menurut perhitungan dari Similarweb, ChatGPT OpenAI bahkan telah memilki 266 juta total pengguna sejak diluncurkan pada November tahun lalu. Similarweb menyatakan bahwa pengguna menghabiskan rata-rata sekitar tujuh menit menggunakan chatbot cerdas tersebut, dengan pengguna dari Amerika Serikat (AS) menjadi negara yang paling banyak menggunakannya atau berkisar 19,01% dari total pengguna.
Selain AS, negara lainnya lainnya yang juga tinggi mengunakan layanan ChatGPT adalah India (5,42%), Inggris (3,61%), Prancis (3,44), dan Jerman (3,27%).
Hingga kini, ChatGPT masih tersedia secara gratis untuk digunakan oleh pengguna karena masih dalam tahap riset dan pengumpulan data (feedback) dari pengguna. Meski demikian OpenAI juga sudah menyediakan layanan berbayar (US$ 20/bulan) yang lebih ‘cerdas’ dan responsif yaitu ChatGPT Plus.
Sebagai informasi, OpenAI didirikan di San Francisco pada tahun 2015 oleh Sam Altman, Reid Hoffman, Jessica Livingston, Elon Musk, Ilya Sutskever, Peter Thiel, dan beberapa orang lainnya untuk mengumpulkan investasi US$1 miliar. Musk mengundurkan diri dari dewan pada 2018 tetapi tetap menjadi menjadi salah satu investornya.
Pada tahun 2029, Microsoft juga menginvestasikan US$1 miliar ke OpenAI LP (perusahaan capped-profit) untuk tujuan edukasi dilanjutkan dengan investasi multi-tahun kedua pada Januari 2023 dengan nilai yang dikabarkan mencapai US$10 miliar.
Tags: AI, apalikasi, ChatGPT, conversational AI, Layanan, Microsoft, OpenAI, Sam Altman
