MOBITEKNO – Menurut riset Opera, lebih dari separuh (tepatnya 61 persen) mobile website tidak mengizinkan pengguna browser melakukan pembesaran (zoom-in) teks atau gambar agar ukuran lebih besar/detail sehingga mudah dibaca.
Berdeda dengan halaman web standar di desktop PC, mobile website atau website yang halaman web-nya sudah dirancang optimal untuk layar smartphone, phablet, atau tablet. Jadi, keperluan untuk melakukan proses zoom dianggap tidak terlalu penting lagi.
Namun hal ini tetap menjadi perdebatan di antara beberapa pihak. Ada kubu yang menganggap perlu adanya opsi zoom bagi pengguna mobile browser karena pada beberapa mobile website, tidak jarang ditemukan ukuran teks dan gambar yang masih terlalu kecil dilihat mata, terutama bagi pengguna usia di atas 40-an.
Di sisi lain, pengembang website juga banyak yang beranggapan bahwa mobile website sudah dirancang untuk tampil ideal di layar smartphone sehingga opsi zoom tidak lagi diperlukan.
Terlepas dari perdebatan tersebut, Opera Software lebih memilih bahwa pilihan zoom seharusnya ada di tangan pengguna browser. Jadi, apapun format website-nya, pengguna harus diberi opsi untuk mengaktifkan (menoaktifkan) fungsi zoom dan bukan tidak diberikan opsi sama sekali.
Opsi untuk dapat melakukan zoom halaman web inilah yang dihadirkan Opera Software pada versi terbaru mobile browser-nya, Opera 34 untuk Android. Selain itu, browser Opera 34 untuk Android kini juga mengusung UI (user interface) yang lebih rapi dan responsif.
User Interface Opera 34 yang lebih responsif menjadi hal penting bagi pengguna, terutama bagi mereka yang masih menggunakan smartphone dengan spesifikasi yang tidak terlalu baru atau canggih.
Fitur zoom yang baru hadir di Opera 34 sebenarnya juga merupakan jawaban dari developer Opera Software terhadap banyak permintaan dari pengguna Opera selama ini,. Mereka menginginkan adanya opsi zoom terlepas dari konfigurasi suatu website yang telah dibuat oleh developer atauy pemiliknya.
Sebelumnya, tim developer Opera juga melakukan riset untuk mengetahui seberapa banyak jumlah website yang menerapkan setting ‘zoom lock’ dengan bantuan layanan HTTP Archive. HTTP Archive adalah website yang melacak bagaimana halaman-halaman website di Internet dibuat.
HTTP Archive menunjukkan adanya penurunan penggunaan Flash di website dan meningkatnya pemakaian web font, dan sejumlah data mentah lainnya yang bisa dianalisis sendiri.
Menurut Andreas Bovens, Produk Manager Opera untuk Android, "Ternyata ada 82% website yang responsif bagi pengunjung dengan perangkat mobile. Sayangnya, dari website-website mobile-optimized tersebut, ditemukan 61% di antaranya mengunci total fungsi untuk melakukan proses zoom."
Sebenarnya sah saja jika suatu mobile website tidak menyediakan opsi zoom, dengan catatan tampilan website-nya sudah ideal dilihat mata. Namun, standar ideal itu sendiri cenderung berbeda antara satu pengguna dengan pengguna lainnya.
Jadi, sangatlah wajar jika Opera 34 pun akhirnya menghadirkan fitur ini bagi penggunanya di saat banyak browser lainnya, misalnya stock browser, Chrome, atau browser lainnya hanya bergantung pada developer untuk menyediakan atau tidak menyediakan fitur tersebut.
Pada konfigurasi standar, fitur zoom di Opera 34 tidak aktif secara otomatis (akan otomatis pada Opera versi mendatang). Untuk mengaktifkannya, pengguna harus mengklik tombol “O” merah (logo Opera), diikuti “Settings” dan mengaktifkan opsi “Force enable zoom” di bagaian “Advanced”.
Selain memperbesar tampilan halaman web, opsi “Force enable zoom” juga secara otomatis akan menggulung teks pada paragraf agar tidak terpotong layar saat zoom-in dilakukan. Fitur teks yang menggulung secara otomatis ini kerap disebut sebagai ‘auto word wrap’. Fitur ini tentunya sangat berguna bagi pengguna yang sangat intensif membaca teks di website
Tags: Android, Browser, mobile website, Opera 34, Opera Software, zoom-in