Nokia 6.1 Plus: Desain Ciamik, Sudah Mengadopsi Android Pie

Mobitekno – Smartphone Nokia 6.1 Plus memang diluncurkan secara resmi pada awal September 2018. Ditujukan untuk segmen menengah dan menyasar kepada pengguna milenial, Nokia 6.1 Plus tentunya membawa berbagai fitur menarik, terutama untuk mengekspresikan diri.

Nokia 6.1 Plus yang juga menjadi salah satu produk terbaik HMD Global -versi Android Authority- ini membawa ciri khas produk Nokia, yaitu desainnya yang kokoh dan stylish. Dibanderol dengan harga tiga jutaan Rupiah, Nokia 6.1 Plus menjadi smartphone dengan sistem operasi yang cukup ringan digunakan. Hal ini karena HMD Global menyematkan Android One ke dalam smartphone ini.

Saat baru pertama kali meluncur, Smartphone ini hadir dengan sistem operasi Android Oreo. Namun, di awal bulan Desember 2018, Nokia 6.1 Plus akhirnya mendapatkan tingkat Android yang lebih tinggi, yaitu Android Pie (Android 9). Mobitekno pun mendapatkan kesempatan untuk merasakan fitur-fitur yang ada di smartphone ini selama kurang lebih tiga minggu. Dan hasilnya bisa dibaca pada ulasan berikut ini.

Kelengkapan

Hadir dengan boks berbentuk bujur sangkar berwarna paduan putih dan biru, HMD Global cukup lengkap memberikan semua kebutuhan untuk Nokia 6.1 Plus ini kepada konsumennya. Saat dibuka, beberapa item langsung terlihat. Item-item yang ada dalam paket penjualannya adalah sebagai berikut:

1. Satu unit smartphon Nokia 6.1 Plus
2. Kabel Charger sekaligus menjadi kabel data dengan port USB-C
3. Adaptor AC to DC
4. Earphone
5. Buku panduan
6. Kartu Garansi

Desain

Nokia 6.1 Plus hadir dengan bentang layar 5,8 inci dan rasio 19:9. Ukuran ini cukup nyaman bagi konsumen untuk menggenggam smartphone dengan satu tangan. Untuk resolusinya, layar Nokia 6.1 Plus sudah mendukung Full HD plus dengan tepi layar menggunakan teknologi 2.5D agar tidak ada celah antara layar dan bezel di sampingnya. Dengan rasio 19:9 ini, Nokia 6.1 Plus memiliki 93 persen area permukaan kaca di layarnya. Permukaan layarnya juga sudah dilapis dengan Corning Gorilla Glass. Model layarnya juga menggunakan poni di bagian atasnya, yang di dalamnya terdapat kamera depan.

Dengan dimensi keseluruhan 147,2mm x 70,98mm x 7,99mm dan bobot 151 gram, smartphone ini cukup ringan dibawa kemanapun penggunanya pergi. Di sisinya terdapat bezel tipis dengan warna au-abu dengan desain melengkung sehingga menyatu dengan kontur telapak tangan saat sedang digenggam.

Bagaimana dengan material bodinya? Bodi kaca terlihat pada bagian belakang. Kebetulan warna yang Mobitekno uji adalah putih sehingga tampilan bodi belakang dengan material kaca ini jadi terlihat mewah. Menariknya, karena di desain cukup profesional, material kaca pada bagian belakang ini tidak meninggalkan jejak sidik jari saat baru saja dipegang. Namun, walaupun terlihat mewah, akan tetapi berhati-hatilah saat menggenggamnya. Desain permukaaan seperti ini membuat Nokia 6.1 Plus agak licin saat dipegang. Apalagi tidak ada case tambahan dalam paketnya.

Dilihat dengan lebih detail pada sisi-sisnya, bagian kanannya terdapat tombol volume dan power dengan desain tombol yang terlihat menyatu dengan bezel tipisnya. Sementara di bagian kiri hanya terdapat slot untuk SIM Card dan memorii tambahan dengan desain hybrid. Bagian atasnya terdapat port untuk jack audio 3.5 serta mikrofon. Bagian bawahnya terdapat slot USB-C,  lubang speaker, dan mikrofon.

Untuk desain kamera belakang, HMD Global menempatkannya secara lurus ke bawah dan diletakkan persis di tengah-tengah bodi. Selaras dengan kamera, bagian bawahnya juga terdapat sensor sidik jari yang menjadi pengaman smartphone. Kamera belakangnya sendiri ada dua, satu berkemampuan 16MP dan satunya lagi 5MP. Khusus kamera belakang disediakan LED Flash untuk membantu pengaambilan gambar saat kondisi kurang cahaya. Hal ini berbeda dengan kamera depan yang hanya menggunakan bantuan cahaya dari layar smartphone.

Fitur dan Kinerja

Salah satu fitur unggulan yang ada di Nokia 6.1 Plus adalah Bothie. Fitur ini memungkinkan kedua kamera, baik depan dan belakang bisa bekerja secara bersamaan. Jadi, buat yang gemar vlog, fitur ini cukup berguna karena selain menjelaskan keadaaan sekitar, tampilan vlogger pun bisa hadir dalam satu frame yang sama. Untuk mengaktifkan fitur ini, Anda harus memiliih mode PIP pada kamera. Selain bothie, ada juga tampilan single (normal), dan dual picture. Berbeda dengan PIP, pada tampilan mode Dual, layar smartphone dibagi dua dengan ukuran yang sama, dimana bagian pertama memanfaatkan kamera depan dan bagian lainnya berasal dari kamera belakang.

Tidak hanya Bothie yang menjadi andalan pada kameranya. Di bagian kamera, tersedia juga mode manual, Live Bokeh, Video,  Panorama, Squre, Slow Motion, dan Time lapse. Fitur Beauty yang dapat membuat tampilan wajah lebih menarik juga disediakan di dalamnya. Fitur ini bisa dimatikan atau diaktifkan. Di mode Videonya bahkan Nokia memiliki fitur live streaming untuk Facebook dan YouTube. Jadi, tanpa harus kerja dua kali, Anda sudah bisa langsung membuat live streaming di kedua sosial media tersebut.

Namun, ada satu kekurangan yang ada pada mode video ini. Entah mengapa HMD Global tidak memberikan tombol pause. Jadi, yang ada hanya tombol perekaman dan tombol shutter untuk mengaambil foto. Saat tombol perekaman ditekan kembali, perekaman akan berhenti total.

^{Tidak ada tombol pause}

Untuk sistem operasi, Nokia 6.1 Plus cukup nyaman digunakan. Navigasi semua aplikasi berjalan mulus. Hal ini karena penggunaan Android One pada sistem Android Oreo bawaannya. Menariknya, Nokia 6.1 Plus mendapatkan upgrade OS menjadi Android Pie.

Untuk faktor keamanan, fingerprint bisa diandalkan untuk menjaga smartphone. Sama seperti smartphone lainnya, fitur ini bisa digunakan dengan tambahan fitur keamanan lainnya, seperti dengan pattern, PIN, atau password.

Untuk sisi baterai, Nokia 6.1 Plus menggunakan baterai berkapasitas 3060mAh. Kapasitas ini sudah cukup untuk mengoperasikan smartphone salama seharian. Jadi aktivitas tidak akan terganggu dengan baterai yang boros. Baterai akan lebih cepat habis jika Anda bermain game di dalamnya. Namun, hematnya baterai ini juga karena faktor penggunaan Android One sehingga sangat sedikit aplikasi yang berjalan di latar belakang.

Kinerja

Secara keseluruhan, kinerja smartphone ini cukup baik. Selain dapat menunjang aktivitas selama seharian penuh, navigasi yang mudah dan cepat menjadi faktor penting dalam smartphone ini. Pengunaan prosesor Snapdragon 636 tampaknya sudah cukup untuk menunjang kinerja smartphone berharga tiga jutaan ini. Kapasitas RAM sebessar 4GB juga masih mumpuni dalam menjalankan setiap aplikasi yang ada.

Mobitekno pun mengukurnya dengan aplikasi benchmark agar bisa diketahui kinerjanya dibandingkan smartphone lain. Berikut ini hasil pengukuran Antutu, GeekBench 4, dan PCMartk.

Berikut ini Mobitekno suguhkan hasil-hasil foto dari Nokia 6.1 Plus.

Spesifikasi

Tidak ada hasil yang memuaskan jika tidak ada dukungan hardware yang bekerja. Begitu juga dengan Nokia 6.1 Plus ini. Selain didukung oleh prosesor snapdragon 636 yang memiliki kenerja baik, ada juga faktor pendukung lain yang membuat smartphone ini layak digunakan sebagai teman bekerja sehari-hari.  Berikut ini spesifikasi lengkapnya.

Kesimpulan

Nokia 6.1 Plus bisa menjadi salah satu pilihan smartphone untuk menemani aktivitas pekerjaan sehari-hari. Dukungan spesifikasi yang andal juga membuat produk ini memiliki kinerja yang memuaskan. Bagi para vlogger, Anda pun bisa menjadikan Nokia 6.1 Plus sebagai gadget andalan untuk melakukan vlog karena smartphone ini memiliki fitur-fitur yang dibutuhkan vlogger, saalah satunya adalah Bothie. Tidak heran jika pihak HMD Global mengatakan smatphone ini bisa menjadi teman vlog andalan.

Dari sisi desain juga cukup menarik. Nokia tidak main-main dengan desain produknya. Nokia 6.1 Plus ini walau ditujukan untuk segmen menengah, tetapi memiliki desain yang terlihat elegan. Bodi depan dan belakang yang terbuat dari kaca membuat tampilannya mewah. Penggunaan USB tipe C juga membuat smartphone ini sudah mengikuti tren ke depan.

Hasil kameranya juga cukup baik, apalagi jika didukung dengan cahaya yang cukup. Semenara dari sisi penggunaan, disarankan untuk menambah softcase atai case tambahan agar menambah rasa aman saaat memegangnya. Hal ini karena material pada bodi depan dan belakang membuat smartphone aga licin untuk digenggam.