April 15, 2017

Hampir Secepat Nexus dan Pixel, Nokia 6 Sudah Dapatkan Update Android 7.1.1 Nougat

Penulis: Iwan RS
Hampir Secepat Nexus dan Pixel, Nokia 6 Sudah Dapatkan Update Android 7.1.1 Nougat 

MOBITEKNO – HMD Global telah meluncurkan Nokia 6 di pasar Cina pada Januari lalu. Selanjutnya, smartphone berlayar 5,5 inci (2.5D Gorilla Glass) ini akan mulai disebar secara global untuk pasar Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, dan Europa pada kuartal kedua tahun ini.

Meski spesifikasi smartphone seharga Rp 3 jutaan mungkin terlihat biasa-biasa saja (CPU Snapdragon 430, RAM 3 GB, internal storage 32 GB), HMD Global cukup percaya diri melakukan debutnya di pasar global. Selain mengandalkan nama besar Nokia, salah satu kiat HMD Global dalam menarik konsumen terhadap smartphone-nya, termasuk Nokia 6, adalah menyediakan dukungan software yang mumpuni.

Strategi HMD Global ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan strategi Google pada smartphone Nexus yang berkolaborasi dengan produsen smartphone (Samsung, LG, HTX, Motorola, atau Huawei). Begitu pula dengan strategi smartphone entry level-nya, Android One.

Intinya, suatu produk apapun jenis atau kelasnya akan tetap menarik konsumen asalkan software di dalamnya juga berjalan secara optimal dan secara rutin mendapatkan update (security/bug), patch dari vendor.

HMD Global sepertinya juga mengadopsi strategi Google tersebut dengan menghadirkan update Android 7.1.1 untuk seri Nokia 6 di saat belum banyak smartphone lainnya (selain Googel Nexus dan Pixel) mendapatkan update Android terbaru tersebut. 

Update Android 7.1.1 Nougat yang berukuran 369 MB dan didstribusikan via OTA (over-the-air) ini membawa sejumlah fitur dan peningkatan, misalnya perbaikan dalam manajemen daya, background management, dukungan standby 4G /3G dua SIM dual standby, update driver USB Nokia, update pre-loaded app, update emoji, dan Google security patch terbaru (2017.4 security patch).

""

Salah satu alasan HMD Global dapat menghadirkan update Android yang cepat (hampir secepat Google untuk Nexus dan Pixel) adalah penerapan versi Android Nougat yang sebisa mungkin sama dengan stock Android OS. Ini artinya, smartphone Nokia nyaris tidak memiliki aplikasi third-party dan custom UI yang hanya akan membuat proses update menjadi lebih lama.

Strategi HMD Global bisa dianggap merupakan kebalikan dari vendor seperti Samsung atau Xiaomi yang smartphone-nya datang dengan custom UI tersendiri dan sarat dengan aplikasi alternatif Google. Ironisnya, sebagian aplikasi alternatif tersebut dianggap konsumen justru kurang berguna (bloatware).

Strategi manakah yang akan lebih sukses di masa mendatang? Smartphone Samsung yang mencoba berbeda atau menjauh dari aroma Android/Google atau smartphone Nokia yang mencoba ‘senapas’ dengan Android/Google? Untuk saat ini tentu saja smartphone asal Korea ini yang masih di atas angin.

Tags: , , , , ,


COMMENTS