Mobitekno – Salesforce, perusahaan yang dikenal dengan solusi CRM berbasis AI, baru meluncurkan Agentforce 3, platform terbaru yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan mengelola digital labor atau tenaga kerja digital berupa agen AI.
Agentforce 3 hadir untuk menjawab dua masalah utama yang sering dihadapi perusahaan saat memakai AI, yaitu kurangnya visibilitas (sulit memantau kerja agen AI) dan minimnya kontrol (sulit mengatur atau menyesuaikan perilaku agen AI sesuai kebutuhan bisnis).
Platform ini dilengkapi dengan berbagai fitur canggih, seperti Agentforce Command Center yang berfungsi sebagai pusat pemantauan dan pengendalian agen AI secara real-time.
Selain itu, Agentforce 3 juga mendukung standar terbuka agar mudah terhubung dengan berbagai sistem lain, dan menyediakan lebih dari 200 tindakan otomatis siap pakai yang bisa langsung digunakan di berbagai sektor industri. Dengan kombinasi fitur tersebut, Agentforce 3 memungkinkan perusahaan bekerja lebih efisien, produktif, dan siap menghadapi tantangan operasional di era digital.
Atasi hambatan skalabilitas AI
Adopsi agen AI perlahan tapi pasti mulai meningkat di perusahaan dalam berbagai skala ukuran. Menurut Slack Workflow Index yang akan dirilis, penggunaan agen AI melonjak 233% dalam enam bulan terakhir, dengan 8.000 pelanggan mendaftar untuk menggunakan Agentforce sejak Oktober 2024.
Namun, banyak platform AI masih kekurangan tool (alat) untuk memantau dan mengoptimalkan kinerja agen Ai tersebut secara real-time. Agentforce 3 dari Salesforce diklaim hadir untuk dapat mengubah permasalahan ini.
Menurut Adam Evans, EVP & GM Salesforce AI, platform ini dirancang berdasarkan masukan dari ribuan implementasi, termasuk keberhasilan 1-800Accountant yang menyelesaikan 70% obrolan administratif secara otomatis selama puncak musim pajak 2025.
“Agentforce 3 adalah lompatan besar dalam menghadirkan kecerdasan, performa, dan kepercayaan untuk setiap implementasi AI,” ujar Adam.
Agentforce Command Center: Pusat kontrol AI
Salah satu fitur unggulan dari Agentforce 3 adalah Command Center, pusat kontrol terpadu yang dirancang untuk memberikan visibilitas penuh atas kinerja agen AI di perusahaan. Melalui dasbor yang komprehensif, tim TI dapat memantau dan mengelola aktivitas agen secara lebih efisien dan real-time. Ini sangat membantu perusahaan dalam memastikan bahwa setiap agen AI bekerja sesuai harapan dan tetap responsif terhadap kebutuhan pengguna.
Command Center memungkinkan pemantauan langsung terhadap berbagai metrik penting seperti latensi, tingkat kesalahan, dan frekuensi eskalasi. Ketika terjadi anomali atau gangguan, sistem akan memberikan notifikasi instan, sehingga tim bisa segera mengambil tindakan yang diperlukan.
Selain itu, Command Center juga mampu menganalisis pola interaksi pengguna dan agen, memberikan insight serta rekomendasi otomatis berbasis AI untuk meningkatkan performa agen secara berkelanjutan.
Integrasi dengan alat pemantauan yang sudah ada juga menjadi nilai tambah. Aktivitas agen AI terekam dalam model data session-tracing yang kompatibel dengan alat seperti Datadog dan Splunk, berkat dukungan standar terbuka OpenTelemetry. Ini memungkinkan perusahaan untuk menggabungkan pemantauan agen AI ke dalam sistem observabilitas mereka tanpa perlu membangun ulang infrastruktur yang ada.
Tak hanya itu, Command Center juga mendukung kustomisasi berdasarkan kebutuhan tim. Supervisor dapat mengakses dasbor yang relevan langsung dari alur kerja harian, seperti di Service Cloud, dan menyesuaikannya sesuai kebutuhan tiap departemen.
“Visibilitas tinggi memungkinkan kami melihat apa yang berhasil, mengoptimalkan secara real-time, dan memperluas dukungan dengan percaya diri,” Ryan Teeples, CTO 1-800Accountant.
Interoperabilitas dan ekosistem yang Kuat
Agentforce 3 dirancang dengan dukungan Model Context Protocol (MCP), standar open source yang memungkinkan agen AI berkomunikasi dan bekerja sama tanpa memerlukan pengkodean tambahan. Fitur ini diibaratkan seperti “USB-C untuk AI”, karena memungkinkan koneksi yang cepat dan mudah dengan berbagai alat dan layanan enterprise, termasuk AWS, Google Cloud, PayPal, dan Stripe. Melalui AgentExchange, marketplace integrasi milik Salesforce, pengguna dapat langsung mengakses lebih dari 30 mitra dengan layanan plug-and-play yang aman dan tepercaya.
Pelanggan tidak lagi perlu membangun integrasi khusus dari nol, melainkan cukup mengaktifkan koneksi dengan layanan yang sudah tersedia dalam ekosistem Agentforce. Hal ini mempercepat waktu implementasi dan mengurangi beban teknis tim pengembang, terutama untuk perusahaan berskala besar yang bergantung pada banyak sistem eksternal.
Agentforce 3 juga membawa peningkatan performa lewat pembaruan arsitektur bernama Atlas. Dibanding awal 2025, platform ini kini memiliki latensi 50% lebih rendah dan akurasi lebih tinggi, serta mendukung berbagai model bahasa besar (LLM) seperti Claude Sonnet dari Anthropic yang dijalankan langsung di infrastruktur Salesforce. Ke depannya, dukungan untuk model Google Gemini juga akan ditambahkan, memberikan fleksibilitas lebih besar bagi perusahaan dalam memilih teknologi AI yang paling sesuai dengan kebutuhan mereka..
Solusi siap puntuk berbagai industri
Agentforce 3 menawarkan lebih dari 200 aksi industri siap pakai, termasuk penjadwalan pasien, pembuatan proposal iklan, dan layanan kendaraan. Setengah dari aksi ini baru dirilis, memungkinkan perusahaan seperti PepsiCo dan UChicago Medicine mempercepat transformasi digital mereka. PepsiCo, misalnya, memanfaatkan Salesforce Data Cloud untuk mendapatkan gambaran menyeluruh tentang pelanggan, memperkuat interaksi, dan menciptakan nilai lebih besar.
Harga yang fleksibel juga menjadi daya tarik. Paket baru per pengguna untuk Sales, Service, dan Industry Cloud memungkinkan penggunaan aksi tanpa batas untuk agen yang mendukung karyawan, memudahkan perusahaan memulai dan berkembang.
Dengan dukungan dari mitra seperti Accenture, Deloitte Digital, dan PwC, serta 272.000+ spesialis bersertifikat, Salesforce memastikan implementasi Agentforce berjalan lancar. Platform ini kini tersedia secara global di Kanada, Inggris, India, Jepang, dan Brasil, dengan dukungan bahasa seperti Prancis, Italia, Jerman, Spanyol, Jepang, dan Portugis.
Tags: agen AI, Agentforce 3, Agentforce 3.0, MCP, platform, Platform digital labor, Salesforce