Mobitekno – TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company), produsen chip terkemuka di dunia, melaporkan kenaikan profitnya selama kuartal pertama tahun 2024. Laporan ini dianggap di luar ekspektasi mengingat sebelumnya para analis memperkirakan penurunan pendapatan TSMC karena lemahnya penjualan smartphone global.
Menurut Arisa Liu, direktur penelitian semikonduktor di Institut Penelitian Ekonomi Taiwan, TSMC mendapat manfaat dari meningkatnya permintaan dari industri kecerdasan buatan (AI) dan keunggulan kompetitifnya dalam teknologi proses produksi chip 3 nanometer yang digunakan untuk komputasi berkinerja tinggi (HPC).
Sebelum TSMC merilis pendapatan resminya, produsen chip asal Taiwan ini mengantisipasi penurunan pendapatan kuartal-ke-kuartal sebesar 6,2% pada kuartal pertama 2024. Proyeksi ini didasarkan pada fluktuasi musiman di industri smartphone yang menjadi sektor utama permintaan chip.
Namun, laporan terbaru mengejutkan para analis. TSMC berhasil mencapai peningkatan pendapatan sebesar 16,5% dari tahun ke tahun (YoY), mencapai U$ 18,5 miliar. Angka ini berada di kisaran atas perkiraan pra-kuartal (US$18-18,8 miliar). Ini menunjukkan strategi TSMC berhasil dalam mengantisipasi dinamika situasi dan kondisi pasar global.
Pertumbuhan sektor AI jadi pendorong TSMC
Kunic utama kesuksesan TSMC tetap profit banyak dikontribusi oleh berkembangnya sektor AI. Dengan belanja AI yang diproyeksikan mencapai US$ 400 miliar pada tahun 2027, pabrikan chip (chip foundry) seperti TSMC menjadi perusahaan yang berada di posisi utama dalam memanfaatkan pertumbuhan di sektor ini.
Sebelumnya TSMC telah melaporkan peningkatan pendapatan terkait AI yang luar biasa sebesar 50% (YoY). Hal ini menjadi bukti adanya peningkatan permintaan akan prosesor canggih yang biasanya dibutuhkan dalam aplikasi AI, seperti Machine Learning (ML) dan deep learning (DL).
Meskipun pendapatan meningkat, TSMC berhasil mempertahankan margin keuntungan yang sehat. Margin kotor berkisar antara 52% dan 54%, tetap konsisten dengan kuartal sebelumnya. Hal ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam produksi dan kemampuannya menerjemahkan peningkatan permintaan menjadi keuntungan finansial.
Meskipun ada potensi perlambatan permintaan chip di pasar smartphone selama kuartal kedua (Q2 2024) mendatang, TSMC tetap optimis menghadapi sisa tahun ini. Perusahaan memperkirakan pertumbuhan pendapatan setahun penuh akan melampaui kisaran 20% untuk industri chip foundry, dengan proyeksi berkisar antara 21% hingga 26%. Keyakinan ini didasarkan atas fokus berkelanjutan TSMC dalam pengembangan teknologi proses produksi chip yang lebih baik.
Pada Q1 2024, chip yang dibuat dengan proses produksi 7 nm masih menjadi penyumbang terbesar dari total pendapatan wafer mereka (kontribusi 67%).Dengan tetap menjadi yang terdepan dalam manufaktur chip, TSMC memposisikan dirinya untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat akan daya komputasi berkinerja tinggi di berbagai sektor.
Spesialisasi dan diversifikasi jadi kunci pertumbuhan bisnis
Keberhasilan TSMC unutk tetap profit di Q1 menandakan pentingnya perusahaan melakukan diversifikasi. Meskipun sektor smartphone tetap menjadi sumber pendapatan utama, TSMC secara aktif memperluas jangkauannya ke sektor lain, seperti komputasi kinerja tinggi (HPC) dan Internet of Things (IoT).
Hal ini memungkinkan TSMC menghadapi fluktuasi di pasar tertentu dan memanfaatkan peluang pertumbuhan di pasar lain. Tingginya permintaan akan chip AI menjadi contoh utama efektivitas strategi ini.
Meskipun prospeknya positif, TSMC menghadapi tantangan yang sama. Ketegangan geopolitik dan gangguan rantai pasokan yang sedang berlangsung menimbulkan potensi ancaman terhadap jadwal produksi dan pengiriman.
Adanya persaingan dari pembuat chip lain, seperti Samsung dan Intel hingga produsen Tiongkok, harus menjadi faktor yang harus dicermati TSMC. Komitmen TSMC terhadap inovasi, hubungan kuatnya dengan klien-klien besar, seperti Apple dan Nvidia serta fokusnya pada teknologi canggih menempatkannya dengan baik dalam mengatasi rintangan ini.
Seperti diketahui, salah satu keunggulan atau diferensiasi TSMC dibandingkan kompetitor adalah perusahaannya beroperasi sebagai chip foundry murni, yang berarti fokus dalam pembuatan chip yang dirancang oleh perusahaan lainnya, seperti Nvidia, Apple, AMD, MediaTek.
Model bisnis ini memungkinkan TSMC untuk memfokuskan seluruh sumber daya dan keahliannya untuk memajukan proses dan kemampuan manufaktur chip, tanpa harus mengalokasikan sumber daya untuk desain chip atau bidang lainnya.
TSMC juga secara konsisten berada di garis depan dalam mengembangkan teknologi manufaktur chip canggih. TSMC hampir selalu menjadi perusahaan yang mengkomersialkan teknologi node proses produksi baru, seperti node 7 nm dan 5 nm, yang memungkinkan pelanggannya, Apple, Qualcomm, AMD atau Nvidia dapat menghadirkan chip mutakhir ke pasar sebelum para pesaingnya.
Tags: AI, chip, Laporan, profit, prosesor, Semikonduktor, Smartphone, TSMC